webnovel

Lustful Life With Goddess

Saya tewas pada hari ulang tahun saya karena Truck-kun beraksi. Lalu apa? Sedih? TIDAK!! KINI SAYA MENJALANI HIDUP PENUH NAFSU BERSAMA DEWI TERCINTA!! MENGUMPULKAN HAREM DARI SELURUH DUNIA SEBAGAI HEAVENLY INKUBUS! MEMBUNUH MONSTER, MEMBUNUH PENJAHAT, MEMBUNUH ENTITAS KUAT HANYA UNTUK MENINGKATKAN LEVEL DAN MEMBERI SALAM FUCK KEPADA PARA DEWA/DEWI KEPARAT DISANA !!!!!

_Strawberry_Fresh_ · 奇幻
分數不夠
10 Chs

Perasaan Leyli.

Sudah 3 jam sejak Nagamasa tertidur dipangkuan Leyli, namun ia tidak menunjukan tanda-tanda akan terbangun. Ia tetap tertidur dengan pulas dan ekspresi wajahnya yang ia tunjukan hanya bisa dikatakan sebagai kebahagiaan tiada tara.

Hal itu juga berlaku untuk Leyli, karena sejak 3 jam yang lalu ia tidak pernah berhenti tersenyum saat melihat wajah tidur Nagamasa. Wajahnya yang tertidur terlihat damai dan kekanak-kanakan, sangat berbeda dengan wajahnya yang selalu serius dan berwibawa. Bisa dikatakan melihatnya dalam keadaan seperti ini sangatlah langka dengan status hubungan mereka saat ini yang masih canggung, tetapi tidak apa-apa, hal seperti ini akan semakin sering terjadi dengan seiring berjalannya waktu dan tumbuhnya hubungan mereka langkah demi langkah.

Hubungan cinta dan nafsu hanya bisa di kembangkan secara perlahan. (An: maka dari itu updatenya juga perlahan)

Geser!

Kepala Nagamasa sedikit bergeser dari paha Leyli, beberapa saat kemudian kelopak mata Nagamasa perlahan terbuka.

Mata merah crimson itu terlihat bersinar saat Nagamasa membuka matanya, namun dipandangannya, ia melihat sosok Leyli yang terbalik.

"Selamat pagi Darling~" Suara merdu dan jernih Leyli menyadarkan Nagamasa dalam keadaan setengah sadarnya.

"Selamat pagi Leyli, dan terima kasih untuk bantalan paha yang lembut ini." Kata Nagamasa saat ia mengelus-elus paha Leyli yang mulus itu dengan kedua tangannya. Pergerakan tangannya sangat lincah dan jari-jarinya bergerak seperti memiliki kehidupan sendiri.

"Ahnnnn! Stop! Darling Stop!!" Teriak Leyli saat dirinya tidak berdaya menghadapi serangan tiba-tiba Nagamasa.

Mendengar teriakan Leyli, Nagamasa berhenti menggodanya dan tertawa. "Kamu imut Leyli!" *Plak!!*

"Sakitt!! Kenapa kamu menamparku?" "Tolong jangan menggodaku seperti itu!!! Aku tidak senang!" Itu yang Leyli katakan sementara wajahnya memerah lalu menutupi wajahnya dengan tangannya dan dia mengintip diantara jari-jarinya sementara mulutnya membentuk senyum kecil.

Melihat pemandangan di depannya, Nagamasa merasa bahwa dialah satu-satunya orang paling bahagia di dunia ini. Dia diam-diam bersyukur dalam benaknya.

'Terimakasih ibu mertua karena telah menghasilkan anak yang sangat imut!'

