"Temenin aku ke mall yuk, aku mau beli sesuatu nih."ajak Risa kepada Kalila yang saat ini masih ada di kosnya. Mereka baru saja pulang setelah menyelesaikan tugas kelompok mereka, kebetulan mereka bedua masuk dalam satu kelompok yang sama bersama dengan anak lainnya.
"Kamu mau belanja lagi? Bukankah kemarin udah?"tanya Kalila yang tengah berbaring di kasur Risa sembari memainkan ponselnya.
"Mau beli apa lagi memangnya?"tanya Kalila lagi sembari menjauhkan ponselnya dari hadapannya.
"Aku mau nyari lipstick, yang kemarin aku beli ternyata enggak cocok sama aku, padahal pas belinya udah dicobain samplenya."ucap Risa sedikit kesal. Risa kecewa karena produk yang ia beli itu, padahal itu termasuk produk brand ternama dan tentu harganya juga lumayan mahal. Saat Risa mencoba di tokonya, itu terlihat bagus di bibirnya tapi saat dia menggunakannya di rumah, itu tidak sesuai sama sekali dan dia justru terlihat aneh.
"Mungkin hanya perasaan kamu aja, atau karena kamu baru beli warna itu, jadinya kamu masih merasa asing dan belum terbiasa."Kalila mencoba untuk membuat Risa merasa lebih baik.
"Beneran enggak cocok, Dirgi juga enggak menyukainya."ucap Risa dengan wajah yang ditekuk. Dirgi adalah pacarnya Risa, mereka sudah pacaran hampir satu tahun. Mereka diperkenalkan oleh kenalan dekat mereka, sering hangout bersama dan akhirnya saling jatuh cinta.
"Mau kapan? Mau sekarang?"tanya Kalila yang tidak mengomentari hal itu. Kalila tahu kalau Risa sangat mematuhi apa yang dikatakan pacarnya itu, katanya karena apa yang dikatakan pacarnya itu banyak benarnya. Risa juga mengatakan bahwa ia percaya dengan Dirgi karena Dirgi sudah terbiasa dengan lingkungan yang mewah, ntah apa hubungannya, Kalila juga tidak mengerti namun ia juga tidak memprotesnya.
"Tapi kamu enggak ada janjian sama Irfan kan?"tanya Risa memastikan bahwa ia tidak akan mengganggu waktu Kalila dengan pacarnya itu.
"Enggak kok, dia lagi ada kesibukan hari ini."jawab Kalila santai.
"Ya udah yok, sekarang aja. Kita siap-siap dulu, habis itu kita makan baru cus. Atau mau makan di mall aja?"tanya Risa.
"Terserah kamu aja, aku enggak masalah makan dimanapun."jawab Kalila dengan enteng.
"Ya udah, aku nyari informasi tentang apa yang mau kita makan dulu."jawab Risa, Kalila pun mengangguk dan masih berbaring karena Risa sendiri pun masih belum siap-siap.
Risa pun membuka ponselnya dan memeriksa akun-akun sosial media yang berhubungan dengan mall yang akan mereka datangi itu. Tentu saja sebagai mahasiswa, mereka harus mencari diskon dan promo untuk makanan yang enak.
"Kamu mau makan apa?"tanya Risa lagi,
"Terserah aja, kamunya mau makan apa?"Kalila juga tidak bisa menentukan apa yang ingin ia makan saat ini.
"Jangan terserah gitu dong, kamu harus mengusulkan satu menu."perintah Risa yang tidak terima dengan jawaban Kalila itu.
"Apa ya ... Aku juga enggak tahu soalnya mau makan apa."jawab Kalila sembari membayangkan apa yang ada di sana.
"Pokoknya kamu sebutin ke aku satu, maunya apa. Makanan Jepang atau Korea?"tanya Risa kemudian.
"Atau makanan Indonesia."tambahnya lagi.
"Ya udah, makanan Korea aja."jawab Kalila setelah berpikir untuk beberapa saat.
"Ya udah, ok."jawab Risa yang masih mencscroll sosial medianya. Risa memang lebih suka merencanakan sesuatu dari awal, jadi mereka tidak akan bingung lagi saat berada di sana. Biasanya saat Risa memutuskan pergi ke suatu tempat, maka ia akan membutuhkan waktu untuk berbagai pertimbangan yang akan ia lakukan.
