3 jam setelah perjalanan
dalam 3 jam tersebut, Tim Allen dan party mata mata terus berjalan lurus kedalam hutan. melewati monster monster yang menghalangi jalan dan memburunya
dan sesekali mereka menemui jalan buntu atau tidak sengaja menemukan monster level tinggi. tapi itu sebenarnya adalah akal akalan Allen, dia tidak ingin dicurigai karena mengetahui rute aman menuju tujuan. karena mengetahui setiap rute, dia bisa mengantisipasi penghapusan party dengan baik.
disepanjang jalan, Allen terus melihat kearah map ditangannya. hal yang paling memusingkan saat ini adalah 3 monster tier 2 yang menjaga beberapa kilometer dari tujuan mereka. monster tier 2 bukanlah hal yang mudah atasi, bahkan jika lawannya berada ratusan meter darinya, mereka akan mengetahui keberadaannya. itulah mengapa Allen beberapa kali memilih memutar arah, atau tiba tiba memberhentikan tim untuk membiarkan monster berlevel tinggi lewat
Bum!
suara ledakan yang samar terdengar dari dalam hutan dibelakang mereka. karena beberapa anggota yang mengobrol, hanya Reino dan Rookie yang mendengar suara itu.
"Hei, apa kau dengar sesuatu?"
"Entahlah, tapi saat ini jangan mengganggu konsentrasi saudara Allen dulu. dia terlihat sangat fokus sedari tadi" Reino menjawab, melirik kearah Allen yang terus memandang tajam ke beberapa titik dipeta. jika dia salah mengambil rute, maka tim mereka akan dimusnahkan, sudah pasti.
-
sementara itu, 200 meter dibelakang tim Allen
"Ah!, selamatkan aku!" Guardian dengan tameng perak itu meminta pertolongan. seluruh tubuhnya kini dililit oleh sebuah tentakel tumbuhan, dan racun terus memasuki tubuhnya.
"Ketua, bagaimana ini? kita sudah kehilangan 7 pemain karena mengikuti mereka, apa kita harus menolongnya?" Wanita mage itu bertanya pada seorang Assasin yang berdiri didepan, mengambil posisi untuk menyerang
...
setelah melirik ke jendela status monster, pria Assasin dengan berat hati memasukkan kedua bilah pisaunya dan berbalik sambil berkata
"kita terus maju! misi kali ini tidak boleh sampai gagal! jangan sia siakan pengorbanan teman kita ini, maju"
mendengar perkataan pemimpin mereka, semua 17 pemain itu langsung mengambil langkah cepat. mundur dari tumbuhan setinggi 5 meter, meninggalkan pria guardian sendiri dalam kesakitan
'ck! bagaimana bisa bajingan itu tidak menemui monster level tinggi seperti kami?!' Assasin itu mendecikkan lidahnya, merasa kesal dengan kesialan partynya.
"tunggu.. setidaknya bayar gajiku bulan ini 2 kali lipat, sialan!"...
[Bloody ressmaline]
Hp:7500/7500
Type / Rank / Level: Plant monster / Elite / 20
Tanaman beracun yang hidup dalam hutan hujan. mereka memiliki siklus hidup yang aneh, setiap 3 jam sekali mereka akan tidur selama 1 jam karena efek racun ditubuh mereka. jangan mendekatinya saat dia terbangun
...
"Seharusnya itu ada didepan" Allen melihat kearah petanya, lengkap dengan 10 penanda prisma hijau yang menandakan tim mereka. tepat berada dekat dengan tanda X dipeta
"Tapi... bagaimana cara kita masuk kesana?" Rookie bertanya dengan senyuman pahit, didepan mereka saat ini adalah sebuah kubah sihir transparan, tampak sangat kuat dan tak tertembus.
bahkan saat salah seorang anggota party menusukkan pedangnya dengan sekuat tenaga, itu bahkan membuat pedangnya bergetar kuat lalu terpental.
"Bahkan dengan semua kekuatanku, barrier ini tidak tertembus..." wanita swordsman itu melihat dengan putus asa pada pedangnya yang tertancap ditanah. mereka telah sangat bersemangat untuk quest rahasia ini, tapi harusnya mereka sadar bahwa quest rahasia bukanlah quest biasa yang bisa diselesaikan dengan mudah.
"apa kita harus menyerah disini, saudara Allen?" Reino menatap Allen, bertanya. tapi bukannya kecewa atau merasa putus asa, Allen ternyata tersenyum saat dia melihat peta didepannya. peta ini bukanlah peta biasa seperti yang dijual ditoko kelontongan, peta ini dibuat khusus untuk area hutan hujan ini. informasi lokasi habitat monster, lokasi dungeon, bahkan ada tanda yang menunjukkan lokasi monster disekitar
dan benar dugaan Allen, hanya berselang beberapa detik, sebuah tanda berbentuk burung petir kecil muncul dipeta, tepatnya 300 meter dibelakang mereka.
"dia datang" Allen tersenyum lebar, menggulung petanya dan menyiapkan kedua pedangnya
"datang? siapa yang datang?" Rookie melihat sekitar, namun dia tidak bisa melihat siapapun disekitar. anggota yang lain juga melakukan hal yang sama namun tidak mendapatkan apapun
"apa kau ingat burung kecil yang kita bicarakan tadi?" Allen menoleh kearah Rookie yang terlihat bingung
"burung?..."
"Ah! maksudmu burung petir raksasa?! mustahil, bukankah jarak kita dengannya sangat jauh? dan juga dia melawan beruang bercakar besi, lalu bagaimana dia bisa menuju kesini?" Rookie yang menyadarinya malah merasa semakin bingung. saat itu dia hampir kehilangan nyawanya saat rantai petir itu diarahkan padanya. namun untung saja baginya dia bisa menahannya dengan keberuntungan, satu serangan itu bisa dia hindari dengan skillnya
"lihatlah rambutmu" Allen menunjuk kearah rambut hitam Rookie. anggota lain juga menoleh dan memperhatikan
"tidak ada apa apa..
...
tunggu! apa itu? gelombang listrik?"
Saat melihat lebih jelas, anggota yang lain akhirnya tersadar. ada gelombang listrik kecil yang tersimpan dibalik rambut Rookie. listrik itu begitu kecil dan samar sehingga tidak ada yang memperhatikannya sedari tadi
"itu adalah 'Mark'. lokasimu akan terus diketahui oleh burung petir raksasa selama tanda itu masih ada" Allen menjelaskan, tertawa saat dia melihat ekspresi terkejut Rookie
"jadi selama ini... kita diikuti?" Rookie mengacak ngacak rambutnya, berharap untuk bisa menghilangkan tanda itu. tapi tetap saja, tidak berhasil.
sedangkan untuk anggota party, wajah mereka menggelap, mereka sudah tahu kekuatan monster dihutan ini, terutama monster kuat seperti burung petir, jika itu mengikuti mereka... bukankah situasinya berbahaya?