Dan itulah kebiasaan awal dari kehidupan penuh nafsu …

~~~

*Sendawa*

"Terima kasih atas makanannya~"

"Terima kasih atas makanannya."

Nagamasa dan Leyli berkata disaat yang bersamaan dengan menyatukan telapak tangan mereka.

"Aku tidak menduga kamu bisa memasak, istriku." Kata Nagamasa saat merapikan piring dan mangkuk kotor di meja makan.

"Apa itu hinaan?" Leyli cemberut dan terlihat tidak senang mendengar perkataan Nagamasa.

'Imut!' Nagamasa berpikir dengan senyum dimulutnya. "Tidak, itu sebenarnya bukan hinaan tetapi pujian. Sebenarnya jika seseorang memiliki kekuatan memunculkan apapun dari kekosongan, aku kira mereka akan malas. Terutama dalam hal kemampuan memasak, aku kira mereka akan memunculkan makanan juga dari kekosongan." Kata Nagamasa saat bersandar di kursi dan menengadah.

"Terima kasih. Tetapi sayangnya aku justru tipe orang yang seperti itu. Awalnya." Kata Leyli saat mendekati akhir katanya, suaranya semakin pelan.

Ia awalnya terkejut dengan pernyataan Nagamasa, tetapi sekarang hubungan mereka memungkinkan untuk mengungkapkan satu rahasia demi rahasia. Jadi Leyli memutuskan untuk jujur di depan suaminya. Tapi reaksinya yang menunduk mengatakan bahwa ia takut Nagamasa sekarang membencinya mengetahui sifat sejatinya.

*Menghela nafas!*

Mendengar Nagamasa menghela nafas, Leyli semakin menunduk bahkan tidak berani mendengar kata-kata selanjutnya.

Jantungnya berdetak sangat cepat, ketakutan di matanya meningkat.

"Leyli ..."

"K-Ya!" Suaranya bergetar saat ia menatap tatapan Nagamasa yang jatuh di tubuhnya.

"Kenapa kamu ketakutan seperti itu?" Nagamasa berkata sambil menatap mata Leyli yang bergetar.

"I-itu! Aku hanya!"

"Baik aku mengerti! Tidak perlu dilanjutkan!" Nagamasa memotongnya sebelum Leyli mengucapkan lebih banyak hal.

"Leyli, apa kamu pikir aku akan membencimu mengetahui kamu seorang pemalas?" Nagamasa melihatnya semakin menunduk dan mencengkeram erat rok hitamnya.

Ruangan jatuh dalam keheningan selama 10 detik sebelum terpecah karena tawa dari Nagamasa.

"Hahaha! Oke Leyli, sudah cukup! Jangan buat dirimu ketakutan lagi, dimataku kamu seperti kelinci yang ketakutan. Tolong jangan buat dirimu lebih imut lagi, jika tidak aku akan memangsamu Gaoo~" Nagamasa tersenyum bahagia saat mengatakan itu dan dia mengeluarkan raungan seekor singa di akhirnya.

Sementara itu, Leyli yang merasa tegang dengan suasana serius tiba-tiba tidak tahu harus bagaimana dan menatap Nagamasa dengan kosong.

"Aku sudah tahu dirimu yang dulu. Selain sifatmu yang tidak peduli dan sifatmu yang dingin, sepertinya itu hanyalah omong kosong ibu mertua. Sifat kamu yang sebenarnya adalah pemalas, kamu malas memperhatikan sekitar dan itulah yang membuat ibu mertua mengatakan itu padaku.

Tapi sebenarnya Leyli … Kamu salah. Aku tidak akan membencimu, tetapi aku akan terus mencintaimu. Sampai kapanpun. Yah, sebenarnya aku tidak tahu kenapa aku merasakan ini tetapi, sejak pertama kali melihatmu aku merasa sangat akrab. Terutama dengan aura malasmu itu, hehe, tapi justru itu yang membuatku nyaman." Nagamasa mengatakan itu dengan sangat serius, tatapan matanya seolah-olah mengatakan bahwa ia mencintai Leyli lebih dari siapapun.

Berdiri dari tempatnya dan mengangkat dagu Leyli yang tertunduk dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya bertumpu di meja.

Saat kedua pasang mata saling bertemu, Nagamasa mencium bibir tipis Leyli.

Leyli terkejut dan tubuhnya tersentak, tetapi ia segera menutup matanya dan menerima ciuman Nagamasa.

Leyli POV

Ahh~ Aku seperti orang bodoh. Mengkhawatirkan hal yang tidak perlu sangatlah bodoh! Darling tetap sama, sampai kapan pun dan dimana pun.

Sekarang ataupun saat masih di bumi, aku tetap mencintaimu.

Itulah kenapa aku mencintai Kage Nagamasa. Pemuda 18 tahun.

Nagamasa-kun harus bertanggung jawab karena membuatku jatuh cinta padanya. Dan itu semua berawal saat itu.

