webnovel

Love To My Daddy

Seorang gadis berumur 22 tahun yang bekerja sebagai sekretaris CEO ternama yang mengharuskan ia mengenal Kim Hyun Woo sang CEO dan Kim Sheera anaknya. Pertemuan yang dimulai dari keduanya yang berakhir dengan bahagia atau sebaliknya? "Apa salah aku menginginkan seorang mommy? (Kim Sheera) "Jangan memberikan harapan kepada seseorang jika kau tidak bisa mengabulkannya" (Kim Hyun Woo) "Saya sanggup menjadi ibu untuk Sheera tapi aku tidak sanggup menjadi istrimu" (Lee Seo Hyun)

Fika_Karunia · 青春言情
分數不夠
99 Chs

Kim Sheera

Hai semuanya...

Aku Sheera,Kim Sheera. Aku berusia 6 tahun, dengan aku yang hanya memiliki Daddy. Kasih sayangnya yang tulus dan ikhlas membuatku tumbuh menjadi seorang Sheera. Mungkin aku hanya anak kecil yang terlihat bahagia dari luar,lalu apakah itu menjamin kalau aku menang bahagia?

Saat aku kecil,aku tinggal dan dibesarkan Halmoni (nenek). Aku diasuh dan besarkan bersama mereka yang mencintaiku dengan tulus. Jujur aku sedih melihat banyak anak kecil seusiaku datang ke taman bersama keluarga mereka yang lengkap. Bohong kau tidak sedih, bahkan sangat...biarkan hanya aku yang tahu bagaimana rasanya hidup dengan kesendirian.

Pernah suatu hari dimana semua orang tua siswa diundang untuk ikut acara tahunan. Bahkan aku hanya datang dengan halmoni dan haraboji..

"Tidak punya eomma! Tidak punya eomma" seperti itulah olok olok teman teman satu sekolahku.

Yah,aku selalu merasakan kesendirian dan kesedihan. Terkadang apakah salah jika seorang anak kecil tidak memiliki eomma? Apa itu salahku? Banyak orang yang menilai tanpa tahu kebenarannya,bukan?

Masa lalu Daddy ku yang membuat ku bertanya-tanya siapa aku dan siapa mommy ku. Kerinduan sosok ibu yang tak pernah kulihat dariku lahir sampai sekarang.

"Apa salah aku menginginkan seorang mommy?" Itulah yang terngiang-ngiang di kehidupannya mengingat tak ada kasih sayang mommy. Namun,aku bangga bahwa Daddy orang yang sayang dan mencintai ku tanpa henti.

Kutahu bahwa mommy adalah orang yang mengecewakan Daddy tapi aku tak bisa membencinya karena dia lah yang telah melahirkan ku ke dunia.

Terima kasih Daddy telah hadir dalam hidupku. Ku rindu senyum tulus Daddy....

Tuhan berikan Daddy kebahagiaan dan datangkan lah orang yang akan mencintai dan menyayangi ku dan Daddy.

Pagi hari yang cerah membangun sebuah sepasang mata untuk melihat terbukanya cahaya yang memilah cahaya yang masuk. Wajah cantik dengan senyuman ceria yang ia ukir pada wajah polos tanpa poles. Janji yang di ucap harus terlaksana buka?

Itulah yang membuat gadis kecil malaikat hati Hyun Woo untuk bangun berlangkah menempuh pijakan lantai,lorong terang yang terlihat dengan bantuan mentari. Melangkah kecil, sampailah ia di sebuah ruang nuansa hitam ,abu abu,dan putih. Warna monoton mewakili jiwa pemilik ruang.

"daddy.....ayolah bangun,katanya akan mengantar Sheera sekolah hari ini" ucapku manja dan kesal.

"Arraseo,Daddy bangun. Kiss morning nya mana sayang" ucap daddy dengan jari telunjuk mengarah pada pipi kanan ku.

Cup .....

"Sudah kan Daddy,ayo sekarang Daddy bersiap untuk mengantar Sheera sekolah"

"Nee chagiya"

"Arraseo"kekeh kecil

Aku menuju ruang makan dan aku bertemu Bibi Son.

