Tepat pada pukul dua siang, Haidar dinyatakan meninggal dunia karena mengalami kerusakan pada jantung dan beberapa tulangnya.
Dia tak sempat mendapatkan operasi sebab Haidar sendiri yang tak menginginkan hal itu, dan dia malah memilih untuk bertemu dengan Wiyana.
Hanya membuat semua orang terpukul atas kematian Haidar yang tak terduga, terutama Ken. Kakinya lemas seketika, dia jatuh di ubin dingin ruang rawat papanya.
Air mata Ken jatuh tanpa diminta, matanya kosong dia menggeleng seperti menolak kenyataan pahit ini.
Ya, Ken tak bisa. Dan, tangisan Wiyana menemani kesedihannya.
Di sana suster sudah mulai melepaskan segala alat yang menempel pada tubuh Haidar yang tak lagi bernyawa.
Wiyana menggeleng tak bisa melihat ketika suster menaikan selimut putih Haidar sampai menutup wajah tampannya yang sudah terdapat beberapa keriput.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者