Saat sore hari di kuil yang sepi. Tidak ada seorang pun di sana saat sore hari dan lokasi kuil yang sulit dijangkau membuat semakin sedikit orang yang berkunjung. Lagi pula ini di desa.

Aku pikir ini adalah tempat yang baik untuk bermalas-malasan.

Itulah yang seharusnya terjadi, tetapi seorang pemuda menghancurkan fantasi ku.

Aku jengkel dengan pemuda itu dan berniat menggunakan sihir yang akan membuatnya lupa ingatan tentang tempat ini.

Tetapi pemuda itu hanya terkejut saat melihatku tetapi tidak memperhatikan keberadaan ku lagi setelah beberapa detik.

Ia memperhatikan sekitar dan terlihat mencari sesuatu, tetapi tatapannya sesekali melirik ke arahku.

Setelah 1 menit ia mencari sesuatu (mengintip ku) ia akhirnya menyerah dan tunduk pada nafsunya dan berjalan padaku.

Saat dia dihadapanku, ia berkata, "Permisi, kak? Ini adalah tempat favoritku jika bisa tolonglah mencari tempat lain."

Pemuda itu mengusirku dengan halus, dan aku malu mengetahui bahwa pemuda ini mengincar tempatku dan bukannya diriku. Ya, jujur alas rumput dan batang pohon sebagai sandaran adalah tempat paling nyaman dan aku tidak mau membagikan tempat ini.

Tetapi sepertinya pemuda itu mengetahui apa yang aku inginkan dan segera melambaikam tangannya kemudian ia memberikan ide lain. "Bagaimana kalau begini? Aku akan beristirahat disini dan kita tidak akan saling mengganggu oke?" Mendengar tawarannya aku mengangguk, lagipula tempat ini bukan miliku dan aku tidak seegois itu untuk tidak berbagi.

Kemudian ia membuka tasnya untuk mengeluarkan tatakan kain, teko, gelas, kotak bekal dan sebuah buku.

Butuh satu menit ia menyusun semua itu dan akhirnya selesai, ia memberikan senyum kecut padaku seolah-olah mengatakan bahwa ia minta maaf atas gangguannya sebelum mengabaikanku sepenuhnya.

Ia meminum segelas teh hangat dan membaca.

Ia memakan tamagoyaki dan membaca.

itu terus berulang sampai akhirnya ia menghabiskan itu semua tepat di saat matahari terbenam.

Membereskan itu semua kemudian ia mengucapkan permisi padaku dan pulang.

Semua hal yang terjadi diatas sangat membuatku kagum.

Saat ia membaca, tangan kanannya dengan lihai bergantian antara memegang gelas untuk minum atau menyumpit tamagoyaki dan memakannya. Hal itu ia lakukan bergantian secara perlahan, dan konsentrasinya dalam membaca buku tidak terganggu sekalipun.

Dan saat itulah aku mengecapnya sebagai orang aneh.

Sore hari selanjutnya, aku berdoa agar orang aneh itu tidak kembali ke sini, tetapi lagi-lagi fantasi ku dihancurkan oleh orang aneh ini.

Ia terus datang ketempat ini terus menerus dan tidak pernah absen sekalipun dalam sehari, dan menakjubkannya ia selalu menghabiskan tamagoyaki dan tehnya tepat di waktu sore hari.

Hubungan kami selama sebulan tidak ada perubahan sama sekali, kecuali dia mulai menawarkan tamagoyaki dan tehnya kepadaku hanya untuk aku tolak mentah-mentah.

Ia awalnya terlihat cuek dan dingin, tetapi saat 2 bulan bertemu aku mulai berbicara padanya dan mengetahui bahwa namanya adalah Kage Nagamasa, dan dia adalah orang yang baik hati dan banyak bicara jika ada yang berinisiatif untuk memulai pembicaraan.

Intinya orang aneh ini naik tingkat dari Orang Aneh, menjadi Half-Aneh.

Setelah 3 bulan, aku melihatnya terus memakan tamagoyaki setiap hari aku berpikir apa Kage Nagamasa ini sangat mencintai Tamagoyaki?

Dia sepertinya mengetahui niatku dan menawariku tamagoyakinya dan aku terkejut bahwa rasanya sangat enak. Tekstur empuknya dan rasa asinnya yang pas membuatku ingin memakan lagi.

Aku bertanya-tanya padanya, "Siapa yang membuat ini?" Dia menjawabku dengan tersenyum, "Itu aku, keluargaku yang lain sedang di kota untuk bekerja, jadi aku belajar memasak dan hanya bisa membuat makanan ini."

