Dengan keringat dingin yang membanjir, wnaita tua itu ditatap tajam oleh Haru di ruang tengah disaksikan anak buahnya yang bertugas menjemput kepala pelayan itu.
Tangan Haru saling bertautan di belakang tubuhnya, dia hanya diam sejak tadi. Tapi, kediaman pria itu malah semakin menambah ketakutan dalam benak wanita tua di depannya.
Tidak ada yang sadar kalau di antara mereka ada Haidar juga tengah memantau gerak gerik saudaranya, Haidar memilih berdiri di belakang Haru sebab jika dia berdiri di depan Haru.
Pasti pria itu akan sadar kalau Haidar tengah melakukan penyamaran, alih alih membawa Wiyana kembali. Yang ada nyawa mereka dalam bahaya.
"Kamu tau, saya mengirim anak buah saya untuk mengikutimu, bukan?" tanya Haru langsung pada inti, yang mana kepala pelayan tak pernah menduga kalau pertanyaan itu akan lolos dari bibir bosnya.
Kepala pelayan itu sontak menundukkan kepalanya, tangannya saling meremas. Bibirnya bergetar tak tahu harus mengatakan apa.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者