webnovel

LOVE NEVER ENDING

Fernando, pria yang dijuluki sebagai pangeran es di sekolah Merry ternyata adalah anak dari siluman naga dan manusia biasa. Merry dan Fernando yang pada awalnya tidak memiliki rasa kini mereka menjalin cinta yang tidak mungkin dilanjutkan. Fernando yang sudah dijodohkan dengan teman masa kecilnya yang adalah siluman ular, harus menikah dengan Elsha demi menyelamatkan nyawa ibunya, sedangkan Merry jika ia berani melanjutkan hubungan dengan Fernando akan ada konsekuensi yang harus ditanggung. Apakah yang harus dipilih oleh pasangan ini? melanjutkan hubungan atau harus mengakhirinya?

agnes_riana · 奇幻言情
分數不夠
57 Chs

Jangan Berpisah

Hal yang paling menyakitkan adalah perpisahan, berpisah tanpa mengetahui bagaimanakah kabarmu di sana. Hatiku merindukanmu, wajahmu tidak terlihat lagi, setiap hari aku bertanya-tanya bagaimanakah kabarmu? Apakah kamu baik-baik saja? Perpisahan ini sungguh menyiksa diriku dan dirimu – jangan berpisah.

Sudah seminggu tidak ada kabar dari Fernando, rumah Fernando masih kosong sejak kejadian itu. Merry tidak dapat melupakan bagaimana khawatirnya pak Denish ketika mengajak ibu Fira pergi. Ia tahu bahwa Fernando sedang berada dalam bahaya, tetapi tidak tahu harus bagaimana. Ingin bertemu tetapi tidak bisa, handphone Fernando tetap tidak aktif, bahkan kucing Fernando tidak lagi berkeliaran di rumahnya.

Sambil duduk di kursi ruang tamu, Merry memandang kalung air mata bulan yang sudah kembali bewarna putih. Merry tersenyum, "Dengan ini aku tahu bahwa kamu baik-baik saja, kembalilah Nando, aku sangat merindukanmu." mata Merry mulai berkaca-kaca

"Ting…tong… ting… tong…" suara bel berbunyi, jam masih menunjukkan pukul lima sore, Merry segera melangkahkan kakinya untuk membuka pintu.

"Ka.. kamu…" Merry terdiam beberapa saat melihat siapa yang mendatangi rumahnya.

"Hai apa kabar? Apa aku tidak boleh masuk?" ucap seorang perempuan berkulit pucat dengan bola mata bewarna hijau tua.

"Si… silahkan masuk.." ucap Merry yang tidak percaya, meskipun perempuan yang seumuran dengannya tidak menyebutkan nama, tetapi Merry mengenal siapa perempuan tersebut.

Dengan langkah kaki yang mantap, Elsha masuk ke dalam rumah dan langsung duduk di kursi yang ada di ruang tamu, ia datang menggenakan dress bewarna biru gelap dan sepatu hak bewarna putih.

"Namaku Elsha, aku yakin Fernando pernah menyebutkan namaku." ucap Elsha dengan nada sinis.

Merry tersenyum dan membawakan dua gelas air putih untuk tamu tak terduga yang datang di rumahnya. "Salam kenal, namaku Merry, kamu pasti tahu dari Fernando, bahkan kamu lebih dulu mengetahui mukaku karena itu pada malam hallowen kamu langsung menyerangku."

Elsha yang daritadi memainkan jari-jari tangannya segera berhenti dan menatap Merry dengan tatapan merendahkan. "Wow hebat kamu bisa mengenali wujudku yang adalah siluman ular, aku kagum padamu, oh iya menurutmu jepit ini bagus tidak?"

Merry melihat jepit permata bewarna biru yang menempel di rambut Elsha, "Bagus sangat cocok untukmu."

Elsha tertawa, "Fernando membelikan ku jepit ini pada malam bulan merah, dia memang pintar memilih barang yang bagus."

Hati Merry sedikit sakit mendengar ucapan Elsha tetapi ia tetap berusaha tenang, "Ada perlu apa kamu ke sini?"

Elsha kembali tersenyum sinis, sambil melemparkan sebuah foto di meja. "Lihatlah itu adalah hukuman bagi siluman yang berani membawa manusia biasa masuk ke negeri siluman."

"I.. ini.. Nando…" Merry tak kuasa menahan air matanya, ia tidak percaya melihat tubuh Fernando yang penuh dengan cambukan dan tubuhnya yang terkapar di lantai.

