" ya udah, hati hati ya" kata alice melambaikan tangan ke arah arya.
Arya tersenyum menatap alice, ia segera beranjak pergi dari rumah alice.
" kakak yang tadi sudah pulang ya kak" kata briyan menarik baju alice dari belakang.
Alice membukkukkan badan dan menyentuh kepala briyan lembut.
" kakak sudah pulang, sekarang briyan istirahat ya besok kan briyan sekolah" alice. Ia menggandeng tangan briyan menuju ke kamarnya.
Briyan segera berbaring di ranjangnya, di tariknya selimut ke sekujur tubuhnya.
" kakak bacain dongeng" kata briyan dengan memegang selimutnya.
Alice menghela nafas dan tersenyum ke arah briyan. Ia duduk di atas ranjang briyan di ambilnya buku dongeng di samping ranjangnya.
Ia mulai membaca satu persatu lembar buku itu hingga briya tertidur pulas.
Ia melihat ke arah briyan yang sudah tertidur.
Di sentuhnya kening briyan dan mencium keningnya." Selamat malam adikku sayang" kata alice.
ia beranjak berdiri dari ranjang, di letakkan kembali buku dongeng itu di samping ranjang adiknya itu.
Ia teringat dengan ibunya, ia segera pergi menuju ke kamar ibunya.terlihat ibunya sudah berbaring ke kiri dan tertidur pulas. Ia berjalan masuk ke dalam kamar mendekati ibunya. Di ciumnya kening ibunya, dengan berkata " ibu aku janji aku pasti akan bikin ibu bahagia suatu hari nanti" kata alice. Membelai lembut rambut ibunya. Dengan tangan kiri memegang erat tangan ibunya.
Di lepaskan tangan ibunya pelan, agar ibu alice tak terbangun dari tidurnya. Alice menguap lebar, ia mengantuk hari pertama kerja begitu melelahkan bagi dia.
Ia beranjak pergi dari kamar ibunya. Di tutupnya pintu kamar ibunya pelan. Agar tak terdengar suara pintu itu.
Ia segera pergi ke kamarnya, di bukanya ambilnya kotak celengan di bawah tempat tidurnya.
" aku nabung sedikit demi sedikit untuk ibu, aku mau ibu bisa sembuh berkat uang ini nanti" kata alice tersenyum memeluk celangannya.
Di letakkan kembali celengan itu di bawah ranjangnya, ia segera berbaring di ranjangnya. Di tariknya selimut di bawah kakinya sampai ke seluruh tubuh alice.
" semoga kali ini aku mimpi indah, teringat di benaknya kejadian bersama arya tadi. Namun lamunannya berubah menjadi wajah adrian, ia terkejut dan bangun dari tidurnya.di acak acak rambut panjangnya dan mulai membaringkan badanya lagi.
" kenapa jadi adrian, pria paling nyeselin yang pernah aku kenal" kata alice.
Ia memejamkan matanya perlahan, mencoba hilangin bayangan adrian di otaknya. Hingga ia tertidur pulas.
###
Keesokan harinya. alice bangun lebih pagi, sebelum matahari terbit ia segera membereskan kamarnya hingga tertata rapi. Ia segera menuju ke dapur membuat bubur untuk ibunya. Dan juga sarapan untukk adiknya. Ia juga membuat makanan untuk makan siang ibunya nanti.
Ia membuat nasi goreng kesukaan adiknya, dengan cepat ia persiapin satu persatu makanan.
Satu jam kemudian semua masakan sudah siap. Ia segera membawa ke meja makan menata rapi dan di tutup rapat.
Selesai ia segera membereskan semua perlengkapan masak dan menuju ke kamar briyan terlihat briyan masih tertidur pulas. Ia mencoba membangunkan briyan.
" briyan bangun" kata alice menggoyangkan pelan tubuh brian dengan tangannya.
" ia kak aku bangun" kata briyan dengan nada malasnya. Ia segera beranjak duduk di usapnya kedua matanya terlihat kakaknya yang sudah duduk di sampingnya.
" buruan mandi, nanti kesiangan" kata alice tersenyum ke arah brian.
" baik kak" kata brian mulai beranjak berdiri menuju kamar mandi dengan langkah kaki yang masih malas.
Alice tersenyum melihat briyan, ia segera pergi ke kamar ibunya.
Dengan semangkuk bubur di tangannya. Di letakkan bubur itu di meja dekat ranjang ibunya.
Ia membangunkan ibunya. " ibu bangun, ibu mandi dulu ya setelah itu kita makan. Alice mau berangkat kerja" kata alice.
Ibunya membuka matanya perlahan, alice membangu ibunya duduk di kursi roda. Ia segera membawa ibunya ke kamar mandi. Di dorongnya kursi roda itu perlahan menuju kamar mandi.
" ibu mandi dulu, alice mau kupasin buah buwat ibu" kata alice.
"Alice!! " kata karin berjalan masuk ke dalam rumah alice.
