"Kak, apa itu?" Hannah menatap jijik pada cairan hitam yang ada di mangkuk. Ketika mencium baunya yang aneh, dia serasa ingin muntah. Apa obat itu benar-benar bisa menyembuhkannya?
Randika tertawa. "Han, jangan lihat obat ini dari bentuknya. Semakin kental obatnya, semakin baik khasiatnya."
Randika menghampirinya dengan mangkuk obat itu di tangannya. Ketika dirinya semakin dekat dengan mangkuk itu, Hannah merasa isi dari mangkuk itu bergerak dan bentuknya benar-benar mirip dengan lumpur yang ada di got rumahnya.
Hannah sudah nyaris muntah. "Kak, aku tidak mau memakainya."
"Lho kenapa? Kamu mau sembuh atau tidak?" Randika mengerutkan dahinya. Dia lalu duduk di sofa dan menyuruh Hannah duduk di sampingnya. "Cepat duduk di sampingku."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者