Manik tajam itu menatap layar ponsel saat bergetar. "Gus Fatih."
[Assalamualaikum lihat nomer aktif kenapa tidak menghubungiku?]
Chat Fatih membuat Barrak belum membalas dia malah mengoffkan ponsel dan meletakkan di saku celananya.
'Ah nanti saja masih ada Gus Ridho, mending aku balesnya nanti. Menghindar,' batinnya.
Cletak
"Waduh ... kualat, pecah, gelap," keluh Barok saat mengambil ponselnya yang terjatuh, sambil menekan-nekan.
"Yah mati." Wajah pemuda berparas tampan dengan alis yang hitam itu terlihat sangat menyesal.
"Ambil saja ponsel kok ini Mas, aku tidak pakai kok. Jangan berfikiran macam-macam. Ini sebagai rasa bentuk terima kasih," ujar Dila sambil memberikan ponselnya.
"Maaf Mbak, saya tidak bisa menerima," tegas Barak, kemudian bis berhenti dan dia segera turun langkah panjang dan cepat.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者