"Iya." kata Putra sambil menundukkan wajahnya. Dalam hitungan detik, dia mengangkat kembali wajahnya dan terlihat terkejut. "Bagaimana kamu tahu apa yang ingin aku tanyakan? Apa kamu bisa membaca pikiran aku?"
Ditya tertawa melihat reaksi Putra. Bagi Ditya, reaksi Putra terlalu berlebihan.
'Bagaimana mungkin aku bisa membaca pikiran orang lain? Membaca pikiranku sendiri saja kadang aku tak mampu.' batin Ditya.
"Kenapa kamu malah tertawa?" tanya Putra heran.
"Pertanyaan kakak barusan itu aneh. Makanya aku tertawa." jawab Ditya. "Tanpa bisa membaca pikiran kakak pun aku sudah tahu kalau kakak ingin menanyakan hal itu."
"Jadi?" tanya Putra.
"Kami nggak pacaran." jawab Ditya singkat.
Putra menghela nafas lega.
"Tapi," lanjut Ditya.
Wajah Putra kembali menegang.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者