webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · 科幻言情
分數不夠
375 Chs

362. Althea-Lux (2)

"Aku tidak punya jalan keluar." Dia berbicara dengan mantap, seraya mengabaikan pria yang datang secara tiba-tiba ini.

Delwyn sedikit kecewa setelah mendengar jawaban darinya. Padahal dia berharap penuh pada wanita yang ada di depan itu.

"Aku bertanya serius padamu. Mereka pasti sedang bingung setelah menemukan kesimpulan yang begitu mengejutkan. Mereka tidak mau usahanya sia-sia. Jadi mereka ingin meminta bantuan langsung darimu."

Wanita itu menoleh ke arahnya. Menatapnya dalam diam sepersekian detik kemudian. Hingga pada akhirnya dia mengembangkan senyum seringnya di atas wajahnya.

"Sudah aku katakan sejak awal pada mereka bahwa itu hanya akan menemukan jalan buntu saja. Itu hanya akan sia-sia dan tidak akan pernah ada hasilnya." Dia duduk di atas sofa. Melipat tangannya di depan perutnya, bersandar ke belakang untuk mencoba merelaksasikan badan dan pikirannya secara bersamaan.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者