"Kau mencintainya?" tanyanya lagi. Menyaho dari pembicaraan yang sempat terhenti di antara mereka berdua.
Jabez diam. Dia bahkan melihat senyum aneh yang melengkung di atas bibir lawan bicaranya. Sekarang dia mengerti mengapa Sang Agung Loralei menyerahkan Daeva padanya di sini. Selain hanya dialah yang bisa menjelaskan semua yang terjadi di tempat ini sebab tempat ini adalah punyanya, penyihir tua itu pasti sudah lelah menghadapi sifatnya.
"Bercanda!" Dia lekas menutup pembicaraan.
Jabez menghela nafas. Ditatapnya kembali pemandangan yang ada di depannya sekarang. "Kau tau, tempat apa ini, Nona?"
"Semacam kuburan iblis bukan?"
"Lebih dari itu," ungkapnya. Tangannya kembali berputar di atas langit, seraya dengan gerakan itu ternyata dia sedang menggerakkan awan-awan hitam di atas sana untuk membuka sedikit celah cahayanya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者