"Kal, gimana kalau ini aja. Kebetulan ada diskon dan lagi ramai juga saat ini. Tapi ini makanan Jepang."ucap Risa memperlihatkan hasil temuannya kepada Kalila.
"Boleh."jawab Kalia tidak mempermasalahkan hal itu.
"Tapi kamu kan maunya Korea."ucap Risa lagi,
"Enggak apa-apa, itu aja juga enggak apa-apa kok."jawab Kalila yang memang tidak mempermasalahkan hal itu. Lagian Kalila juga sudah hafal dengan kebiasan Risa itu, meskipun ia meminta orang lain untuk memilihnya, pada akhirnya ia hanya akan memperlihatkan apa yang ia mau.
Hal inilah yang membuat Kalila selalu menjawab dengan kata terserah, selain karena ia memang tidak mempermasalahkan tentang makanan apapun. Risa akan selalu memberikan banyak kata tapi dan tapi untuk apa yang mereka inginkan, tapi jika mereka bersikeras dengan pilihan yang mereka punya maka Risa akan mengikutinya, hanya saja setelah itu ia akan membuat mereka yang menyarankan makanan itu, merasa bersalah karena akan ada aja salahnya di mata Risa.
"Yuk kita siap-siap."ucap Risa yang kemudian beranjak dari duduknya setelah hampir dua jam mereka merencanakannya. Ntah apa yang membuat Risa membutuhkan waktu lumayan lama untuk makanan mereka itu, meskipun Kalila sudah mengatakan ok pada suatu makanan, ia akan menawarkan makanan lainnya. Risa akan melihat mana tempat yang akan lebih menguntungkan bagi mereka dan tentunya yang ia inginkan juga.
Mereka pun bersiap-siap untuk segera menuju ke mall terdekat. Mereka sengaja memilih mall terdekat karena Risa sudah mempunyai janji dengan Dirgi malam ini, jadi dia harus bergegas. Apalagi jika bertemu dengan Dirgi, Risa akan selalu kerepotan dalam hal penampilan, Dirgi selalu memprotes penampilan Risa jika itu tidak sesuai dengannya.
Setelah mereka sampai di mall mereka langsung menuju ke tempat makan, agar nantinya mereka bisa langsung membeli lipstick dan segera pulang. Lagian juga tidak membutuhkan waktu lama untuk membeli lipstick karena Risa sudah tahu apa yang ia inginkan.
"Berhubung sebentar lagi libur semester, apa sebelum kalian pulang ke kota masing-masing, kita liburan berempat aja, soalnya yang sama pasangan juga enggak bisa kan."saran Risa saat mereka sudah memesan makanan mereka.
"Boleh, mending gitu aja, lagian kan enggak mungkin jika Rizel gabung sama kita dan pasangan."jawab Kalila setuju.
"Kalau kita pergi bertiga saja, juga enggak nyaman ya?"tanya Risa, Kalila pun mengangguk.
"Atau gini aja, kita bertiga yang sama pasangan dan kemudian berempat sama Rizel. Ntar aku cari liburan yang budgetnya murah. Soalnya sepertinya Sekar pengen banget, apalagi dia sama pacarnya juga sering enggak baik-baik saja."ucap Risa masih menginginkan liburan itu.
"Tapi sepertinya juga enggak nyaman deh kalau gitu."ucap Kalila tidak yakin, ia hanya tidak ingin mereka menjadi canggung karena hal itu.
"Tapi Rizel kan udah bilang enggak apa-apa. Lagian kalau nungguin dia juga enggak bakal jadi kita liburannya. Kapan lagi coba kita melakukan hal yang kenak-kanakan dan menyenangkan seperti ini."ucap Risa yang mencoba membujuk Kalila.
"Ya udah besok kita pastikan lagi ke Rizelnya, dia benaran enggak apa-apa jika kita pergi bertiga aja."saran Kalila lagi.
"Atau kita cariin Rizel tanpa sepengetahuan dia atau kita paksa dia."saran Risa.
"Tapi anaknya yang enggak mau, mau gimana lagi. Pacaran tanpa perasaan sama sekali juga tidak baik dan membuat tidak nyaman."jawab Kalila tidak setuju.
"Siapa yang tahu, kalau nantinya Rizel justru jatuh cinta sama orang itu."ucap Risa sedikit memaksa. Kalila mengangkat bahu tidak mengerti, karena ia tidak berpikir seperti itu.