"Fernando mendapat hukum cambuk 100kali, dengan tubuh siluman tentu dia bisa menahannya, tetapi saat itu ia masih menggenakan tubuh manusia, apa kamu tahu setelah cambukan ke seratus Fernando pingsan dan tidak sadarkan diri selama tiga hari. Lukanya sangat parah bahkan nyawanya hampir melayang, apa kamu tahu itu semua karena siapa?!" ucap Elsha dengan nada yang mulai meninggi.

***

Di dunia siluman, Fernando yang sudah mulai pulih berjalan ke depan cermin dan melihat keadaan dirinya, apakah masih ada bekas luka yang tertinggal, ia tidak mau jika Merry melihat ada bekas cambukan dan membuatnya khawatir.

"Tuan, apa anda tidak mau berjalan-jalan di taman? Sudah seminggu sejak tuan sadar, tuan mengurung diri di kamar." Ucap Julio yang duduk di tempat tidur Nando.

"Tidak ada yang menarik di istana ini! Kakek tua itu sengaja mengurungku di sini agar aku tidak dapat bertemu dengan Merry! Bahkan sampai sekarang aku belum bisa bertemu dengannya dan meminta ia menepati janjinya! Argh aku benar-benar kesal!" Fernando mengepalkan tangannya dan hendak memukul cermin yang ada di hadapannya, tetapi tangannya ia hentikan tepat sebelum mengenai cermin.

"Tenanglah tuan, sekarang yang mulia raja mengijinkan nyonya Fira dan pangeran Denish untuk hidup bersama di istana ini, lagipula larangan untuk menemui yang mulia raja adalah dari yang mulia ratu. Ratu Elena ingin tuan benar-benar memulihkan keadaan anda hingga anda benar-benar sehat untuk dapat menemui yang mulia raja." Julio berusaha menenangkan Fernando yang saat ini diliputi dengan kekesalan.

Fernando duduk di kursi coklat berlapis emas yang terletak di sebelah tempat tidurnya, "Julio apakah menurutmu ini tidak terlalu aneh?"

"Maksud tuan?" tanya Julio yang heran.

"Bukan hanya aku saja, tetapi mama dan kamu juga dilarang untuk kembali ke dunia manusia, apa yang mereka rencanakan? Aku takut mereka bekerja sama untuk mencelakakan Merry, Julio dimana Elsha?" ucap Fernando dengan nada serius.

"Satu jam yang lalu hamba melihat nona Elsha masuk ke ruangan yang mulia raja, mungkin saat ini ia sudah pulang ke kamarnya." Jawab Julio santai.

Fernando menatap wajah kucingnya dengan serius, "Julio apa aku bisa minta tolong padamu? Sejak tadi perasaanku tidak enak, apa kamu bisa mencari tahu di mana Elsha saat ini?"

Julio yang sangat paham dengan sifat tuannya, langsung beranjak turun dari tempat tidur sambil berkata, "Baiklah tuan, saya akan mencari informasi tentang nona Elsha." Julio pamit dan pergi meninggalkan Fernando sendirian.

Fernando melihat kalung air mata bulan miliknya, mutiara di kalung masih bewarna putih bersih dan tidak ada noda apapun, meskipun begitu, Fernando tahu bahwa terjadi sesuatu dengan Merry, perasaannya gelisah sejak tadi.

***

Istana siluman di bangun dengan sangat megah dan berada di puncak gunung, hanya beberapa siluman khusus yang diijinkan memasuki istana siluman raja, pengawalan yang cukup ketat dan beberapa benteng sihir perlindungan yang dipergunakan oleh raja-raja terdahulu membuat istana siluman menjadi sangat aman, bahkan ketika ada siluman yang berniat menyerang atau mengacaukan istana, maka ia akan terkena sengatan listrik yang keras hingga melukai tubuhnya serta kekuatannya tidak akan bisa kembali. Tentu saja perlindungan yang sangat ketat ini sebagian besar berasal dari raja siluman terdahulu yang bernama Georgius.

Julio berjalan melewati aula istana yang dihiasi lantai marmer dan beberapa patung yang menjadi simbol siluman, melihat Elsha sudah keluar sejak tadi, Julio memulai pencariannya untuk menyelidiki di mana Elsha, ia berjalan menuju taman istana yang dipenuhi berbagai bunga lavender kesukaan ratu, dan air mancur yang berada di tengah taman. Melihat ratu sedang berbicara dengan ibu Fira, Julio mendatangi mereka dan menyapa.

"Salam hormat yang mulia ratu dan nyonya Fira, hamba datang ke sini untuk menyapa," Julio datang dan membungkukkan badannya.

"Selamat sore Julio, bagaimana keadaan Nando?" Ucap ratu Elena.

