Padahal ujian sudah berakhir tapi ketegangan masih saja Melani rasakan, ketika dia sudah berada di ruang kepala sekolah.
Ruangan yang tidak begitu besar, tapi tampak rapi dan sangat bersih. Banyak sekali piagam penghargaan yang di pajang rapi, pada dinding berwarna krim muda. Beberapa foto siswa dan siswi yang mengharumkan nama sekolah, juga berada diruang kepala sekolah tersebut.
Ini pertama kalinya Melani masuk dan bertemu dengan kepala sekolah SMA Taruna, banyak yang mengatakan bahwa kepala sekolah mereka adalah orang yang kejam dan bengis. Tidak memiliki rasa simpati, pada setiap kesalahan yang akan merusak nama baik sekolah.
"Tenang Melani, tenang...." batin Melani, seraya ia meremas kedua tangannya sendiri dengan gelisah.
"Hmm... tapi kenapa lama sekali ya? Apa... gue balik lagi saja ke ke kelas?" gumamnya sambil menoleh ke arah belakang.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者