chapter 33 Pertemuan

Disalah satu ruangan didalam gedung dengan belasan lantai, seorang pria berambut hitam bergelombang melemparkan cangkir kacanya kelantai hingga pecah

matanya memerah karena marah dan nafasnya menjadi berat tidak beraturan.

"sial, sial!! tidak hanya semuanya dikalahkan, tapi dia bahkan mengambil sepertiga dari peralatan tim kami!, dan juga apa yang mereka pikirkan, berani menggunakan white card yang susah payah kudapatkan?!"

Liu chen sedang dalam kemarahannya, bahkan asistennya yang berada dipojok ruangan menjadi khawatir. terakhir kali dia melihat bossnya marah seperti ini adalah 2 tahun yang lalu.

saat itu permainan virtual yang menguasai dunia masihlah Royal path, dan guild mereka belum sebesar sekarang. walau begitu, mereka juga tidaklah lemah. bahkan dipermainan itu mereka masuk dalam 100 besar guild dikerajaan mereka.

tapi pada hari itu... guild mereka hampir dimusnahkan. bukan oleh guild lain atau pengkhianatan anggota guild, namun oleh satu orang.

orang itu hanya mengungkapkan namanya adalah 'Zero'. Liu chen saat itu adalah salah satu petinggi disana, namun dia hanya bisa melihat tanpa daya saat pria berjubah tersebut mengambil nyawa anggota demi anggotanya. menghancurkan gedung guild mereka dan bahkan sampai merampas isi ruang harta mereka.

dan apa yang membuat Liu chen semakin geram adalah kemiripan kedua orang ini, keduanya tampak lemah dan mempunyai level rendah namun ternyata adalah seekor monster buas, dan juga senjata yang mereka gunakan sama yaitu pedang ganda. kemunculan Allen bahkan membuat Liu chen berfikir bahwa orang itu telah kembali untuk membawa kehancuran kepada guild mereka

jika itu memang 'dia', maka hal ini tidak bisa ia biarkan. penghinaan dimasa lalu harus dia balas berkali kali lipat.

tapi tepat sesaat setelahnya, Asisten dipojok ruangan mendapatkan kabar dari earphonenya.

"Em... tuan, sepertinya anda harus menenangkan diri dan bersiap" Asisten berkata

"kenapa?" Liu chen menoleh, aura membunuh dan ke-kesalan bisa asisten itu rasakan saat dia melihat kemata bossnya

"Orang itu sebentar lagi akan datang" Asisten menjawab, tidak sanggup menatap mata bossnya

"orang itu?... ah, dia. yah, dia..." Liu chen tiba tiba teringat, hari ini ia harusnya kedatangan tamu yang penting bagi guildnya.

setelah menyadari itu, Liu chen yang tadinya terselimuti amarah, kini mereda dan menunjukkan senyuman kejamnya

"hehe, aku punya rencana. anggap saja hari ini adalah hari keberuntunganmu, tapi dimasa depan jangan harap begitu!" Liu chen lalu merapikan jas miliknya dan mulai duduk dengan tenang dikursinya

"masuklah"

sesaat setelahnya, pintu terbuka dan memperlihatkan seorang pria dengan jaket biru dan permen loli dimulutnya, wajahnya juga terlihat sangat muda dan santai.

"Apa yang kau butuhkan?"

-

Di kota Black Sky, saat kelompok 20 pemain berjalan ditengah kota, mereka menjadi pusat perhatian dan menarik perhatian beberapa pemain yang lewat.

armor perak bersinar, senjata yang kuat dan tatapan waspada para pemain ini. bahkan pemain baru yang belum lama spawn saja tahu bahwa orang orang ini bukanlah pemain biasa

tetapi apa yang menarik perhatian pemain adalah lambang 3 sayap disisi kanan dada pemain ini. itu adalah lambang guild 'High Sky'. guild ini lumayan terkenal, ditambah popularitas mereka yang baru baru ini melambung karena menjadi yang pertama menyelesaikan dungeon Goblin Cave kesulitan hard.

