Semuanya berkumpul dalam satu ruangan seperti seakan-akan ingin mengadakan sebuah rapat besar, itu cukup untuk berbicara sejenak sebelum akhirnya mereka pergi dan entah kapan akan kembali lagi.
Daeva mencoba untuk tetap tenang, duduk dengan cara yang berwibawa meskipun sejak kemarin di dalam kepalanya hanya berisi bayang-bayang fakta bahwa dia sudah membunuh Daviela, dia meninggalkan mayatnya di sana, seperti tidak layak untuk dibawa apalagi dikebumikan. Dia juga tidak puasa menanggapi fakta yang sudah terjadi, memilih pergi adalah salah satu-satunya.
"Kau bisa berbicara, Bastian." Vingston yang membuka pembicaraan di antara mereka semua, Kala tidak ada yang mau membuka mulutnya.
Pria itu menatap ke arah Daeva sebelum akhirnya dia mengalihkan pandangan matanya untuk tertuju pada dua pria kembar yang baru saja datang beberapa menit yang lalu, tidak ada yang membedakan seperti mereka adalah dua bayangan yang terpisah.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者