Saat itu aku terus berpikiran betapa bodohnya diriku, sejak awal kami bertemu ia selalu menawariku tamagoyaki dan aku selalu menolaknya, tapi tidak kukira akan seenak ini. Aku ingin lagi.

Saat ia pulang, aku menggunakan sihir Creation ku untuk membuat makanan yang sama persis dengan yang ia makan. Tetapi yang aku dapatkan adalah makanan keras seperti besi dan rasanya aneh seperti karat.

Aku kembali ke alam dewa dan memasuki rumah, dan saat itulah ku mulai belajar memasak tamagoyaki sebagai langkah pertama. Harga diriku sebagai seorang wanita menolak kalah dalam hal rumah tangga dari seorang pria.

Setelah 4 bulan kami bertemu, aku sudah belajar bagaimana membuat masakan lainnya dengan sempurna. Walaupun awalnya aku meledakan dapurku, tetapi lihatlah hasilnya! Terlihat enak kan!

Aku membawa kotak bekal dan pergi ke bumi untuk bertemu dengannya lagi, aku selalu tiba lebih awal dan menyiapkan hal-hal yang selalu ia siapkan setiap hari.

Saat ia tiba, aku memberinya makanan yang kubuat dengan sempurna untuk pertama kalinya (Walaupun hanya tamagoyaki) ...

Setelah merasakan masakan ku, Ekspresi puas terlihat diwajahnya yang penuh syukur.

Melihatnya dalam keadaan itu, membuatku senang dan bangga seolah-olah aku menyelesaikan sebuah quest Rank-SSS.

Dan saat itulah awal dari aku untuk belajar memasak masakan lain, hanya untuk melihatnya dalam keadaan seperti saat itu lagi.

Hal itu terus berlanjut hingga akhirnya satu tahun berlalu dan hubungan kami yang canggung sudah sepenuhnya berubah 180 derajat.

Hari ini ia memintaku untuk datang ke kuil kosong, yah sebenarnya ia tidak perlu memintaku untuk melakukan itu karena aku akan berada di sana setiap hari.

Akhirnya dia muncul di detik-detik terakhir saat matahari terbenam, aku berdiri dari tempatku dan hendak memarahinya karena sangat terlambat.

Tetapi aku mengurungkan niatku saat ia menatapku dengan serius, "Leiya-san." Ya, itu Leiya, aku tidak mengatakan namaku yang sebenarnya. "Selama beberapa tahun ini aku menikmati tempat ini karena sepi, tetapi selama setahun ini, tempat ini terlihat menjadi sangat ceria dan menyenangkan. Dan tempat ini juga." Ia meletakan telapak tangannya di dadanya kemudian berkata, "Menjadi lebih ceria saat bersama mu, aura malas dan nyaman yang kurasakan saat bersamamu sepertinya telah menjadi bagian hidupku."

"Leiya, jadilah pacarku!"

Hal yang ia katakan saat ini sama dengan 0.1% total kata-kata yang kita ucapkan.

Tetapi rasa senang dan bahagia saat menerima 0.1% kata itu, tidak bisa dideskripsikan dengan puluhan ribu kata. Aku senang! Aku bahagia! Hanya itu yang aku pikirkan.

"Iya, aku juga." Dan itulah tanggapanku atas ucapan cintanya. Kemudian kami menghabiskan waktu sampai malam hari tepat tengah malam, di kuil dan menikmati keindahan bintang-bintang sambil berbincang-bincang.

Ia mengatakan bahwa ia akan pergi ke universitas untuk melanjutkan pendidikannya.

Aku sedih mendengarnya, hubungan kita baru saja bersatu dan beberapa jam kemudian berpisah lagi. Ia akan kembali setelah 6 bulan tetapi aku tetap memaksanya untuk kembali dalam waktu 3 bulan. Dan ia menerimanya.

Pagi hari datang, matahari terbit terlihat sangat menawan dan menyejukan. Ia mengetahui bahwa ia kelewatan dan mengatakan bahwa ia akan mengantarkanku untuk pulang, tetapi aku menolaknya mengatakan akan ada pembantuku yang datang.

Ia tidak percaya dan terlihat khawatir hingga akhirnya aku menggunakan sihir creation ku untuk menciptakan beberapa hal.

"Ojou-sam sekarang waktunya pulang." Seorang wanita 30 tahun mengenakan pakaian tradisional mengatakan itu, aku kemudian mengucapkan selamat tinggal kepada Nagamasa dan pergi kemudian memasuki mobil limusin.

Walaupun ini di desa bukan berarti tidak ada jalan sama sekali.

Ia melambaikan tangannya kepadaku.

Dan itulah awal hari-hariku di kuil kosong tanpa dirinya.

Sebulan berlalu, dan tepat seperti apa yang ia katakan, kuil kosong ini terlihat sepi dan suram. Aku terus menunggunya sambil bermalas-malasan di kuil ini.

