Rasa dingin menggelayuti tubuh Nosa, hingga ia menggigil meski selimut tebal telah menutupi tubuhnya. Gigi-giginya bergemeletukkan. Sensasi berputar-putar yang ia rasakan beberapa saat yang lalu sudah mulai berkurang.
Sayup-sayup telinganya dapat mendengar suara wanita berbicara. Ia dapat mengenali suara wanita itu. Ada Bu Sasongko, ibunya bersama Ajeng, Si Mbok dan satu suara lagi, suara Naura.
Nosa memberanikan diri membuka mata karena suara yang berisik di sekelilingnya. Indra penciumannya juga membaui aroma obat-obatan. Dinding ruangan bercat biru muda yang tampak tak asing pula di matanya.
"Sayang ... kamu sudah sadar," ucap wanita paruh baya itu begitu menyadari bahwa Nosa telah sadarkan diri.
"Mama di sini?" tanya Nosa dengan bibir mengeluarkan suara seperti berdesis sementara tangan memegangi pelipisnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者