Melani terus menatap Dea yang terlihat lebih gelisah ketimbang dirinya, didalam ruang lab yang tidak digunakan saat itu.
"Dea, bisa enggak lo. Diam dan jangan buat gue jadi bingung!" Ucap Melani yang menahan kesabarannya.
"Emm… enggak bisa! Sebentar lagi, elo itu mau kampanye kan masuk ke kelas. Dan apa elo udah siap? Semua yang gue jelasin tadi elo paham kan?" tanya Dea dengan tatapan yang memicing.
"Hhh… " Melani turun dari meja panjang, dan segera mendekati Dea yang masih saja terlihat gelsah. "Nih… gue kasi tahu ya sama elo, De...!" Ucap Melani, sambil ia menepuk pundak Dea dengan tatapan yang menyorot tajam.
"Apa?" tanya Dea yang menjadi sinis.
"Gue enggak tertarik dengan pemilihan ketua OSIS ini!! Lagian apa elo enggak merasa ada yang aneh, kenapa cuman gue, Kenzo dan Naura yang ikut pemilihan. Memangnya enggak ada calon yang lainnya?" tanya Melani dengan kesimpulannya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者