webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · 玄幻
分數不夠
420 Chs

374 Laporan Intelijen

Hannah memegang mulutnya dengan kedua tangannya, dia berusaha menahan diri untuk tidak muntah!

Reaksi Hannah benar-benar lugas.

Kakak iparnya pria sempurna? Hannah ingin mengatakan bahwa hanya orang buta yang menganggap Randika seperti itu, tetapi dia menahan diri karena ada Inggrid di sampingnya.

Randika terlihat biasa-biasa saja, sebaliknya dia mengusap kepala Hannah. "Sudah tidak apa-apa, aku tahu isi hatimu. Kamu tidak perlu mengatakannya, aku paham kok."

Inggrid melihat keakraban keduanya ini dan tersenyum, dia lalu berkata pada Randika. "Sudah ayo makan, nanti keburu dingin."

Randika hanya menghela napasnya. "Sayang, aku hanya ingin memakanmu malam hari ini."

"Kak!" Hannah langsung menginjak kaki Randika. DIa masih ada di sini, bisa-bisanya dia berkata mesum seperti itu dengan kakak kandungnya!

Randika mengerutkan dahinya, Inggrid hanya bisa tertawa dan Ibu Ipah dengan wajah senang menaruh sisa makanan ke atas meja.

"Nona, nak Randika, ayo dimakan mumpung masih panas."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者