Hari penentuan dan amat menegangkan bagi mereka bertiga saat itu, apalagi setelah kejadian yang sudah cukup menghebohkan pada hari sebelumnya.
Sekolah mulai dipadati kembali dengan para murid yang mulai berdatagan, begitu juga dengan bazar yang masih berada pada bagian halaman sekolah. Sudah ada beberapa bilik kecil, yang disediakan untuk melakukan pemungutan suara.
Melani, Kenzo, dan juga Naura menunggu pada sebuah ruangan yang memang disediakan khusus untuk menunggu. Tidak ada Bagas yang menemani, karena masih sibuk dengan kegiatan di luar sana.
Naura duduk dengan tidak tenang, kedua kakinya yang menyilang seringkali ia gerakkan. Kenzo berusaha menunjukkan sikap tenangnya, meskipun dia seringkali menghela napasnya. Sedangkan Melani dia lebih banyak melihat ke arah ponselnya.
Melani melihat banyaknya pesan sticker yang dikirimkan oleh Dea, "Ish… anak ini, apa enggak ada kerjaan lain ya, selain ganggu," gumam Melani kesal, tapi ia terus menatap pada layar ponselnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者