Menidurinya

"Ahg~"

*Tampar*

"Ngeh... Ang!"

*Tampar*

"Ya!... Pukul saya tuan... pukul lagi... Siksa memek saya!!!"

Ye Chen melihat ke arah pelayan barunya yang berteriak ke senangan dengan mata jijik, dia tidak menyangka wanita dingin yang sombong adalah seorang masokis. Bahkan memeknya akan semangkin merapat jika pantatnya di tampar.

"Ah! Mata itu... Lihat saya seperti ini... Membuatku gila!"

"Bisakah mulutmu diam?" Ucap dingin Ye Chen.

Ibu Ye Chen yang sangat teransang memanggil pelayan laki - laki berusia 10 tahun seperti Ye Chen dan mulai menidurinya dengan gila, sesekali menyemangati anaknya yang sedang menghukum pelayan.

"Ya... Kamu sudah dewasa anakku! Terus pukul binatang itu dengan kejam" Ucap Ibunya sambil meniduri seorang bocah yang malang.

Ye Chen melihat ke arah ibunya dengan sedikit patah hati, dia harus terbiasa dengan dunia aneh ini dan cepat meninggalkan moral bumi penuh keadilan. Memandang mata ibunya yang gila, Ye Chen berkata "Bu... Apakah aku melakukannya dengan benar?".

"Ahng! Ya... Kamu sangat hebat..."

Ye Chen memandang wanita masokis yang menggerakan pinggulnya dengan gila tidak bisa mendesah lelah. Dia ingin tidur dengan ibunya, dia cukup patah hati melihat ibunya tidur dengan pria lain. Tapi...

Ye Chen segera menarik rambut pelayan masokis itu dan mencium bibirnya, dia terus menggerakan pinggulnya dengan keras. Sesekali menampar pantatnya yang semok dan kenyal.

"Angh.... Yes!!!!"

Ye Chen melakukan yang terbaik untuk masuk lebih dalam ke memek wanita itu, dia bahkan meraba seluruh tubuhnya untuk melakukan rangsangan fisik. Setelah tidur dengan wanita begitu banyak, Ye Chen sangat peka terhadap kelemahan wanita.

"Ah... Ibu sangat iri!"

Ye Chen sedikit terganggu dengan keluhan itu, dia melihat ibunya yang telah membuat bocah 10 tahun itu pingsang dan merasa kasihan untuknya.

"Apakah ibu ingin melakukan kultivasi denganku?" Ucap Ye Chen.

Dia segera mengeluarkan cairan putihnya ke dalam memek wanita masokis dan menjatuhkannya seperti sampah. Wanita itu sangat rusak dengan wajah senyum bodoh sambil memperlihatkan memeknya yang terus mengeluarkan cairan putih Ye Chen.

"Hehehe.... Kekuatan tuan!" ucap Bodohnya yang lalu pingsan karena terlalu banyak kesenangan.

Ibu Ye Chen melihat wanita itu dengan kejutan, dia tidak menyangka wanita ranah emas akan pingsan hanya karena di tidur anaknya. Itu hanya berarti satu hal, kekuatan yang di kangdung oleh sperma dan teknik fisiknya sangat kuat!.

"Oke... Ibu akan membersihkan ini untukmu"

( Ibu Ye Chen PoV )

Mengapa begitu besar? Apakah ini penis bocah 10 tahun? Luar biasa! ini adalah darahnya.... darah leluhur!. Bagaimana bisa keturunan langsungnya biasa - biasa saja? Hehe... dia juga anakku!. Sialan orang tua itu mencampakanku seperti sampah setelah menyuruhku melahirkan anaknya, lihat saja jika aku memasuki ranah santo seperti wanita lainnya.

* Slurrpp *

Rasanya sangat nikmat! mengandung kekuatan aneh yang membuat tubuhku kesemutan. Ada apa dengan anak ini? Dia begitu istimewa!.

"Bu..."

Saya memasukan semua penisnya ke dalam mulut, mereka terlalu besar dan panjang yang membuatku sesak. Tapi ini sangat luar biasa, kandungan "Yang" di dalam penisnya sangat besar!. Aku bisa merasakan kekuatan memasuki tubuhku seperti air terjun.

"Ye Chen kecil, duduklah dengan patuh" Aku memesan.

Saya melihat penis anakku dengan penuh semangat, memek sialan ini sudah sangat gatal karena bocah sebelumnya tidak bisa memuaskanku. Bahkan energi "Yang"nya sangat sedikit.

Saya segera memasuki penis anakku sendiri ke dalam memek dan tetap diam merasakan energi "Yang" terus mengalir. Itu sangat cepat masuk ke dalam tubuhku, mereka membuat tubuhku ke semutan dan teransang.

"Anghhh..... INI YANG TERBAIK!!!"

"Bu... apakah kamu tidak apa?"

Saya melihat wajah polos anak saya dengan bangga dan menciumnya, walaupun dia sedikit payah berciuman. Saya bisa mengajarkannya sebelum pergi ke dunia luar, jika saja saya meniduri anak ini lebih awal. Mungkin saya sudah berada di ranah Santo?. Cih... besok anak ini akan pergi, aku akan mengurasnya selama mungkin!.

"Ye Chen kecil, tetaplah bersama ibu malam ini oke?"

"Baik Bu... Ye Chen anak yang patuh"

Saya melihat wajah polosnya dengan suara polos tanpa dosanya dengan penuh gairah, anak suci tampa dosa ini membuat memekku semangkin kencang dan basah. Anakku sendiri sangat luar biasa!.

"Ah... Ah... Chen Kecil!"

"Ibu..."

"Hah... Eng... Ah.... Nikmat sekali"