"Pangeran Fernando baik-baik saja, dan saat ini dia sedang mencari nona Elsha, apakah yang mulia ratu dan nyonya Fira melihatnya?"

"Tadi aku melihatnya masuk keruangan yang mulia raja, mungkin dia masih berada di sana," ucap ibu Fira.

"Tidak, saat ini raja sedang bersantai di ruang kerjanya, mungkin Elsha berada di perpustakaan, tadi aku melihatnya berjalan ke arah perpustakaan." Ucap ratu Elena.

"Terima kasih bantuannya yang mulia ratu dan nyonya Fira, hamba mohon pamit." Julio kembali menundukkan kepalanya dan pergi.

Jalan menuju ruang perpustakaan terdapat beberapa foto raja-raja terdahulu yang sudah berjejer rapi, dengan santai Julio berjalan melihat foto tersebut, dan ia berhenti di sebuah foto. Foto seorang raja dengan tanduk naga yang kokoh terbuat dari emas, raja tersebut memiliki kumis panjang sebahu bewarna putih, seorang raja yang telah membuat dunia siluman damai, raja terkuat yang pernah ada, raja tersebut adalah raja Georgius, ayah dari raja Alexander yang saat ini memerintah, ia adalah naga emas.

Mata Julio berkaca-kaca melihat foto raja Georgius, saat kedua bola matanya menatap lekat foto raja tersebut, tiba-tiba dua orang pengawal keluar dari ruang perpustakaan dan bercakap-cakap. Di sudut dinding istana, Julio yang mendengar hal tersebut langsung bersembunyi di balik patung singa yang ada di sebelah pintu masuk ruang perpustakaan.

"Hei ingat apa kata nona Elsha, jangan sampai salah!" tegur siluman singa yang menjadi kepala pengawal.

"Baik aku tidak akan lupa jika ada yang menanyakannya, kita tidak boleh mengatakan jika saat ini nona Elsha berada di dunia manusia, terutama kepada kucing itu." ucap pengawal lainnya yang juga adalah siluman singa.

Julio yang tidak percaya dengan apa yang barusan di dengarnya, dengan cepat ia melakukan teleport sehingga dalam sekejap ia berada di kamar Fernando.

"Apa kamu sudah menemukan keberadaan Elsha?" tanya Fernando sambil menutup buku yang sedang ia baca.

"Gawat tuan, saat ini nona Elsha berada di dunia manusia."

"Apa! kamu tidak salah dengar? aku harus ke dunia manusia sekarang!" ucap Nando, tetapi langkahnya di cegah oleh Julio.

"Tunggu tuan ini bukan waktu yang tepat, akan sangat berbahaya bagi tuan untuk ke dunia manusia saat ini, apalagi keadaan tuan masih belum stabil." Ucap Julio.

Fernando sangat kesal tapi tiba-tiba seorang pengawal mengetuk dan masuk ke Kamar Nando memberitahukan bahwa yang mulia raja ingin menemuinya saat ini.

***

Merry saat ini benar-benar terpojok, ia tidak tahu harus bagaimana lagi, Elsha adalah siluman ular dan bisa berbuat apa saja, sedangkan dirinya hanya manusia biasa yang tidak bisa berbuat apa-apa. Elsha maju mendekati Merry yang benar-benar terpojok di sudut tembok.

"Dengar ya, aku sudah cukup sabar membiarkanmu bersama dengan Nando selama ini! Kali ini lepaskan Nando, atau aku akan melapor kepada raja kejadian yang sebenarnya sehingga Nando dan ibunya akan di bunuh pada saat itu!" Nada Elsha mulai meninggi.

Dengan tubuh yang sedikit gemetar, Merry berusaha mengumpulkan keberanian, "Apa kamu yakin akan melaporkan ini semua ke raja dan membiarkan Nando bersama ibunya terbunuh? Aku yakin alasanmu selama ini tidak melapor karena kamu tidak ingin kehilangan Nando!"

Mendengar jawaban Merry, Elsha benar-benar kesal, "Ternyata kamu pintar juga, jika begitu aku akan membunuhmu!" dengan kukunya yang panjang, Elsha mengenggam kasar tangan Merry hingga tangan Merry terluka.

"Hentikan Elsha!" Merry mendorong Elsha sekuat tenaga dan ia berhasil kabur. "Apa kamu tidak tahu hukuman untuk siluman yang membunuh manusia?!"

Elsha tertawa, "Hahaha.. ternyata banyak hal yang sudah Nando ceritakan kepadamu! Tapi aku tidak akan membunuhmu saat ini, ingat tinggalkan Nando saat ini juga atau kamu akan menyesal!" dalam sekejap Elsha hilang.

