Pagi sekalli Melani sudah tiba di sekolah, sepertinya dia adalah orang pertama yang datang. Bahkan penjaga sekolah belum membukakan gerbang, saat Melani tiba di langit yang masih terlihat sangat gelap.
Didalam ruang kelas yang juga masih terlihat sepi, tidak banyak yang Melani lakukan. Selain mememeluk tasnya sendiri, dan membuatnya sebagai bantal sehingga dia bisa meletakkan kepalanya.
Sambil menguap kecil, Melani memikirkan obrolan dia dan ayahnya semalam. "Hoaammm… Ayah pikir aku ini bodoh, aku tahu kalau ayah masih kesulitan mencari uang. Tapi… setidaknya ayah sudah lebih semangat."
Melani menatap pada isi kelasnya yang tampak sepi, "Kenapa belum ada yang datang? Hmm… bagaiamana dengan kabar Fani dan Adit ya?" Melani mengeluarkan ponselnya, sebelumnya dia sudah mengirimkan pesan pada kedua Fani dan Rangga.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者