"Selamat pagi bibi Son..." Ucap ku mendekati dan memeluk bibi Son.

"Eoh nona Sheera sudah mandi dan sudah cantik,wangi lagi" ucap bibi memeluk ku balik dan tersenyum ramah.

"Bibi Son hari ini masak apa?"

"Hari ini bibi masak ttetobokki, bibimbap,sup kimchi dan sup rumput laut"

"Wah, bibi Son memang yang terbaik"

"Nee nona"Tak lama Daddy datang dengan baju rapi dan sangat tampan

Kita makan dengan tenang, beberapa menit. Aku dan Daddy mulai jalan menuju teras dan memasuki mobil yang sudah disiapkan Paman Son.

"Daddy,hari ini jangan lupa menjemput Sheera. Daddy sudah janji pada Sheera. Arraseo" ucapku menatap Daddy dengan mata berbinar.

"Nee Daddy akan usahakan" ucap daddy tersenyum dan membelai rambut ku.

Beberapa menit kemudian aku turun dari mobil dan masuk ke sekolah segera agar Daddy tidak digoda oleh ibu-ibu yang lain.

Selama disekolah aku bertemu teman-temanku. Jujur aku merasa iri pada mereka karena mereka memiliki orang tua yang lengkap.

'Kapan aku akan memiliki mommy' ucap batin menahan tangis.

Aku jalan menuju kelas yang disana sudah ada banyak sekali teman temanku, aku senang.

"Hai Sheera, selamat pagi" ucap Yena sahabat Sheera.

"Nee selamat pagi juga Yena" ucapku tersenyum.

"Sheera,aku ingin bercerita tentang liburanku kemarin. Apakah kau mau mendengarkan ceritaku?" Ucapnya dengan mata dan senyum berbinar.

"Tentu saja,kenapa tidak"

"Kemarin aku pergi ke pantai,taman,dan restoran bersama ayah,ibu,dan adik ku." Ucap Yena semangat.

"Wah benarkah aku juga senang jika kau senang." Ucapku tersenyum palsu.

"Sheera,gimana liburan mu kemarin. Kau pasti senang" ucap Yena menatap ku.

"Nee,aku sangat senang karena Daddy selalu dirumah, memaksakan ku, dan selalu memberi yang aku minta" ucapku tersenyum palsu dengan kebohongan ku.

"Wah,aku juga ikut senang".

'maaf aku berbohong kepada mu Yena' batinku.

Hari mulai menandakan waktu pukul 1 siang. Sekolah pun berakhir,aku mengemasi barang barangku. Aku melihat Yena pergi bersama eomma dan adiknya.

'aku sungguh iri dengan mereka. Kapan aku memiliki mommy dan Daddy yang selalu ada untukku?' batin Sheera sambil meratapi kehidupannya.

Tak lama kemudian aku melihat anak laki-laki dengan teman sepergaulaan menuju pada ku.

"Eh Sheera,dimana mommy dan Daddy mu" ucap anak laki-laki dengan nada sombong.

"Iya Sheera. Aku tak pernah melihatnya" ucap anak laki-laki satunya.

"Aku punya Daddy tapi tak punya mommy. Kenapa? apakah salah?" Ucapku mulai dengan mata berair.

"Tentu salah,karena kau tidak memiliki mommy. Berarti mommy kau pergi karena tak menyayangi dan menginginkan mu" ucap mereka dengan mendorong Sheera.

"Aww....hiks....hiks. Kalian jahat" ucap Sheera berlari ke gerbang sekolah.

Aku menangis dan murung. Aku melihat seorang gadis cantik menuju arahku. Dan mulai menyapa ku.

"Annyeong gadis kecil. Kau kenapa,hm??ucapnya dengan lembut dan senyuman.

"Eonnie siapa???"ucapku dengan suara tertahan tangis.

"Eoh, annyeong Lee Seo Hyun immida. Jadi,nama mu siapa gadis kecil nan cantik ini???" Ucapnya mulai menatap manik mataku.

