webnovel

Lelaki Dalam Kabut

Bagi Mimi, mimpi adalah bagian dari kenyataan. Apapun yang hadir dalam mimpinya akan hadir pula di dunia nyata. Namun ada satu mimpi yang tak kunjung jadi nyata, mimpi tentang lelaki yang wajahnya selalu tertutup kabut. Berbagai petunjuk hadir tentang lelaki dalam kabut tersebut, namun Mimi tak juga menemukan lelaki itu didunia nyata. Sahabatnya menganggap Mimi sudah gila karena jatuh cinta pada lelaki dalam mimpi yang bahkan tak diketahui wajahnya seperti apa. Dia juga mengabaikan cinta yang nyata ada dihadapannya karena lelaki kabut itu. Apakah lelaki itu memang benar-benar ada? Dan apakah yang dirasakan Mimi adalah cinta atau obsesi semata? Akankah pencarian Mimi membuahkan hasil? 

Zianaabia_79 · 青春言情
分數不夠
74 Chs

Terlambat

"Tama jadi mau ke sini Mi?" tanya Bunda.

"Jadi Bun, kayaknya udah mau sampai kayaknya. soalnya 10 menit lalu telepon katanya sudah keluar tol."

Dan benar saja, tak lama terdengar suara mobil berhenti di depan rumahnya, yang kemudian diikuti suara salam Tama.

"Masuk Tam!" kata Mimi setelah menjawab salam Tama.

Tama masuk dan langsung mencium tangan Bunda. "Bun, ini ada titipan dari Ibu," kata Tama sambil menyerahkan kotak tupperware pada Bunda.

"Aduh, kok repotin sih! Nanti Bunda telepon Ibu kamu deh, untuk ngucapin terima kasih. Ya sudah kalian ngobrol aja dulu. Bunda ke dapur dulu ya!"

Tama mengangguk mengerti.

"Kok sepi? Pada kemana? Bukannya pada libur ya?"

"Bang Rendra sama Mba Maya sedang ke taman kompleks mau nyari ketoprak katanya. Kalau Ayah tadi keluar sebentar. Kamu tunggu aja. Ayah ada apa ya manggil kamu?"

"Katanya sih ada yang mau diomongin, sama sekalian aku diminta membawa berkas-berkas syarat pernikahan."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者