webnovel

162. Prioritas Utama

"Benarkah Kanda sama sekali tidak akan mengijinkan aku memandang anakku? Benar-benar keterlaluan."

"Bukannya keterlaluan, Sayang. Aku memang tidak akan pernah membagi istriku meski pada anakku sendiri. Pokokny aku sama sekali tidak ikhlas, Dinda Ratu."

Andika dan Rashid tetawa mendengar ketidakikhlasan sultan Adyaksa yang diucapkan langsung di hadapannya. Mereka bahagia karena sultan Adyaksa menganggap mereka sebagai saingannya yang pantas untuk diperhitungkan.

"Dengar, Rashid dan Andika, Romomu ini benar-benar keterlaluan. Sama sekali tidak tahu malu kepadamu. Aku ini sudah tua masa ia masih cemburu ketika aku melihat laki-laki lain."

"Huft, jangan salah Dinda Ratu. Meski kau sudah tua, kau adalah milikku dan akan tetap seperti itu selamanya."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者