Hampir sejam mereka berada di kediaman milik Bu Marta, makan bersama dan juga makan besar. Tanpa disadari oleh Ratih dan juga Anthony jika hidangan yang mereka makan sebagian besar adalah buatan Aminah.
Yah Gadis itu sangat pandai memasak, bahkan Bu Marta dengan terang-terangan memuji masakan Aminah di depan tamu-tamunya termasuk Anthony dan juga Ratih.
Mendengar pujian Bu Martha itu, membuat mata Ratih semakin terbelalak kesal, tentu saja bendera perang diangkat oleh Ratih sejak dahulu kala.
Dengan serius ia menatap penampilan Aminah dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki jelas-jelas penampilan Gadis itu tak ada seujung kuku nya, dengan pakaian seadanya dengan tatanan rambut yang tak karuan dan juga dengan wajah polos tanpa make up tentu saja Ratih di atas nya.
Apalagi dengan a min Ah memakai setelan pakaian sehari-hari itu membuat ia sangat pantas dipanggil mbok.
Membuat Ratih tertawa lega atau mungkin tertawa sinis memenangkan segalanya dari Aminah.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者