webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · 漫画同人
分數不夠
406 Chs

Chapter 233 - Magia Erebea 6

Negi dan Kotarou tersadar dari lamunan mereka di saat yang sama dan akhirnya mereka berdua menyadari apa yang di maksudkan dengan Magia Erebea dan bagaimana cara menggunakannya. Bongkahan es besar yang menindih tubuh mereka hancur dalam sekejap, karena luapan energi yang besar tiba-tiba saja muncul dari tubuh Negi dan Kotarou.

Ketika clone Evangeline yang melihat bongkahan es yang ia buat hancur karena luapan energi dari Negi dan Kotarou. Ia merasa senang, karena clone Evangeline sangat mengenali luapan energi yang di keluarkan oleh Negi dan Kotarou.

"Aha, akhirnya kalian berdua bisa juga menggunakan Magia Erebea, huh?" Kata clone Evangeline dengan senyum yang terlihat amat jahat muncul di wajahnya. "Apa itu artinya kalian sudah bisa menerima diri kalian sebagaimana adanya?"

Negi dan Kotarou yang baru saja berdiri dan mendengar ucapannya clone Evangeline, mereka berdua langsung menganggukan kepala mereka. Karena akhirnya Negi dan Kotarou bisa menggunakan Magia Erebea.

"Inti dari Magia Erebea ialah kemampuan untuk menerima semua kekurangan diri sendiri sebagaimana adanya tanpa merasa frustasi," Kata Negi yang mengumpulkan energi sihir berelemen kegelapan di tangan kirinya. "Itulah cara yang tepat untuk mempelajari Magia Erebea."

"Kalau tidak bisa menerima kekurangan dari diri sendiri yang merupakan salah satu aspek negatif yang di miliki manusia dan malah menolak kalau diri sendiri memiliki sebuah kekurangan, bagaimana mungkin bisa mempelajari Magia Erebea yang merupakan tehnik yang mengandalkan elemen kegelapan," Kata Kotarou yang mengumpulkan energi sihir kegelapan dari bayangan miliknya di tangan kanan. "Butuh waktu lama untuk menyadarinya, tapi akhirnya kami berdua bisa tahu di saat yang sangat tepat."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Ahahahahahaha bagus! Bagus sekali!" Teriak Clone Evangeline. "Akhirnya kalian berdua bisa juga menguasai Magia Erebea! Tunjukkan padaku! Tunjukkan kekuatan dari Magia Erebea yang baru saja kalian kuasai!"

Negi dan Kotarou memasukkan sihir kegelapan yang mereka kumpulkan ke dalam tubuh mereka masing-masing. Lalu mencoba untuk menyerang Clone Evangeline menggunakan jurus andalan mereka masing-masing.

Hasilnya sudah bisa di tebak, karena perbedaan kekuatan yang terlalu jauh dan ditambah keduanya baru saja mulai bisa menguasai Magia Erebea. Negi dan Kotarou kalah telak, tapi mereka berdua sama sekali tidak merasa kecewa atau sedih. Karena akhirnya mereka berhasil menguasai Magia Erebea, walaupin membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Karena kalian berdua sudah berhasil menghiburku, kalian tidak jadi kubunuh," Kata Clone Evangeline. "Saat ini karena kalian berdua sudah menguasai tehnik pamungkas milikku, itu artinya sudah saatnya bagi kalian berdua untuk keluar dari tempat ini!"

Clone Evangeline menjentikkan jarinya, lalu ada lingkaran sihir yang muncul di bawah tubuh dari Negi dan Kotarou yang saat ini tergeletak di tanah karena mereka berdua baru saja di kalahkan oleh Clone Evangeline.

Lingkaran sihir itu bersinar, lalu mengeluarkan pilar cahaya yang mengenai tubuh Negi dan Kotarou. Dan dalam sekejap tubuh mereka berdua akhirnya menghilang dari dalam dimensi lain yang ada di gulungan terlarang.

"Tssk akhirnya kedua hama penggangu itu menghilang juga," Kata Clone Evangeline. "Mereka butuh waktu setengah bulan untuk bisa menguasai Magia Erebea, itu menunjukkan kalau mereka lumayan berbakat. Tapi kalau kedua bocah itu di bandingkan dengan monster seperti Emiya Shirou, perbedaan bakatnya bagaikan langit dan bumi mereka berdua tidak akan bisa menyamai bakat monster itu."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di luar gulungan terlarang, tepat di tempat Negi dan Kotarou terhisap masuk ke dalam gulungan itu. Kotarou dan Negi muncul dalam keadaan tubuh yang babak belur dan penuh luka dan memar. Dan ketika mereka berdua melihat kalau mereka sudah berada di luar gulungan terlarang keduanya merasa lega, karena akhirnya mereka bisa terbebas dari neraka yang melampaui latihan keras di kubah musim dingin.

"Oooh akhirnya kalian berdua bisa juga menguasai Magia Erebea," Kata Rakan sambil menyeringai. "Kusangka kalian akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa keluar dari dalam gulungan itu."

"Kami berdua tidak akan mau masuk ke dalam gulungan terlarang itu untuk kedua kalinya apa pun yang terjadi!" Teriak Kotarou dengan wajah yang memucat. "Di dalam sana terlalu menakutkan!"

"Neraka yang mengerikan," Kata Negi. "Berada di dalam sana dan harus bertahan hidup selama setengah bulan adalah lima belas hari paling mengerikan yang pernah kualami."