Merry menyandarkan dirinya di tembok, dan perlahan-lahan ia duduk di lantai dengan berurai air mata, "Hiks.. hiks… kamu ada dimana? Aku takut, Nando apa yang terjadi padamu? Cepatlah pulang… hiks.. hiks.. aku.. aku sangat merindukanmu…"

"Ting.. tong…" suara bel berbunyi, Merry menyeka air matanya, melihat siapa yang datang Merry tersenyum bahagia.

"Mer kamu tidak apa-apa?" tanya Fanda yang langsung memeluk Merry.

Novi memberi isyarat agar Fanda membawa Merry untuk duduk dan ia sendiri akan mengambil minuman.

"Mer kamu kenapa? Dan tanganmu berdarah!" Fanda tidak dapat menebak apa yang sebenarnya terjadi dengan sahabatnya ini.

Merry memeluk Fanda dan terus menangis, Novi membersihkan darah yang ada di tangan Merry, dan memberikan obat herbal yaitu daun yang ditumbuk dengan halus dan di berikan alkohol. Setelah menangis selama lima belas menit, Merry akhirnya bisa menenangkan diri.

"Nov obat apa ini? Mengapa kamu memberikan daun kepada Merry?" tanya Fanda yang heran.

Novi tersenyum polos dan duduk di sebelah Merry. "Ini daun ajaib yang bisa menyembuhkan luka hati dan luka fisik hahahaha.."

Fanda dan Merry yang mendengar ucapan Novi langsung tertawa.

"Sekarang apa kamu mau cerita? Atau jangan-jangan kamu mau bunuh diri?!!!" Fanda mendekap bahu Merry sehingga Merry terkejut.

"Hei! Jangan ngaco! Tadi aku tidak sengaja terkena pisau saat sedang memotong, dan aku menangis karena…" ucapan Merry terhenti, ia tidak bisa mengatakan karena baru saja melihat foto Fernando yang terkena cambukan, dan yang mengirim foto itu adalah siluman ular yang baru saja menyerangnya. Jika Merry mengatakannya sudah pasti ia akan dianggap gila oleh kedua sahabatnya.

"Apa kamu merindukan Fernando sampai seperti ini?" goda Novi.

Merry menghela nafas, "Iya aku merindukan Nando, saat ini aku tidak tahu dimana dia dan bagaimana kabarnya, aku harap dia baik-baik saja."

"Tapi Fernando memang suka menghilang waktu itu dia pernah menghilang seharian karena cewek aneh itu, apa jangan-jangan dia di culik oleh cewek aneh itu hahaha…" sahut Fanda.

"Hahaha tidak mungkin kalau itu, Fernando akan memukulnya jika cewek itu berani menculiknya." Ucap Novi.

"Tetapi Fernando memang sangat misterius, dia jarang bergaul dengan teman-teman di sekolah dan suka menyendiri, seperti ada sesuatu yang ditutupi olehnya." Gumam Fanda.

Tentu saja hanya Merry yang tahu mengapa Fernando sangat misterius karena ia bukanlah manusia biasa. Tetapi mulutnya hanya bisa terkunci rapat dan tidak bisa mengatakan apapun.

"Fernando memang misterius, dan yang bisa menaklukkannya hanya Merry seorang hahaha…" canda Novi dan mereka bertiga tertawa bersama.

"Kalian berdua kenapa ke sini?" tanya Merry heran.

"Tadi Novi meneleponku dan dia punya rencana untuk libur lebaran bagaimana jika kita ke pantai? Lagipula besok hari terakhir sekolah, bagaimana menurutmu? Aku sudah ijin orang tuaku dan mereka tidak masalah." Jawab Fanda.

"Baiklah kita mau ke pantai mana?" tanya Merry.

"Ke Malang saja, lebih dekat dari sini. Oh iya Mer biarkan dulu obatnya bekerja selama satu jam setelah itu bersihkan dengan air panas untuk menghilangkan kuman." Ucap Novi.

"Nov.. Nov, Merry hanya terkena pisau bukan terkena binatang liar, pengobatanmu seperti Merry terkena gigitan binatang. Hahaha.." goda Fanda.

***

Aula istana sudah di penuhi oleh anggota kerajaan. Fernando yang barusan datang langsung memberi hormat kepada yang mulia raja. Baru saja Fernando memberi hormat, Elsha masuk ke ruang istana.

"Maafkan hamba yang terlambat datang yang mulia, hamba tadi ada keperluan mendesak untuk mengurus persiapan pertunangan hamba dengan Fernando." Elsha membungkukkan badan, dengan menggenakan gaun kerajaan bewarna biru tua, Elsha berjalan menuju ke tempat orang tuanya.

