Setelah Selesai dengan "Solo " Karirnya di Toilet Yanto ,Mengajak Satin Untuk Berkeliling Distrik 100 ini.
Ia Telah Meminta Izin Sang Paman Yang tak Lain Adalah "Tuan Guru Santoso" , Yanto Sangat Ingin Berkeliling Membuat Satin Mengetahui seluk Beluk Distrik 100 ini, Sebelum Ia Meninggalkan Satin Di Distrik Ini Untuk Belajar, Sebab Yanto Tidak Bisa bersamanya Disini Sesekali Ia Hanya Dapat Berkunjung Kelak , Sebab Urusan Dengan Anita Belum Selesai.
Kembali Pada Rencana Yanto Mengajak Satin Keluar Dari Kediaman Tuan Guru.
"Satin..., !! Bawa" Catatan Peti Kecil Mu" dan Hati-hati Jangan Sampai Rusak, Sebaiknya gunakan dengan Plastik Ini, Agar Tidak Basah dan Rusak Pinta Yanto..."
" Untuk Apa Ka..?? Tanya Satin.."
"Ya Tuhan Apa Kau Lupa..?? Begini de,,,Ini Merupakan Identitas Mu ,Lagi Pula Di Sini "Gudang Penyimpanan" Sang Banyak Cabangnya dan Satu Lagi, Para Murid di Sini Sangat Kaya,,dan Malas Kalau Kau dapat Menyuplai Kebutuhan Mereka, Kau Bisa Mendapatkan Uang Lebih Ucap Yanto.."
"Benarkah Aku Bisa Mencari Uang Di Sini..Tanya Satin Yang Antusias.."
" Ya Ampun Ternyata Adik Manisku Suka Sekali Dengan Uang Ya...?? Canda Yanto.."
" Tentu Saja.., Ucap Satin dengan Mata Berbinar.."
" Ehh sebentar Ka..,Kalau Memang Suatu Saat Banyak Pesanan Bagaimana Cara Menghubungi mu..,?? Tanya Satin..,,
"Gampang Sayang..Di Sini Ada " Pos Keluarga" Kau Bisa Mengirim Surat Padaku Nanti Pekerja Mereka Akan Mengirim Surat-surat Itu Ke Semua Distrik.. Ucap Yanto.."
Dulu di Sebut "Kantor Pos" Sebelum Jakarta tenggelam di Tahun Tujuh Ribuan ini.
Setelah Memberi Wejangan Pada Satin , Akhirnya Yanto dan Satin Keluar Juga Dari Kediaman Sang Paman,Menyusiri Distrik 100 Ini Yang Begitu Milenial, Bangunan Rapih Terawat, terdapat Banyak Gedung Sekolah dan jajaran Kios Berbagai Macam Jualannya.
" Itu Lihatlah....!! Bangunan Melingkar Itu Adalah Sekolah Seni, Di Mana Semua Bidang Kesenian dan Alat musik Yang Tersisa Dari Zaman Dulu Ada Di Sini.. Ucap Yanto,,
"Oo...., Satin Sangat Takjub
" Dan Ini Gudang Buku Pelajaran..., di Mana Semua Ilmu Yang di Ajari di Distrik Ini Tersimpan Di Sana, Hanya Orang Tertentu Yang Bebas Masuk, Ku Dengar Putra Kaisar Sering Berkunjung..." Ucap Yanto.."
Dulu biasa Di Sebut "Perpustakaan".
Satin Sangat Antusias Kini Ia Ingin Sekali Masuk Kesana Ingin Membaca Semua Bukunya..
" Apakah Aku Bisa Masuk Kesana Ka..?? Tanya Satin.."
" Tentu Saja...Hanya Sebulan Sekali Bagi Kalangan Menengah dan Seminggu Sekali Bagi Kalangan Atas. dan tiap Hari Bagi Para Bangsawan Seperti Tuan Guru dan putra-putri Kaisar..,,Ucap Yanto.."
Satin Makin Takjub Akan Penjelasan Sang Kakak Ini, Yang Polos Mengangap Yanto Kakak Kandungnya.
" Kaa... Kenapa Kau Tau Semuanya..??? Tanya Satin.."
Sebab Ketika Berumur Sepuluh Tahun Aku Sering Kesini Dengan Orang Tuaku, Sebelum Mereka Tiada Dan Bangkrut Lalu aku Di Culik dan Jual Sebagai Budak. Ucap Yanto datar.
Pernyataan Yanto Ini Berhasil Membuat Satin Menangis., " Kakak Kau Sangat Kasihan..". Ucap Satin Yang Langsung memeluk Yanto..,
"Yanto Kembali Berdesir..."de...Kenapa Kau Memeluk ku...?? Tanya Yanto.."
" Karena Aku Sangat Mengasihi Kakak, Bukan Kah Tadi Kakak Bilang Sesama Saudara Bisa Saling Memeluk...?? Tanya Satin Polos..."
" Mati Aku Gadis Ini Menyerap semua Ucapan ku Bulat-bulat.. Benak Yanto.."