"Kalian berdua bisa menguasai Magia Erebea dalam waktu setengah bulan saja sudah bisa di bilang sebagai pencapaian yang lumayan bagus," Kata Evangeline yang berpegangan tangan dengan clone Nagi. "Padahal aku menyangka akan butuh waktu beberapa bulan sampai kalian para bocah bisa menguasai Magia Erebea."

"Kemungkinan besar keadaan hidup dan mati yang mereka alami setiap hari selama di dalam gulungan itu, membuat kemampuan mereka berdua berkembang dengan cepat karena karena kalau tidak mereka akan mati," Kata clone Nagi. "Cara latihan seperti itu adalah cara tercepat untuk menjadi kuat, tapi juga paling beresiko, karena nyawa menjadi taruhannya. Bahkan aku saja enggan menggunakan cara itu, cuma Shirou yang bisa menyembuhkan lukanya dalam sekejap saja yang mungkin latihan dengan cara semacam itu."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Shi-Shirou-Nii-san berlatih dengan cara extreme seperti itu!?" Kata Kotarou shock. "Pantas saja ia bisa menjadi sangat kuat!"

"Yah, tanpa latihan seperti itu pun dia bisa menjadi sangat kuat dengan latihan normal," Kata Nagi. "Tapi dengan memanfaatkan kekuatan penyembuhan dari Alucard, akhir-akhir ini ia selalu berlatih dengan cara semacam itu, bahkan aku sendiri tidak tahu sudah sekuat apa Shirou karena latihan yang ia lakukan."

"Berhenti membicarakan Shirou! Soal dia bisa kita bicarakan lain kali, Negi! Kotarou! pusatkan energi sihir yang kalian miliki di kedua tangan, aku ingin melihat apakah kalian benar-benar bisa menggunakan Magia Erebea atau tidak," Teriak Evangeline sambil melotot.

Negi dan Kotarou melakukan apa yang di perintahkan oleh Evangeline kepada mereka berdua, dan dengan cepat langsung memusatkan energi sihir mereka di kedua tangan.

Di tangannya Negi dan Kotarou, muncul semacam tato bercahaya yang berbentuk seperti sayap burung. Tato milik Negi berwarna putih dan tato milik Kotarou berwarna biru laut.

"Hmm tidak buruk," Kata Evangeline ketika ia melihat tato sayap pada Negi dan Kotarou. "Kurasa Magia Erebea milik kalian bisa di bilang cukup stabil meskipun jauh dari sempurna."

Negi dan Kotarou tersenyum ketika mereka mendengar ucapan Evangeline. Mereka berdua merasa senang karena Evangeline mengatakan kalau Magia Erebea yang mereka miliki tidak buruk meski belum sempurna.

"Sekarang kalian berdua tinggal melatih tubuh kalian berdua dari dasar, sehingga kalian tidak akan terbebani ketika menggunakan Magia Erebea," Kata Evangeline. "Tapi karena melatih fisik bukanlah keahlianku, biar Nagi dan Jack saja yang melatih fisik kalian."

Wajah Negi dan Kotarou memucat dan mereka berdua menelan ludah, karena tahu kalau sekali lagi mereka harus menjalani siksaan dari Nagi dan Rakan.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tanggal 9 September, di atas langit Ostia. Di dalam sebuah pesawat sihir yang membawa Chachamaru, Sayo dan Kazumi.

"Hehehe, gimana Chachamaru, apakah supplai energi sihir yang kuberikan kepadamu lancar?" Tanya Kazumi yang sedang memutar per menggunakan kunci yang terpasang di bagian belakang kepala Chachamaru.

"Tidak ada masalah sama sekali," Jawab Chachamaru sambil tersenyum tipis. "Suplai energi sihir darimu sangatlah lancar."

"Hmm, tapi ketika Shirou-kun yang memutar permu, entah kenapa kau terlihat sangat menikmatinya," Kata Kazumi yang mencoba untuk menggoda Chachamaru.

"Ti-tidak rasanya sama saja dengan sekarang," Kata Chachamaru yang terdengar panik. "Tidak ada bedanya sama sekali dengan yang kau lakukan saat ini."

"Jangan mencoba untuk tidak jujur padaku Chachamaru," Kata Kazumi dengan nada bicara yang terdengar menakutkan. "Aku tahu kau merasa lebih nyaman kalau Shirou-kun yang memutar per-mu."

"A-Aku sama sekali tidak paham dengan perkataanmu barusan Asakura-san," Kata Chachamaru. "A-aku sudah di program untuk selalu bicara jujur dan tidak bisa bohong jadi tidak mungkin aku berbohong kepadamu."

"Hooo, rupanya kau masih belum mau jujur juga!" Kata Kazumi dengan seringai jahat di wajahnya. "Sebagai hukumannya, aku akan memutar terus per-mu sampai kau mau mengatakan yang sebenarnya!"

"Aaaahn Asakura-san jangan putar seperti itu!" Teriak Chachamaru sambil merintih. "Kepalaku bisa rusak!"

"Aku tidak berhenti sampai kau mau jujur!" Kata Kazumi. "Kau jauh lebih suka kalau Shirou-kun yang memutar per-mu bukan!"

Di samping Kazumi dan Chachamaru, Sayo melihat ke arah mereka berdua dengan telapak tangan yang menutupi wajahnya, sambil sedikit mengintip sari sela jari. Sayo merasa tidak ingin melihat Kazumi dan Chachamaru, tapi di sisi lain ia penasaran dengan tindakan yang Kazumi pada Chachamaru. Makanya matanya masih sedikit melihat ke arah mereka berdua melalui sela jarinya.