"Namaku Kim Sheera ,eonnie cantik. Apa eonnie baik pada Sheera ??"ucapnya polos.

"Nee, eonnie baik kok"ucapnya dengan senyum ramah.

"Eoh, berarti eonnie mau bantu Sheera???"ucapku dengan mengharapkan jawaban 'iya'

"Tentu saja ,jika eonnie bisa"

"Eonnie, Sheera kecewa kenapa Daddy terlambat menjemput ku?. Padahal Daddy sudah berjanji pada Sheera tadi pagi"

"Sheera dengarkan eonnie. Daddy Sheera mungkin masih sibuk dengan pekerjaannya jadi Daddy telat menjemput Sheera, arraseo" ucapan lembutnya.

"Nee tapi Daddy selalu berjanji dan mengingkari. Apa Sheera salah menginginkan seorang keluarga utuh eonnie?" Ucapku menundukkan kepala.

"Maksud Sheera apa?,eonnie tidak paham" ucapnya menatapku dengan kebingungan butuh penjelasan.

"Tadi pagi Daddy janji pada ku akan menjemput ku dan janji akan selalu bersama Sheera saat hari libur. Daddy menyetujuinya. Tetapi saat Sheera mengatakan bahwa Sheera ingin seorang mommy, Daddy hanya diam dan mengalihkan pembicaraan"

Ucapku dengan nada lemah dan menaham tangis.

"Sheera, sebuah harapan itu tidak salah hanya saja kita harus bisa menyesuaikan kondisinya. Maksud eonnie itu Sheera menginginkan seorang mommy itu tidak salah karena Sheera masih membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tua Sheera ,hanya saja waktu Sheera menyampaikan kurang tepat. Arraseo"ucapnya menyakinkan ku.

"Nee eonnie sekarang Sheera paham kalau Daddy membutuhkan waktu untuk mengabulkan harapan Sheera kan eonnie?" Ucapku semangat dengan menatapnya.

"Nee Sheera,kau anak yang pandai ya. Ngomong ngomong dimana mommy mu?"

"Mommy Sheera meninggalkan Sheera saat Sheera berusia 2 bulan dan pergi entah kemana" ucapku sedih.

"Maaf Sheera ,eonnie seharusnya tidak mengatakannya"

"Gwenchana eonnie" ucap nya dengan senyum tulus.

Dia  menemaniku dengan senang hati. Menunggu waktu sekitar 30 menit datanglah sebuah mobil hitam mewah dengan seseorang yang turun dengan berpakaian supir.

"Annyeong non Sheera. Mianhe samchon Son datang terlambat karena tuan Kim tidak bisa menjemput non. Jadi saya yang akan menjemput nona Sheera. Mari masuk nona."

Ucapnya ramah nan lembut.

"Nee gwenchanayo. Aku akan pulang bersama Samchon Son. Kalau begitu,eonnie Seo Hyun, Sheera pulang dulu ya. Sampai jumpa. annyeong" ucapnya mulai berjalan dengan lambaian tangan ku. Senyuman ku yang terukir manis nan tulus.

Sampai dirumah aku merasa kesepian tanpa ada Daddy karena Daddy pulang malam bahkan kadang dia tak pulang dengan kesibukannya. Ku tak masalah karena bibi Son selalu membuatku belajar memahami Daddy.

Aku pergi meninggalkan ruang tengah dan menuju kamar. Aku berpakaian dengan baju tidur.

Aku beranjak kebawah dan melihat bibi Son menata meja makan dan menghidangkan makanan yang sangat lezat pastinya. Aku makan dengan ditemani bibi dan paman Son. Aku bahagia dengan adanya mereka hadir setidaknya mereka tak meninggalkanku.

Setelah aku makan aku beranjak ke ruang tamu dan menunggu Daddy.

Waktu berlalu cepat dan menandakan pukul 9 malam tapi Daddy belum ulang juga. Aku tertidur di sofa. Bibi Son menggendong ku ke kamar dan merebahkan ku.