Dengan tatapan yang tajam dan dingin, raja Alexander yang duduk di takhta emasnya, mengeluarkan pengumuman.

"Fernando, kamu sudah berhasil melewati cambuk 100 kali dengan tubuh manusia, meskipun kamu pingsan setelah menerima cambukan itu. Karena itu sebagai raja yang berkuasa, aku akan menepati janjiku dengan mengijinkan pangeran Denish dan Fira tinggal bersama di dunia siluman, mereka bebas bertemu kapan saja selama di dunia siluman, dan pangeran Denish tetap tidak diijinkan untuk ke dunia manusia karena bisa mengancam keberadaan dunia siluman kecuali malam hallowen! Lalu karena kamu pingsan setelah menerima cambukan, maka aku tidak akan mengijinkanmu untuk menikah dengan wanita lain selain Elsha! Dan mulai saat ini sampai seterusnya kamu dihukum tidak boleh kembali ke dunia manusia!"

Fernando sangat geram dengan keputusan yang baru saja di dengarnya, "Mengapa yang mulia mengingkari janji yang mulia sendiri?! Saat itu yang mulia menyetujui…." Ucapan Fernando langsung dihentikan oleh raja.

"Hentikan itu anak nakal! Apa kamu berani melawan titah raja! Aku tidak peduli kamu cucuku atau bukan tapi kamu memang tidak bisa diatur!" Raja mengeluarkan listrik dari tangannya, tetapi dengan cepat Fernando menghindarinya.

"Hentikan yang mulia! Apa yang anda lakukan!" teriak Fernando dan seketika itu juga tubuh Fernando di penuhi dengan sinar biru, tanduk naga bewarna putih keluar dari kepalanya, bulu naga yang bewarna putih muncul dari tubuhnya, tangan dan kakinya berubah menjadi tangan dan kaki naga, di tengah perubahannya itu tiba-tiba pak Denish berteriak.

"Hentikan Nando! Apa yang kamu lakukan!"

Ibu Fira berusaha menghentikan perubahan anaknya, karena ketika Nando menjadi naga, ia sanggup meruntuhkan istana dan membunuh siapa saja karena Fernando adalah naga terkuat. "Nando!!! Dengar kata mama!! Stoop!!!!"

Seketika itu juga Fernando sadar dan ia kembali pada wujud manusianya. Ibu Fira mendorong kursi rodanya menghadap raja dan berkata, "Yang Mulia raja, ini semua adalah salah hamba yang berani menikahi putramu, karena itu tolong bunuh saja hamba, dan bebaskan Fernando dari perjanjian itu! Fernando adalah darah daging anda, cucu anda satu-satunya, hamba mohon yang mulia, tukar saja perjanjian itu dengan nyawa hamba!"

"Fira, apa yang kamu katakan!" Pak Denish maju mendekap tubuh Fira yang sangat rapuh.

"Mama tidak perlu mengorbankan apa-apa! Di sini yang bersalah adalah aku karena membuat janji dengan raja plin plan!" ucap Nando dengan tatapan dingin, yang membuat raja menjadi emosi.

"Apa katamu!!!" Raja memberikan sengatan listrik ke pada Nando dan dengan tatapan dinginnya Nando mengeluarkan serangan es yang sangat kuat hingga membuat listrik raja kalah, dan es tersebut dengan cepat melukai wajah raja.

Raja yang tidak terima hendak menyerang Nando, tetapi ratu Elena yang duduk di sampingnya memegang tangan suaminya sambil berkata, "Hentikan semua ini! Kamu sudah membangunkan naga tidur dan ini adalah hukumanmu, selanjutnya aku yang akan memutuskan!"

Ratu Elena berdiri dari takhtanya dan mengeluarkan sebuah pengumuman, "Pangeran Fernando harap berhenti untuk menyerang raja! Mulai sekarang sebagai hukumannya tiga hari lagi kamu diijinkan pulang ke dunia manusia. Dan masalah pertunanganmu dengan Elsha hal tersebut dapat dibatalkan jika kamu menikah dengan siluman lain atau Elsha kedapatan melakukan perbuatan yang tidak benar dengan membunuh manusia."

Semua orang yang ada di istana terdiam, keputusan ratu sudah pasti dan tidak ada yang bisa mengubahnya, bahkan raja juga tidak bisa berkutik ketika sang ratu sudah bertindak.

"Saya mohon pamit yang mulia ratu." Fernando memberi hormat dan langsung meninggalkan aula istana.