Sambil menahan rasa sakitnya, boneka ginseng itu memberikan Randika setetes darahnya. Ini adalah tetes darah ketiga yang diberikan oleh boneka ini. Pertama kali ia berikan untuk menyelamatkan nyawa neneknya Viona. Yang kedua Randika simpan di lemari rumahnya dan tetes ketiga ini berada di telapak tangannya.
"Ini untukku?" Randika menatap boneka ginseng itu.
Boneka ginseng itu mengangguk pelan. Setelah memberikan darahnya pada Randika, boneka itu kabur sekali lagi. Rasanya ia berusaha mencari Indra.
"Apa itu?" Inggrid sedikit tertegun melihat fenomena itu.
"Hahaha itu keajaiban dunia." Randika tersenyum dan menelan darah putih itu.
......…..
Keesokan harinya, mereka tiba di bandara kota Cendrawasih. Randika, Inggrid, Indra dan Ibu Ipah berhasil mendarat dengan selamat.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者