2 bulan berlalu, dan hati ku terasa sepi, tapi aku harus menahannya sebulan lagi.

Dan dengan itu 3 bulan berlalu, tetapi ia tidak kembali! Aku geram! Aku akan marah jika ia memiliki pacar lain disana dan aku akan menunggunya selama 1 bulan lagi.

Dan 4 bulan berlalu tetapi ia tidak kembali, perasaanku sangat buruk dan tidak enak.

Aku menggunakan sihir Creation ku untuk membuat sebuah mobil kecil untuk ku pergi ke universitas ia berada.

Walaupun aku seorang dewi dan bisa memanipulasi energi agar diriku terbang, di bumi memiliki beberapa aturan yang mengharuskan seorang dengan derajat tinggi merendah dengan setingkat manusia. Jika tidak itu akan di tekan paksa yang mengakibatkan Dewa mengalami kerusakan di keilahiannya. Aturan mahakuasa ini dinamakan sebagai Hukum pembatas, oleh karena itu aku harus menggunakan mobil untuk pergi kesana.

Tetapi setelah tiba disana hal yang aku terima adalah hal yang tidak aku duga sama sekali.

Kage Nagamasa, Mahasiswa unggulan tewas 2 bulan yang lalu! Koran berintanya di tempel di papan pengunguman yang tersedia di setiap bagian-bagian sekolah.

Saat mencerna berita buruk itu, aku merasa dunia hancur. Selama beberapa Hari aku hanya bisa menangis.

Hingga akhirnya aku ingat tentang hukum reinkarnasi.

Aku pergi dari bumi melalui celah yang kubuat dengan sihirku.

Saat ini aku berada di tempat yang semuanya gelap kecuali cahaya yang bersinar di triliunan bola-bola kecil yang mengambang.

"Nagamasa!" Aku terus mengidentifikasi setiap bola-bola cahaya yang ada hingga akhirnya 10 tahun berlalu di ruangan itu, sementara aku terus mencarinya.

Setelah disaat-saat aku akan menyerah, sebuah bola bercahaya redup diam-diam mengambang di kekosongan yang sepi. Di langkah terakhir harapan, aku meneteskan air mata saat melihat siapa sebenarnya bola cahaya redup itu. Aku menjangkaunya dengan kedua tanganku dan memeluknya.

"Nagamasa!"

Aku segera membuka keilahian ku dan membuat ruangan abadi, di ruangan ini walaupun jutaan tahun berlalu bola cahaya redup itu tidak akan menghilang.

Dengan kata lain, Nagamasa akan selalu berada di sisiku selama-lamanya. Tapi sebagai gantinya dia akan terputus dari roda reinkarnasi.

Aku tidak egois dan tetapi biarkan kali ini aku untuk pertama kalinya bertindak egois.

Aku membuat proyeksi tentang apa yang Nagamasa lakukan di universitas, dan mengetahui bahwa Nagamasa merasakan hal yang sama dengan yang kurasakan. Kecuali Nagamasa memiliki Anime untuk melampiaskan kesendiriannya. Dan akhirnya Nagamasa tewas tepat di hari ulang tahunnya.

Aku sedih!

Aku memproyeksikan anime yang Nagamasa lihat untuk ku tonton, dan seperti itu berlalu lebih dari 100 tahun tanpa kurasa. Aku memandangnya dan bergumam, "Seperti yang diharapkan, walaupun sudah seratus tahun aku tidak akan merasa sendiri selama ada kamu, Nagamasa."

Aku berjanji akam melakukan segalanya demi Nagamasa! Tidak akan kubiarkan dia sendirian lagi.

Dan akhirnya ribuan tahun berlalu, aku menonton anime dan berbicara kepada Nagamasa walaupun hanya berlaku secara sepihak.

Aku pergi ke alam dewa sesaat tetapi saat aku kembali dari alam dewa, aku mengetahui bahwa bola cahaya yang mewakili Nagamasa mulai bergoyang dan sedikit memancarkan cahaya ungu. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi saat aku menyadari bahwa kesadaran Nagamasa perlahan kembali aku merasa sangat senang.

Aku harus bersiap!

Tapi bahkan tidak memberiku kesempatan untuk bersiap, bola cahaya itu berhenti bergetar.

Aku mengetahui bahwa telat untuk bersiap!

Dan mulai berakting!

Kembali ke saat ini, Ia kembali menyatakan cintanya dengan alasan yang sama, Aura kemalasan saya membuatnya nyaman. Aku senang! Aku bahagia!

Aku berjanji akan melindunginya.

Aku menerima ciuman yang ia berikan dengan senang hati.