[Maaf, chapter ini akan direvisi nanti]
***
"Kalau kamu se-khawatir itu pada Gea, ayo ku antarkan pulang saja," ujar Arkhano membawa dua gelas cokelat hangat untuknya dan Aletta yang sedang memandang kemerlap-kemerlip Kota Jakarta yang bisa dilihat walaupun sedang duduk di sofa sekalipun.
Aletta menoleh dengan ekspresi malas-malasan. "Tidak mau. Dia sudah mengusirku untuk pergi bersama mu saat makan siang bersama tadi," sahutnya memperhatikan Arkhano yang meletakkan gelas di meja, kemudian pria itu bergabung bersamanya di sofa dan memeluknya erat. Membuat Aletta menyandarkan tubuhnya dengan nyaman pada dada Arkhano.
"Meskipun begitu, kamu tetap khawatir padanya," balas Arkhano mengecup pelan ceruk leher sang kekasih. "Dan juga, aku tidak sekanak-kanakkan itu untuk merajuk," sambungnya lagi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者