webnovel

Melenyapkan Aura Gelap (Bagian 3)

編輯: Wave Literature

Ning Mojian terkejut sendiri melihat pemandangan di depannya, dia tidak menyangka bahwa dirinya, mampu untuk melenyapkan aura gelap itu sama persis seperti apa yang dikatakan oleh Bai Ziyuan. Lalu, yang paling penting adalah ketika menyerap seluruh aura gelap yang dia sendiri juga tidak tahu apa itu. 

Dia tidak merasakan ada perasaan aneh dalam dirinya, malah dia merasa kalau energinya jadi bertambah. Setelah menjalani pernikahan hantu itu, sepertinya Ning Mojian sudah masuk ke dunia yang dia sendiri tidak mengetahuinya.

Bai Ziyuan memandang Fang Kang yang raut wajahnya tampak lebih baik, kemudian bertanya, "Ba…bagaimana?"

"Tubuhku sekarang terasa jauh lebih ringan!" jawab Fang Kang dengan segera, "Ditambah lagi aku sudah tidak mudah mengantuk, terimakasih banyak Nona Jian Jian telah bersedia membantuku." katanya lagi.

"Pangeran Fang tidak perlu berterima kasih denganku, aku hanyalah seorang wanita biasa yang tiba-tiba berubah menjadi seorang dokter, sepertinya hasilnya tampak bagus." kata Ning Mojian, dia melihat energi Fang Kang yang semakin lama semakin membaik. Lalu, bibirnya tersenyum ringan, "Banyak-banyaklah beristirahat, beberapa hari lagi kamu akan pulih." katanya memberi saran.

"Berarti Saudara Fang tidak akan mati? Bagus sekali!" kata Bai Ziyuan, dia tampak tersenyum riang di wajahnya, "Jian Jian, tadi kamu masih saja mengelak dan tetap mengatakan bahwa tidak bisa menangkap hantu. Tapi, seperti menggunakan jurus kungfu yang melakukan penyembuhan dengan menggunakan cangkir teh, kamu langsung membuat Saudara Fang terlepas dari bahaya." katanya dengan kagum.

Ning Mojian bingung bagaimana harus menjelaskannya, bagaimanapun dia menjelaskan kepada Bai Ziyuan, tetap saja dia tidak akan mempercayainya. Tidak ada untungnya juga menjelaskan ke mereka, jadi Ning Mojian tidak ingin menjelaskan apa-apa lagi.

"Aku tidak tahu, mengapa akhir-akhir ini selalu muncul hal-hal aneh dan janggal! Apakah feng shui ku bermasalah?" kata Fang Kang agak sedikit khawatir, "Nona Jian Jian, seandainya Nona punya waktu kosong, bolehlah anda datang untuk melihat-lihat rumahku, bagaimana? katanya menawarkan.

"Aku coba lihat nanti, tapi jangan pernah menaruh harapan besar padaku!" jawab Ning Mojian. Sebenarnya dia ingin mengatakan bahwa dirinya tidak bisa, tapi dia tahu kedua orang di depannya ini tidak akan melepaskannya begitu saja, ditambah lagi dia masih ingin melihat sebesar apa kemampuannya.

Ketiga orang itu minum teh sambil mengobrolkan banyak hal hingga tiba waktunya makan siang. Kapal pun berlayar kembali ke arah pulang, ketika kapal sudah akan bersandar, tiba-tiba Bai Ziyuan dengan sibuk meminta mereka, untuk makan siang di sebuah hotel yang sudah di pesannya. 

Belum sempat dia menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba Bai Ziyuan melihat Bai Ling dari kejauhan yang berlari ke arahnya. Wajahnya tampak pucat dengan napas terengah-engah, sepertinya karena dia berlari dengan sangat cepat.

"Lonceng kecil, kamu memang seperti 'Kucing rakus' ya, setiap kali jam makan pasti tiba-tiba muncul!" kata Bai Ziyuan. Dia melihat Bai Ling yang sedang berdiri di depannya, napasnya terlihat tidak beraturan. Lalu dia berkata lagi, "Walaupun waktu itu aku tidak memberikanmu tempat untuk ikut makan, tapi kamu juga tidak perlu sampai sebegininya!"

Bai Ling berusaha melambaikan-lambaikan tangannya seperti ingin mengatakan 'Bukan karena itu'. Dia menunggu napasnya mulai teratur lagi, lalu dia berkata dengan nada penuh kekhawatiran, "Tuan muda, ayo segera pulang! Nyonya kedua dan Tuan Bai sedang bertengkar!"

"Bagaimana bisa?" tanya Bai Ziyuan terkejut, setelah mendengar ucapan Bai Ling. Kemudian dia bertanya lagi, "Bukannya mereka biasanya baik-baik saja, kenapa tiba-tiba bertengkar?"

"Tuan…tuan…" kata Bai Ling tergagap sambil melihat Fang Kang dan Ning Mojian. Dia tidak tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh untuk dikatakan, akhirnya dia berbalik kemudian segera menarik tangan Bai Ziyuan dan berlari ke arah kediaman Bai.

"Ini…" kata Fang Kang bingung sambil melihat kedua orang itu pergi, seketika itu juga dia tidak tahu harus berbicara apa.

"Kita juga harus kembali, tubuhmu agak sedikit lemah, pulanglah ke rumah dan minumlah obat-obatan, kemudian beristirahatlah." kata Ning Mojian melihat Fang Kang yang menunduk ke bawah. Kalau seandainya terlambat sedikit saja menemukan ini, takutnya Fang Kang akan kurus, sekurus batang korek! Batinnya. "Dua hari lagi, aku akan pergi ke rumahmu." katanya lagi.

"Kalau begitu terima kasih Nona Jian Jian!" kata Fang Kang. Setelah mendengar ucapan Ning Mojian, seketika itu juga matanya berbinar-binar bahagia.

Fang Kang dan Ning Mojian membicarakan banyak hal sambil berjalan ke arah Kota Jia Ding. Ketika masuk ke gerbang kota, seketika itu Ning Mojian langsung mencium aroma yang tajam yang berhembus datang ke arahnya. Aroma kali ini lebih tajam lagi, dibandingkan dengan aroma pagi tadi. Lalu, dia mengerutkan keningnya, "Apakah bunga hitam ini semakin bertambah?" tanyanya pada diri sendiri.

"Harumnya." kata Fang Kang sambil mencium aroma itu. Kemudian dia berkata lagi, "Aku tidak tahu, keluarga siapa yang sudah menanam bunga ini, aku ingin sekali melihat bunga ini..."