Yang Tau Sebenarnya Ucapan Tadi Pagi Agar Satin Tidak Salah Paham.,kini Malah Semakin Salah Tingkah.., Merasakan Dua Gundukan Satin..,di Dadanya..Begitu Lembut Dan Kenyal.."
" Ya Sudah...de,, Jangan Sedih Lagi...di Sini Harus Beretika Tidak Boleh Melakukan Sesuatu Sembarang...,,Pinta Yanto.."
Satin Semakin Tidak Faham dan Mengernyit, .Maksud Yanto ini Apa.?? Dengan Tidak Boleh Melakukan Sesuatu Sembarang..?Ia Hanya bersimpati Pada Sang Kakak...Benak Satin.., "Ya Sudah Ka...Mari Kita lanjutkan. Perjalanan nya..Ucap Satin Sambil Tersenyum.."
Yanto Makin Frustrasi Senyuman Satin Gerak Geriknya membuat Yanto Ingin Membantingnya di Ranjang, Tapi Ia Harus Menahan diri Hingga UangNya Cukup dan urusan Anita Selesai Tanpa pertikaian.
" Itu Apa Kah...Tamannya Indah....Tanya Satin..
" Ohh Itu Taman Terbuka Umum , Siapa Pun Boleh Masuk untuk Berteduh dan Menikmati Alam Terbuka, Ini Semua Bunga Dan Taman Yang Tersisa dari Jaman Dahulu,, Ucap Yanto.."
" Apakah Aku Boleh Main Kesini Nanti...Tanya Satin ,,
" Tentu De..., Tapi Jangan Merusaknya ..itu Jaga Ketat agar lestari, atau Kau Akan di hukum ..,, Nah Itu Ada Kedai kita Kesana Yuk.....,,
ajak Yanto..,
Itu Sebuah Kedai Dengan Cara Berhutang Nanti Mereka Akan Memotong dari Catatan Peti Kecil ,Para Murid, Dan Menjual Berbagai Makanan.
Satin Tidak Pernah Makan Makan Enak Sebelumnya..,Padahal ini Hanya Camilan bagi Warga Distrik 100 ini, Sedangkan Satin Yang Berasal dari Distrik Kumuh Seumur Hidup Hanya Beberapa Makanan Yang di Makannya Yaitu Roti dan Singkong atau Ubi rebus.
" Nasi Goreng Telur Pak Dan Minuman Dingin...Pinta Yanto.."
"Mana Catatan Kalian..?? Pinta Sang Penjaga Kedai.."
" Yanto mengeluarkan Catatannya..,
"Penjaga Tersebut Melihat Kalau Mereka Kelas Menengah...,Dan Memberikannya..
lalu Yanto tak Lupa Meminta Kepada Penjaga.
" Pak Tolong besok-besok semua Pengeluaran Dan Jajanan Adikku Masukan Ke Tagihan Ku..Pinta Yanto.."
" Berikan Catatan Kalian,, Jangan-jangan Ia Kekasihmu..Ucap Penjaga Kedai.."
Setelah melihat catatan Mereka Sebagai Saudara Kandung Sang Penjaga Percaya..,
" Baik Tuan Yanto dan Nona Satin Silahkan Nikmati Hidangannya dan Lebih sering Jajan ya.., Aku Pastikan Menghabiskan. Tabungan Kalian....Canda Sang Penjaga Kedai.."
" Hahahha... Nanti Beri Ektra Lebih Kalau Adikku Jajan Lihat Tubuhnya kurus ,Aku Ingin Dia Gemuk.. Bisik Yanto.."
Sang Penjaga Langsung Memberikan Tanda Terima Pada Yanto dengan Tersenyum Tanda Persetujuan.
" Kaa..Ini Nasi...???? apakah Kau Sedang Ulang tahun.?? Ini Pasti Mahal...Tanya Satin.."
" Makan Saja De Ini Murah..., Ucap Yanto Yang Berbohong ."
Satin Mengambil Tanda Terimanya Dan Melihat Lima Ratus Ribu.....,,
" haaaaaa...Kakak.., Ini Sangat Mahal...,Ucap Satin
Mungkin Nilai Sebenarnya Jaman Ini Sama Seperti Lima Juta..., Sedangkan yanto Memiliki Uang Yang Banyak Beratus Juta di Jaman ini Hasil Tabungan Nya Yang Di Berikan Anita dan Hasil Bisnis Diam-diam nya Di Belakang Anita...,
Tentu Saja uang Yanto Kurang Banyak Di Banding Murid-murid Kaya Raya yang Bersekolah di Distrik Ini.
Satin Memakannya Dengan Haru, Jadi Ini Rasanya Makan nasi, " Ibu...Akhirnya Aku Merasakan Makan Nasi dan telur Bu, Benak Satin, Yang Menyeka Air Matanya Sambil Makan.
" Sudah De, Nikmati Saja, Kelak Kau Jadi Orang Sukses dengan Bersekolah Di Sini. Ucap Yanto ."