webnovel

Aku dan kakak ku!

Tuan Zerlord langsung mengendongku lalu membawaku masuk ke dalam mobilnya lalu Tuan Zerlord mengendarai mobilnya. Setelah pergi dari rumah aku ingin bertanya pada Tuan Zerlord tapi sebelum itu aku tidak yakin kalau Tuan Zerlord tahu apa itu Yin dan Yang.

"Jika ada yang kau tanyakan bisa katakan padaku seperti Yin dan Yang!" Ucap Tuan Zerlord padahal aku belum bertanya apa pun.

"Hm...Sebenarnya ada iblis yang datang kerumah karena pemanggilan ayah dan ibuku dan iblis itu bilang bahwa saya punya dua bayangan dan YinYang yang kuat lalu iblis itu melarikan diri. Sebenarnya apa maksudnya?" Tanya ku seraya menatap wajah Tuan Zerlord melalui spion kaca yang ada di atasnya.

"Yin dan Yang bagaikan cahaya dan kegelapan. Aku tahu kau punya kegelapan yang kuat tapi cahaya yang sangat kuat itu aku tidak tahu mungkin saja itu adalah kebaikan hatimu atau mungkin kau pernah melakukan ritual penyucian sehingga kau sangat murni." Jawab Tuan Zerlord.

Aku hanya terdiam setelah mendengar jawaban dari Tuan Zerlord, 'kegelapan' entah kenapa kata itu membuatku merasa sangat panas terlebih lagi di dekat Tuan Zerlord hatiku dan pikiranku berubah-ubah seakan aku pernah melihat Tuan Zerlord di suatu tempat.

Perasaan yang tidak jelas sering sekali muncul di hatiku seperti panas dan dingin. Namun, aku yakin suatu saat nanti perasaan yang tidak jelas ini akan terungkap nanti yang bisa kulakukan adalah menunggu sampai hari itu tiba.

Setelah berkendara cukup lama, mobil Tuan Zerlord berhenti di parkiran dan di sana ada kakak ku yang sedang bersama dengan Tuan Wilio. Aku keluar dari mobil lalu menemui kakak ku yang tampak sangat senang setelah bertemu denganku tapi kakak menatap ganas Tuan Zerlord.

"Cliva, hari ini kita liburan di sini lagipula sekolahmu sudah kembali normal seharusnya kau tidak akan di hukum akibat bolos sekolah. Zerlord jangan pegang-pegang adikku yang rapuh ini!! Rasanya aku sudah pernah menggatakannya." Kakak tampak seperti singa yang menjaga sarangnya.

Tuan Wilio akan pergi bersama Tuan Zerlord untuk ke taman air sedangkan aku dan kakak akan pergi ke taman bunga. Setelah menentukan tujuan aku dan kakak pergi meninggalkan Tuan Wilio dan Tuan Zerlord, untung saja cuaca sedang cerah apalagi masih pagi seperti ini.

Aku dan kakak masuk ke sebuah terowongan besar dan saat keluar aku melihat taman bunga dengan jenis dan warna yang sangat bermacam-macam serta ada pelangi dan kupu-kupu yang sangat indah. Seketika itu juga aku teringat pernah melihat kejadian mengenai pelangi di tengah hujan.

Saat aku ingin menggatakan mengenai hal aneh itu pada kakak rasanya aku kesulitan berbicara jadi lain kali saja aku akan memberi tahukannya. Kami berdua mengelilingi taman indah ini seraya mengambil foto untuk kenang-kenang.

Di tengah-tengah taman terdapat kursi taman yang letaknya sedikit unik yaitu berada di atas bukit kecil dengan tinggi 5 meter. Aku dan kakak duduk di sana seraya menikmati pemandangan nan indah ini seraya angin sepoi-sepoi melewati aku dan kakak ku.

Taman berbentuk seperti labirin yang melingkari hanya saja tingginya hanya mencapai 3 meter saja. Bunganya juga ada yang masih kuncup karena belum ada sinar matahari yang menyinari taman ini, kupu-kupu berterbangan dengan lembut memakai sayapnya yang berwarna-warni.

