Karena menyetir saja tak terlalu seru, ke dua anak muda itu memutuskan untuk mampir ke sebuah cafe untuk mengisi perut.
Dimas yang awalnya baik baik saja, tapi. Setelah Kaila mulai membahas kisahnya gang rumit lagi, Dimas mendadak lapar.
Ah, itu hanya alasan. Sebenarnya dia hanya ingin mengelakkan Kaila dari perbincangan yang tidak sehat itu.
"Makan, aku yang traktir sebagai ucapan selamat karena kamu lulus dengan nilai yang bagus!" ungkap Dimas sembari mengacungkan ke dua ibu jarinya jika bisa dia ingin mengacungkan ke dua jempol kakinya juga.
Sebab dia begitu bangganya pada Kaila.
Kaila mengangguk mantap, dia mulai menyantap makanan yang ada di atas meja.
Saat saat keheningan di atas meja makan, Kaila mendadak teringat akan sesuatu yang ingin dia tanyakan pada Dimas sejak lama.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者