webnovel
#ADVENTURE
#ROMANCE

MARRY AN IMAGINARY HUSBAND

"Queen Ametsa, maukah kau menikah denganku?" Seorang pria berdiri kokoh di hadapannya dengan memakai pakaian seperti pangeran. Ametsa menutup mulutnya dengan kedua tangan, matanya berkaca-kaca, karena tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya saat ini. "K-kau kembali?!" Pria di hadapannya itu tersenyum, lalu berjalan mendekat ke arahnya dengan sebuah cincin yang berada dalam genggamannya itu. "Sudah lama aku menantikan semua ini, kupikir kau tidak akan pernah kembali. Atau, mungkin kita tidak ditakdirkan untuk bersama karena kau dan aku berada di dunia yang berbeda." Ametsa melihat pria di hadapannya secara nyata dan seperti manusia yang seutuhnya. Gadis itu benar-benar tidak menyangka dengan semua yang terjadi saat ini. "Tidak masalah untukku, kau akan tetap menjadi cinta terakhirku. Ametsa, maukah kau menjadi ratu untukku?" *** Bermimpi bertemu dengan seorang pria yang tidak pernah diketahui wajahnya membuat Ametsa merasa penasaran. Diperlakukan istimewa membuat gadis itu terkadang merasa gila, karena perasaan yang dimilikinya.Berkencan adalah solusi baginya untuk menemukan siapa sebenarnya pria yang selalu datang ke dalam mimpinya. Tujuan utama Ametsa, yaitu menggenggam tangan setiap pria yang melakukan kencan dengannya. Hingga pada pertemuannya dengan seorang pria ke sepuluh membuat Ametsa merasa sulit untuk mempercayainya, bahwa ternyata sosok yang selalu memperlakukannya seperti ratu ada di hadapannya. Sejak saat itu Ametsa tidak pernah menghubunginya lagi dan berusaha menghindari sosok pria tersebut. Namun, pada suatu ketika takdir kembali mempertemukannya dengan cara yang sangat berbeda. Dari sanalah kisah mereka dimulai dengan seorang pria yang memperjuangkan Ametsa, gadis muda yang tidak percaya dengan adanya dunia berbeda. Art by Pinterest

giantystory · 奇幻言情
分數不夠
281 Chs
#ADVENTURE
#ROMANCE

BANGUN TERLAMBAT

Seorang pria berdiri cukup lama menghadap sebuah jendela hingga tidak terasa pagi menjelang tiba. Kini ia memutuskan untuk pergi ke suatu tempat sehingga dirinya langsung segera membersihkan diri lalu berganti pakaian.

Sementara itu Ametsa baru saja bangun dari tidurnya dengan alarm ponselnya yang terus menyala membuat gadis tersebut langsung membuka kedua matanya lalu bangun dari tidurnya untuk mematikan alarm tersebut.

Dengan kesadarannya yang belum sepenuhnya sehingga kini Ametsa pun duduk dengan kedua mata yang masih terpejam.

"Ametsa, apa kau sudah bangun?"

Suara seseorang yang berasal dari luar kamar pun membuat gadis itu langsung menoleh dengan mata yang masih terpejam.

"Apa itu kau, Daniel?" sahut Ametsa.

"Memangnya ada orang lain lagi selain diriku di sini, hah?"

Mendengar itu membuat Ametsa langsung tersenyum sejenak sebelum akhirnya gadis itu pun kembali berkata, "Maafkan aku. Ya, aku baru saja bangun Daniel."