webnovel

Lelaki Dalam Kabut

Bagi Mimi, mimpi adalah bagian dari kenyataan. Apapun yang hadir dalam mimpinya akan hadir pula di dunia nyata. Namun ada satu mimpi yang tak kunjung jadi nyata, mimpi tentang lelaki yang wajahnya selalu tertutup kabut. Berbagai petunjuk hadir tentang lelaki dalam kabut tersebut, namun Mimi tak juga menemukan lelaki itu didunia nyata. Sahabatnya menganggap Mimi sudah gila karena jatuh cinta pada lelaki dalam mimpi yang bahkan tak diketahui wajahnya seperti apa. Dia juga mengabaikan cinta yang nyata ada dihadapannya karena lelaki kabut itu. Apakah lelaki itu memang benar-benar ada? Dan apakah yang dirasakan Mimi adalah cinta atau obsesi semata? Akankah pencarian Mimi membuahkan hasil? 

Zianaabia_79 · 青春言情
分數不夠
74 Chs

Berbagi Bahagia

"Sita, Anya tolong susun nastar ini di toples ya! Jangan lupa kalau sudah selesai diberi selotip!" Mimi memberi intruksi pada Sita dan Anya.

"Siap Kak Mimi!" jawab keduanya.

Sudah lebih dari seminggu teman-teman Rani yaitu Sita, Anya, Dita, Mila dan Lili membantu Mimi. Dan hampir seminggu juga kelimanya tinggal di rumah Mimi. Sesekali Rani juga datang bergabung dan membantu mereka. Mimi bersyukur karena rumah jadi tak sepi, dan pekerjaan juga lebih cepat selesai. Kelimanya cukup cekatan daam bekerja, dan yang pasti mudah diajari.

"Kak Mimi, aku hitung tadi aku udah hitung jumlah masing-masing kue ada berapa toples. Kekurangannya aku tulis di note, dan aku tempel dikulkas ya Kak!" Dita melapor kepada Mimi.

"O iya, makasih ya Dit!" jawab Mimi.

Sementara Mila dan Lili hilir mudik memasukan loyang kue kedalam oven. Suasana di dapur terlihat sibuk. Mimi terlihat sedang menimbang bahan-bahan kue.

"Wudauh, sibuk semua nih?" suara Tama menyela kesibukan mereka.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者