webnovel

Kenari yang cantik.

"Silakan memperkenalkan diri!" Suruh wali kelas.

Detektif kemarin itu tidak salah lagi orang itu adalah dia, saat memperkenalkan diri terlihat sekali kalau dia sangat anggun bagaikan bunga yang baru saja mekar tapi aku merasa dia menyembunyikan sesuatu.

"Perkenalkan namaku Kenari, saya bersekolah di sini karena Akademi ini sangat menarik bagiku. Semoga kita bisa menjadi teman yang baik, sekian perkenalan saya." Suara Kenari terdengar sangat lembut.

Aku sedikit terkejut melihat cara memperkenalkan dirinya itu tapi tiba-tiba wali kelas menepuk bahu kananku yang langsung membuat jantungku berdebar-debar akibat terkejut.

Wali kelas meminta kami berdua untuk duduk di bangku paling belakang karena bangku depan sudah penuh dan parahnya lagi aku sebangku dengannya. Aku ingin memastikan sesuatu setelah jam istirahat apakah dia seorang detektif yang kemarin atau bukan?

"Sekarang saatnya kita belajar bahasa Inggris!" Ucap wali kelasku.

Oh iya, wali kelasku seorang perempuan berambut pirang dengan kulit sedikit cokelat namanya Bu Jissa. Cara mengajarnya aku kasih bintang 5 jika aku bisa konsentrasi belajar sebab Kenari terus menatapku tanpa henti bahkan dia menginjakkan kaki kirinya dia atas kaki kananku.

Tiba-tiba saja dia menekan kakiku dengan kakinya tadi hingga ada suara 'Krak!' Aku langsung bertariak kesakitan sampai seisi kelas menoleh ke arahku. Bu Jissa langsung mendatangiku untuk memeriksa keadaanku dan di saat yang bersamaan kaki brengsek itu berpindah posisi atau dia kembali ke posisi awal dengan kakinya tidak di atas kakiku.

Bu Jissa langsung memeriksa bawah meja dan melihat kakiku yang bergetar karena kesakitan sedangkan kaki brengsek itu diam tak bergerak. Bu Jissa segera membawaku ke UKS tapi sebelum itu beliau harus menyelesaikan pembelajarannya terlebih dahulu.

"Sabar yaa? 25 menit selesai kok pembelajarannya. Dan Kenari apa kau melihat apa yang terjadi pada kaki Cliva?" Tanya Bu Jissa.

"Aaah... Tadi Cliva melukai dirinya sendiri, Bu. Dia menginjakkan kaki kanannya di atas kaki kiri terus yaa begitu, Bu! Padahal saya sudah bilang jangan melakukan itu! Cliva memang keras kepala." Jawab Kenari dengan wajah santai.

Aku sangat ingin memukulnya bahkan bakal ku makan tuh mulut tapi aku tidak bisa berbicara karena kakiku sangat sakit dan aku harus menunggu 25 menit dulu sebelum dapat perawatan. Bu Jissa yang mendengar jawaban Kenari itu langsung mengangguk dan melanjutkan pembelajaran.

Aku menatap kesal Kenari dan Kenari juga menatapku dengan mata dinginnya.

KRING....KRING....KRING...(Bunyi lonceng istirahat)

Bu Jissa langsung membawaku ke UKS sedangkan Kenari tetap berada di kelas, setelah sampai di UKS aku melihat Tuan Zerlord yang sedang tiduran di ranjang UKS dengan mata di kompres dengan plastik yang penuh dengan es batu.

Bu Jissa membantuku duduk di ranjang sebelah Tuan Zerlord lalu Bu Jissa akan memanggil Bu Sinma di ruang guru dengan cepat Bu Jissa meninggalkan ruang UKS. Berduaan di ruang UKS bersama Tuan Zerlord entah kenapa aku panik sendiri!

Aku mencoba tetap tenang dan melihat Tuan Zerlord yang tampak tidak bergerak sedikit pun, karena penasaran aku mencoba menyentuh tangan kanannya yang berada di samping badannya. Tiba-tiba Tuan Zerlord bangun dari ranjangnya seraya mengambil kompresnya dan meletakkannya di atas meja.

"Cliva tadi kamu mau ngapain?" Tanya Tuan Zerlord dengan wajah tersenyum sekaligus penasaran.