Tidak lama setelah itu di hadapan aku dan kakak ku matahari terbit dengan sangat keren, cahayanya silau bagaikan berlian yang sangat berkilau. Pemandangan langka ini jarang sekali untuk kudapatkan seketika setelah melihat matahari itu terbit....

Aku mengingat kebahagian keluargaku sebelum masalah menimpa kami, semua hal buruk yang pernah terjadi padaku seakan sirna begitu saja membuatku harus melupakannya melalui tangiasanku. Aku menangis sejadi-jadinya seraya menatap mataharinya.

Kakak ku hanya mengelus kepalaku dengan tangan kanannya yang lembut sambil mengusap air matanya dengan tangan kirinya. Bebanku terasa terangkat tapi masih ada beban yang tidak bisa terangkat, tapi untuk sementara ini aku akan menangis saja setelah semua yang terjadi akhirnya aku bisa menangis lebih keras dari sebelumnya.

"Cliva, menangis sangat keras kau adalah calon suami yang hebat!" Dukung Tuan Wilio seraya melihat aku dan kakak ku dari belakang taman.

"Calon suami? Sayangnya aku punya tunangan yang sangat lengket padaku. Setiap hari aku melihat Cliva merasakan hari-hari yang sangat sulit ketika aku melihat banyak perban yang menutupi lukanya aku merasa dia terluka karena diriku!" Tuan Zerlord tampak merasa sangat bersalah.

Setelah aku cukup lama menangis, aku bertanya pada kakak ku mengenai kejadian yang ada di masa lalu setelah aku kecelakaan kereta api. Bukan jawaban yang ku dapatkan melainkan senyuman kakak yang sangat lembut dan bahagia kurasa kakak tidak ingin aku mengukit masalah yang sudah terjadi.

Untuk terakhir kalinya kakak menawarkanku untuk masuk ke Akademi Sun Rise dan tinggal bersama dengan kakak. Aku yang sudah mengambil keputusan dan sangat tidak mungkin akan mengubahnya untuk pertama kalinya aku mengambil putusan yang lain.

Aku ingin tinggal bersama kakak dan bersekolah di Akademi Sun Rise tapi dengan tiga syarat yang pertama aku ingin berkemah sendiri di suatu desa tanpa di temani siapa pun dan tidak boleh di awasi siapa pun termasuk kakak atau pun Tuan Zerlord.

Kedua, aku ingin menyelesaikan masalahku dengan ayah dan ibu. Ketiga, aku ingin berpamitan dengan semuanya di sekolah. Dengan mudahnya kakak akan mensepakati ketiga syaratku, dan kakak ku terasa berbeda dulu dia sering tersenyum lebar tapi sekarang dia hanya tersenyum kecil.

"Kau dengar wahai adikku yang melampaui kegantengan kakaknya sendiri, jangan ganggu Cliva masalah yang dulu kita akan selesaikan perlahan-lahan di Akademi ini. Kesempatan ini tidak boleh kau buang begitu saja, kita pasti akan menggatakannya!" Tuan Wilio tampak cemas.

"Sayang....kau di mana? Aah itu dia sayangku Zer katanya kita mau kencan tapi kenapa kau malah menghilang dan siapa perempuan itu? Anak perempuan itu yang ada di rumah sakit." Tunangan Tuan Zerlord datang yang sebelumnya pernah kutemui yaitu gadis berambut keriting gantung.

Tanpa menunggu lama lagi, aku meminta kakak untuk mengatarku ke toko alat perkemahan menggunakan mobil Tuan Wilio yang ada di parkiran. Saat itu Tuan Zerlord, Tuan Wilio, dan gadis berambut keriting gantung sedang mengobrol satu sama lain jadi mereka tidak melihat aku dan kakak pergi dari sana.

Saat sampai di parkiran kakak langsung menyuruhku masuk ke dalam mobil, kakak menggunakan kunci mobil cadangan lalu setelah memasang sabuk pengaman, kakak langsung tancap gas layaknya seorang pembalap mobil yang sangat hebat.

"Kita akan kebut-kebutan!!" Kakak terlihat sangat bersemangat.