Melani berhasil keluar dari tempat yang sudah membuat perasaanya menjadi berkecamuk, menjauh dari kerumunan yang membuatnya sulit untuk bernapas.
Tapi kenapa air mata itu masih saja mengalir, kenapa perasaanya masih terasa sangat sedih. Apa karena ucapan Desi terhadapnya, wanita tidak baik? Wanita penggoda? Atau semua kata-kata yang tidak benar dan ditunjukkan olehnya?
"Sial… tahu gitu… dari awal gue enggak terima tawaran ini… Hahh… mengesalkan!" Umpatnya seraya menendang batu kerikil dengan sisa tenaga yang ada.
Melani terus saja berjalan, dan anehnya tidak ada yang mengejari dirinya. Sedih sekali bukan? Ia benar-benar dicampakkan, tidak ada yang peduli akan perasaannya saat itu.
"Fiuhh… " Melani menarik napas dengan dalam, berusaha untuk menenangkan dirinya agar tidak terus menangis. "Lihat saja diriku saat ini, sangat kacau, dan sangat… kotor." Melani menatap pada blouse putihnya dengan noda merah.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者