"Ta-ta-ta-tadi a-ada ular maksudku serangga yang merayap di tangan anda." Wajahku langsung merah sekaligus panik.

"Merayap? apa kau ingin merayap di tanganku?" Senyum Tuan Zerlord seraya duduk di ranjang menghadapku.

Aku langsung tambah panik dan ingin segera keluar dari sini tapi saat aku berdiri kakiku langsung terasa sangat sakit lalu aku terjatuh tapi Tuan Zerlord langsung menangkapku dan membantuku duduk kembali. Tuan Zerlord membuka sepatuku dan memeriksa kedua kakiku,

Tuan Zerlord melihat luka lebam di kaki kiriku dan ekspresinya menjadi kesal, di saat yang bersamaan di kelas teman-teman sekelas bergosip mengenai Kenari yang melukaiku tapi tanpa di duga-duga Kenari berdiri dan melemparkan kursi miliknnya ke arah teman-teman yang sedang berkumpul.

Dan belum sampai situ dia melemparkan barang-barang yang ada di dekatnya untuk menghanjar mereka semua dan sifatnya terungkap. Dia hanya baik di hadapan guru tapi di belakang dia bukanlah seseorang yang baik melainkan seorang iblis berhati dingin.

Teman-teman sekelas pada ketakutan dan memutuskan untuk keluar kelas tapi Kenari langsung menangkap salah satu dari mereka dan melemparkannya ke luar jendela dengan sangat mudah. Teman-teman yang lain langsung menjauh dari Kenari dan tidak mendekati pintu keluar.

WIUNG...WIUNG...(Bunyi bell darurat)

"Terdapat seorang siswa tewas akibat jatuh dari lantai tiga! Saya ulangi ada siswa yang tewas!!!" Suara dari pengeras suara yang tersebar di berbagai titik di sekolah kecuali di UKS.

Saat Tuan Zerlord selesai membalut lukaku seorang siswa muncul dengan wajah sangat panik lalu mengatakan perihal itu pada Tuan Zerlord. Sesaat setelah mendengar hal itu aku sangat terkejut jika tidak salah kelasku juga berada di lantai tiga.

Aku mencoba beranjak dari ranjang untuk memeriksa kelasku tapi Tuan Zerlord bersikeras bahwa aku tidak boleh kemana-mana selama kakiku masih terluka. Tuan Zerlord langsung keluar ruangan dan pergi ke lokasi kejadian bersama dengan siswa tadi.

Aku tidak bisa tenang jadi aku memaksakan diri untuk pergi ke sana, untung saja UKS berada di lantai dua jadi aku hanya naik tangga beberapa tangga dan sampai di lantai tiga tapi tak kusangka naik tangga dengan kaki terluka itu sangat susah berbeda dengan tadi saat turun tangga.

Saat sampai di lantai tiga aku langsung masuk ke kelasku yang letaknya tidak jauh dari sana dan saat pintunya ku buka terlihat Tuan Zerlord sedang bertatapan dengan Kenari yang sedang duduk di atas meja.

"Sudah ku bilang! Bukan aku yang melakukannya kenapa kau sangat tidak mempercayaiku?" Kenari menatap Tuan Zerlord dengan wajah kesal serta tatapan yang sangat dingin lebih dingin dari yang tadi.

"Sekarang aku akan membawamu ke ruang OSIS untuk proses lebih lanjut! Dan kalian saksi mata juga ikut ke ruang OSIS dan kenapa kau ada di sini? CLIVAAAA!!!!" Tuan Zerlord terkejut lalu mendatangiku dengan mata melotot.

Aku hanya bisa menundukkan kepala dan tiba-tiba Kenari melemparkan sebuah tas ke arah Tuan Zerlord tapi dengan cepat Tuan Zerlord langsung menangkap tas itu dengan tangan kirinya seraya menoleh ke belakang.

Kenari berjalan keluar kelas lalu menutup pintu dengan sangat keras, teman-teman sekelas langsung terduduk lemas setelah Kenari pergi dari kelas. Mereka semua langsung memuji Tuhan dan Dewa yang mereka percayai karena masih di berikan kesempatan untuk hidup.

"Kenari yang cantik tapi sangat dingin hatinya." Gumamku.