"Kurasa guildmu cukup populer" Allen berkata saat dia melihat tatapan para pemain.

"Tidak perlu melebih lebihkan, kami hanya sedikit dikenal. hanya itu" Reino menjawab, merendah.

"Jika dibandingkan dengan ahli seperti anda, tim kami bukanlah apa apa"

"mungkin akan lebih mengagumkan jika anda bergabung dengan kam-"

"Maaf, tapi aku tidak berniat masuk ke guild apapun" Allen menolak bahkan sebelum Reino menyelesaikan seluruh perkataannya

"ah.. sangat disayangkan. tapi saya sudah menduganya, kebanyakan ahli jika bukan anggota guild besar, mereka akan menjadi solo player yang misterius. aku tahu itu"

sesaat setelah obrolan itu, tim mereka berhenti didepan sebuah bar dua lantai yang kecil dengan beberapa penjaga npc didepannya

[Guard]

Hp:10.000/10.000

Type/Rank/Level: Npc / Tier 1 / level 50

Seorang npc penjaga. jika anda membuat keributan didalam bar atau melakukan tindak kriminal disekitar, mereka akan menangkap atau bahkan membunuh anda.

-

'Inilah npc...' Allen tidak terkejut dengan status npc. dicreatia, npc penjaga tersebar diseluruh kota dan jalan, hal ini bertujuan untuk menghindari tindak kriminal didalam kota atau yang biasa pemain sebut safe zone.

level dan tier para npc juga bervariasi. seperti contohnya penjaga bar, walau bar yang mereka jaga hanya bar kecil disamping jalan, tapi mereka sudah mencapai tier 1 dan level 50. pemain dimasa ini akan mati hanya dengan satu pukulan dari mereka

npc dengan level dan tier tertinggi yang Allen tahu dimasa lalu adalah para dewa dan raja iblis. inilah Creatia, bukan hanya pemain yang bisa menguasai permainan. bahkan npc tanpa nyawa saja bisa hidup selama ribuan tahun atau disalah satu kasus yang Allen tahu, seorang npc pernah sekali diketahui menyamar sebagai pemain.

ngomong ngomong tentang dewa, walau dikatakan dewa tapi tidak semua dewa itu mencapai tier 6, puncak dari permainan. mereka juga di kelompokkan dalam 4 tingkatan yaitu Demi god, Low rank god, middle rank god dan High rank god.

kebanyakan dewa Tier 6 hanyalah para dewa High Rank dan beberapa middle-high rank god.

dan npc lainnya seperti petualang legendaris darkan, dia adalah npc rahasia dan tersembunyi. bahkan sampai akhir Allen masih belum mengetahui tier dan level pria tua itu.

"Disini adalah tempat pertemuannya, silahkan masuk" Reino mempersilahkan setelah memerintahkan timnya untuk kembali. tim mereka mempunyai banyak urusan terutama setelah mereka menemukan itu

"Rookie, kau pergi duluan. aku akan menghubungimu lagi jika ada sesuatu" Allen berkata kepada Rookie

"baiklah, jaga dirimu baik baik. kau saat ini adalah buronan" Rookie menjawab.

setelah Rookie pergi dan membubarkan party, Allen kini melangkahkan kakinya dan berjalan. membuka pintu bar yang terbuat dari pahatan kayu dan memasuki bar

saat memasuki bar, Allen sedikit dikejutkan. walau terlihat kecil dan tidak megah dari luar. tapi interior dan barang barang yang ditawarkan didalamnya lumayan berkelas. Allen bahkan bisa melihat Black Bottled Wine, salah satu wine kelas menengah yang terkenal dimasa lalu.

"Disini disini" Dari ujung ruangan, tiba tiba sebuah suara wanita memanggilnya.

saat melihat ke sampingnya, Allen melihat seorang wanita berusia 20 tahunan yang menggunakan jubah penyihir hitam, duduk dengan indah dimeja yang telah disiapkan. lengkap dengan makanan dan black bottled wine dimeja.