Larisa sudah duduk manis di dalam mobil dengan wajah menekuk karena kesal. Gadis itu sendiri tak tahu alasan dirinya bisa sekesal ini. Mungkinkah karena mendengar ucapan Arvan tadi yang mengatakan hanya bercanda saat mengatakan ingin mengajak Larisa berpacaran? Larisa heran dengan hatinya, bukankah seharusnya dia senang karena Arvan hanya bercanda yang mana artinya dia tak perlu khawatir lagi akan menyakiti perasaan Arvan karena jika disuruh memilih, sudah jelas Larisa akan lebih memilih Reza.
Sepertinya ucapan Widya sangat berpengaruh pada Larisa. Kata-kata wanita paruh baya itu yang mengatakan Arvan menyukai dirinya, juga sikap Arvan hari ini yang sangat aneh karena tak seperti biasanya, sungguh membuat Larisa sempat bingung dan takut.
Bingung untuk memberikan tanggapan serta takut hatinya mengkhianati Reza tanpa sadar karena dia tak memungkiri hatinya senang saat mendengar Arvan mencintai dirinya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者