Alice yang masih mengupas di letakkan kembali buahnya dan beranjak keluar dari kamar ibunya.
" karin kamu?ayo masuk" kata alice. Karin mengikuti langkah alice masuk ke dalam kamar ibunya.
" ibu kamu mana?" tanya karin.
" dia masih mandi" jawab alice denfan meneruskan kupasannya .
Tak lama kemudian ibunya keluar dari kamar mandi di dorongnya kursi roda itu perlahan. Alice berjalan menuju ke ibunya ia mendorong kursi roda itu menuju ke ranjannya.
" tante ini aku bawa roti sama susu buwat tante" kata karin tersenyum ke arah ibu alice.
" gak usah repot repot nak karin, kamu setiap hari selalu bawa makanan ke sini" kata ibu alice tersenyum ke arah karin.
" gak papa tante. Aku sudah anggap tante ibu aku sendiri. Karna sudah lama gak ngerasain kasih sayang seorang ibu.semenjak orang tuaku pisah dan sekarang mereka ninggakin aku entah kemana. boleh gak tante aku anggap tante ibu aku" kata karin. Ia jongkok di depan ibu alice dan memegang tangan ibu alice.
Di belainya lembut rambut karin oleh ibu alice dengan berkata " gak papa panggil aja aku ibu sama seperti alice, ibu sangat senang punya dua anak perempuan yang sangat perhatian dan baik sama ibu. Dan juga kalian berdua juga sangat cantik" kata ibu alice.
Alice yang masih memegang kursi roda ibunya tersenyum melihat karin dan ibunya.
" oya karin bisa minta tolong suapin ibu ya, aku mau bikinin susu dari kamu ini untuk ibu sekalian mau nyiapin bekal buwat brian" kata alice .
" baiklah biar ibu aku yang suapin" kata karin tersenyum memandang ke arah alice dan ibunya.
"Ibu makan yang banyak ya" kata alice. Di cium kening ibunya ia segera keluar menuju ke dapur ia buwatin susu buwat ibunya .
Dan persiapkan bekal buwat briyan. Tak butuh waktu lama ia selesai.
Ia mulai mencari briyan di kamarnya.
" brian kamu makan dulu sebelum bis sekolah kamu datang" teriak alice.
" iya kak ini aku keluar" teriak briyan berlari keluar menuju meja makan kecil dekat dapur.
Ia segera memasukan bekal briyan ke dalam tasnya sedangkan briyan makan dengan lahap.
" kak aku berngkat dulu ya" kata briyan mencium tangan kakaknya dan menuju ke kamar ibunya alice berjalan di belakang briyan menuju ke kamar ibunya.
" ibu briyan berangkat sekolah dulu, nanti pulang sekolah briyan akan rawat ibu lagi. Ibu hati hati ya di rumah sendiri" kata briyan mencium ke dua pipi ibunya dan mencium tangannya.
Ia segera berlari keluar,bis sekolahnya sudah menunggu di depan gang
" oya ini susu buat ibu nanti di minum ya, jangan lupa buah sama roti juga di makan. INi aku juga bawakan makan buwat makan siang ibu nanti" kata alice.dengan segera ia membantu ibunya berbaring kembali di ranjangnya.
" kalian semangat ya kerjanya" kata ibu alice. Di peluknya alice dan karin erat.
" pasti ibu jaga diri ya, aku kerja dulu" kata alice mencium tangan ibunya.
" aku juga kerja dulu ya bu" kata karin ia juga mencium tangan ibu alice.
" iya hati hati" kata ibu alice.
Mereka segera keluar dari rumah. Berjalan melewati gang sempit menuju ke kantornya.ia yang terus berjalan melihat mobil arya sudah terparkir di depan gang menuju rumahku.
" arya kamu kenapa kesini" kata alice.
"Dia siapa " bisik karin pelan ke telinga alice.
" oya kenalin dia temanku arya. Dan ini karin sahabat karibku" kata alice.
Arya mengulurkan tangan ke arah karin, karin menerima uluran tangan arya. Mereka tersenyum satu sama lain.
" ya udah kalian masuk aku antar kalian sampai kantor" kata arya. Ia segera turun dari mobilnya di bukakan pintu depan untuk alice dan di buka juga pintu belakang untuk karin. Arya segera masuk ke mobil dan mulai menjalankan mobilnya pergi menuju ke kantor alice.
" karin kamu kerja di mana" tanya arya dengan pandangan melirik ke arah karin yang duduk di belakang.
Karin tersenyum dan menjawab pertanyaan arya " aku kerja di dekat kantor alice" karin.
##
10 menit perjalanan mereka sampai di depan kantor alice.
Alice dan karin turun dari mobil arya.
" makasih ya" kata alice tersenyum ke arah arya.
" ya sudah aku pergi dulu ya, bye" kata arya melambaikan tangan ke arah karin dan alice. Ia mulai menjalankan mobilnya pergi dari depan kantor adrian itu.