Rifa tersenyum penuh kemenangan sebab Wiyana benar benar berjanji untuk menjauhkan Kaila, bahkankah itu adalah janji yang sangat menarik?
"Baiklah, Tan. Kita sepakat, saya berharap putri, Tante. Tidak akan muncul dalam waktu dekat dan selamanya," pesan Rifa seperti tenaga memerintah.
Dengan bodohnya Wiyana mengangguk, menyetujui apa keinginan Rifa.
"Saya berjanji," kata Wiyana.
Hampir saja Ken buka mulut untuk protes atas apa yang dua wanita itu lakukan, namun. Papanya sudah lebih dulu datang dengan napas tersengal sengal.
"Wiyana, Kaila tidak bisa ditemukan di mana pun," adu Haidar dengan satu tarikan napas.
Wiyana langsung bangkit dengan mata yang membesar, dia mendekati Ken bersama perasaannya yang gundah gulana.
"Apa, apa maksud kamu? Kenapa tidak bisa ditemukan? Dia tidak mungkin pergi jauh, Haidar. Memangnya Kaila bisa pergi ke mana?" sungut Wiyana seakan menyalahkan Haidar.
Tidak Wiyana tak menyalahkan Haidar, tapi nada suaranya memang kesal karena kabar buruk ini.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者