Hari berganti menghiasi masa yang ku lewati tanpa kasih sayang mommy. Kenapa aku lahir dan kenapa aku tak melihat orang yang melahirkan ku. Dunia tak menjawab aku,Daddy pun hanya diam tak menanggapi setiap aku bertanya tentang mommy.

Apakah aku salah menginginkan seorang mommy yang menyayangi ku sama seperti teman-teman ku yang bahagia dengan keluarga lengkap.

Sungguh aku menginginkan seorang mommy seperti eonnie Seo Hyun. Sheera berharap bisa bertemu eonnie Seo Hyun dan akan mengenalkannya dengan Daddy. Semoga tuhan memang yang mengirim eonnie Seo Hyun sebagai mommy Sheera. Berharap tak salahkan tetapi waktu yang menjalani dan menjawabnya.

Berusia 6 tahun tak menjamin bahwa aku bahagia tanpa kehadiran mommy. Tentu aku ingin tapi tak ada jawaban yang menyatakan 'iya'.

Aku sungguh menginginkan seorang mommy seperti eonnie Seo Hyun.

Tuhan kabulkan lah harapan ku ini. Kumohon dan jangan membuat Daddy berubah lagi. Sheera butuh Daddy dan menyayangi Daddy sampai kapanpun.

Disisi lain...

Setelah ku meninggalkan non Sheera di kamarnya. Aku merasa kasihan melihatnya.

"Sungguh Sheera,kau memang malaikat yang hadir sepanjang hidup Tuan Kim. Kau hadir dan memberi bahagia,namun kau menanggung derita yang sangat berat dan tak ada hentinya. Bahkan waktu terus menguji sampai kapan dan tak menunjukkan tanda bahwa akan berakhir. Kau anak yang kuat dan dewasa. Kau adalah malaikat yang berwujud seorang anak. Kau tanpa lelah memberi senyum pada orang dan memberi bahagia tanpa mempedulikan kau yang terluka" ucap ku menahan tangis.

Detik itu suamiku datang dan mendapati aku di depan kamar non Sheera.

"Kau kenapa yeobo. Apakah ada masalah" ucapnya menatap ku khawatir.

"Kenapa non Sheera sendirian menanggung masa lalu Tuan Kim dan merasakan kesedihan maupun terluka saat dia berusia dini" ucapku menatap suamiku.

"Nee kau benar. Dia memang  malaikat yang datang untuk membawa pergi kesedihan tuan Kim.

"Ayo kita turun dan beristirahat" ucapnya diangguki ku.

"Nee,kajja"

Saat kami turun aku melihat tuan Kim datang dengan raut wajah kusut dan kelihatan banyak beban yang ia pikul.

"Selamat malam Tuan muda Kim. Apakah saya perlu menyiapkan makan malam untuk tuan" ucapku memberi hormat.

"Nado. Anniya tak usah bibi Son. Lebih baik bibi dan paman Son istirahatlah ini sudah malam. Aku pergi dulu. Selamat malam" ucapnya dingin dan pergi masuk ke kamarnya.

"Arraseo" ucapku mulai pergi ke kamar ku.

'Ada apa dengan keluarga ini. Apakah akan seperti ini terus dan tak akan berubah walaupun waktu berlalu panjang. Aku berharap akan berubah. Semoga.' batinku memasuki kamar.

Salah memang tidak memiliki harapan hanya saja proses dan waktu tak berjalan dengan lancar. Karena harapan akan terkabul jika seseorang ingin menggapainya sesungguhnya ,usaha dan doa yang terus ia jalan.

Waktu itu untuk pengantar seseorang menuju pencapaian. Sedangkan proses adalah jalan yang ditempuh dengan memiliki pilihan untuk bertahan atau menyerah.

Jika seseorang menyerang maka harapan pun pupus seperti penyerahan yang timbul. Perlahan-lahan akan pupus dan menghilang untuknya.

Keinginan menggapainya akan terlihat dengan berjalannya waktu dan usaha yang berjalan berdampingan dengan doa yang di panjatkan tanpa lelah dan rasa putus asa. Karena Tuhan akan mengabulkan harapan seseorang dari apa yang ia niatkan,usahakan dan doa yang sungguh-sungguh.