webnovel

103. Menyusun Strategi

Sebelum Khalid mengungkapkan semua yang dikhawatirkannya, Amira menarik tangan Khalid dan membawanya ke sudut ruangan. Ia membisikkan sesuatu ke telinga Khalid, membuat sultan dan Andika saling pandang.

"Jangan bilang kalau Kanda baru saja memangsaku."

Khalid membelalakkan matanya sambil tertawa lepas, membuat Amira melotot tak percaya.

"Jangan keras-keras ada Kanjeng Romo. Tidak sopan tahu?"

"Iya, iya, Dinda. Ia aku menyerah."

Khalid mengangkat kedua tangannya, menandakan kalau dia menyerah dan menurut pada perintah istrinya.

Khalid membawa Amira ke kursi di depan ayah dan Andika yang masih tersenyum menyaksikan tingkah mereka berdua. Khalid memandang sultan lalu tersenyum.

"Apakah sudah selesai diskusinya?"

"Sudah, Kanjeng Romo."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者