webnovel

Ketos & Famous Girl

Hi Everyone!! Ini cerita pertama aku,karna kegabutan selama pandemi ini,iseng-iseng deh buat cerita teen fiction ini. Don’t forget Follow my Sosmed Ig : @fazillaayumi_ Twitter : @fazillaayumi Id : @fazillaayumi ________________________________________ Seorang cowok yang banyak diidamkan oleh kaum hawa di Sekolah SMA Garuda Bangsa,Cowok yang menjadi Ketos di sekolahnya,serta menjadi ketua dari geng yang bernama 'IKAN LELE' .Bagaimana jika dia tertarik dengan seorang cewek yang cukup famous juga di SMA Garuda Bangsa,dan ingin menjadikan cewek itu "miliknya" ?! ________________________________________ "Shania Putri Dirgantara" seorang cewek cantik berambut hitam panjang,tinggi,yang memiliki 3 saudara,dua kakak laki-laki dan satu adik perempuan.Ia sangat pandai menutupi masalahnya. "Devandra Pratama Wijaya" anak dari seorang pengusaha besar di Jakarta.Dia seseorang yang banyak di idamkan para wanita karena kegantengannya. ________________________________________ Seorang kakak kelas sekaligus ketos yang suka dengan adik kelas nya.Bagaimana cerita selanjutnya?! 1). Devandra Pratama Wijaya 2). Shania Putri Dirgantara Happy Reading :)

Fazilla_Ayumi · 青春言情
分數不夠
9 Chs

E I G H T [Hujan]

"H A P P Y  R E A D I N G"

"Kenapa gue nyaman" -Devandra.

☘️☘️

"Tadi siang lo belum makan" Ucap Devan. Dia menggandeng tangan Shania untuk masuk ke dalam restorant tersebut.

"Jantung gue aman kah?" Batin Shania.

Ya,Devan tau kalau Shania sakit jantung,maksudnya deg deg-an😂.

Devan tetap menggandeng tangan Shania sampai menemukan salah satu meja kosong di dalam restorant tersebut.

"Mau makan apa?" Tanya Devan,tatapan nya masih fokus ke dalam menu tersebut.

"Emm" Ucap Shania masih melihat lihat apa yang akan ia pesan.

"Tteopokki aja deh" Lanjut Shania.

"Minumnya?" Tanya Devan.

"Jus Sirsak" Ucap Shania.

"Mbak,tteopokki 2,jus sirsak 1,jus mangga 1" Ucap Devan memesan makanan dan minuman mereka.

"Oke,ditunggu ya. Saya permisi" Ucap Pelayan yang bernama Rahma itu ramah.

Setelah pelayan itu pergi,hanya ada keheningan antara Devan dan Shania.

"Btw,lo tadi rapat apa kak?" Ucap Shania memecah keheningan antara mereka.

"Rapat tentang sekolah akan mengadakan acara kemping" Ucap Devan.

"Kemping untuk kelas berapa aja kak?" Tanya Shania.

"11 12" Ucap Devan.

"Berapa hari?" Tanya Shania lagi.

"Dua hari" Ucap Devan.

"Di haruskan?" Tanya Shania lagi,lagi dan lagi.

"Belum tau" Jawab Devan.

"Oo" Jawab Shania sambil mengangguk angguk kan kepala nya.

"Lucu" Ucap Devan pelan. Sejak awal Shania bertanya Devan tetap fokus kepada Shania.

"Ha?! Lo tadi bilang apa?" Tanya Shania memastikan apa yang tadi dia dengar.

"Gak ada" Ucap Devan pura pura tidak tau.

"Siapa yang lucu kak?" Tanya Shania.

"Orang" Ucap Devan.

"Oh" Ucap Shania mengakhiri.

Biasanya Devan tidak akan mau menjawab pertanyaan tidak penting seperti itu,tapi entah kenapa ketika bersama Shania semua nya berbalik.

Tak lama kemudian,makanan yang mereka pesan datang.

"Ini pesanannya. Silahkan di nikmati,saya permisi dulu" Ucap pelayan restorant tersebut.

"Makan" Ucap Devan menyuruh Shania makan.

Mereka memakan makanan mereka masing masing. Setelah selesai,Devan langsung menuju kasih diikuti oleh Shania. Devan membayar makanan mereka tadi.

"Kak,gue keluar duluan ya" Ucap Shania.

"Iya" Ucap Devan.

Tak lama kemudian,Devan menyusul Shania keluar dari restorant.

Devan menghidupkan motornya,diikuti oleh Shania duduk di belakang Devan.

"Mau langsung pulang?" Tanya Devan.

"Iya deh kak,kayak nya mau hujan" Ucap Shania sambil melihat ke atas langit.

Di pertengahan jalan,tiba tiba hujan turun sangat lebat. Devan segera memarkirkan motornya di tepi jalan besar itu.

"Yah,hujann. Gimana dong kak?" Ucap Shania yang sudah basah kuyup terkena air hujan.

"Kak boleh pinjam hp gak?" Tanya Shania.

"Hp lo kemana?" Tanya Devan.

"Batrainya low,gue mau nelfon mama" Ucap Shania.

Devan langsung mengambil benda pipih itu dari saku celana nya,dan memberikannya ke Shania.

"Ini" Ucap Devan. Tak biasanya Devan mau meminjamkan hp nya ke orang lain.

Shania mulai mengetik nomor handphone mama nya di hp Devan.

"Hallo,Assalamu'alaikum ma" Ucap Shania setelah sambungan telpon nya tersambung.

"Maaf,ini siapa ya?" Tanya mama Shania di sebrang sana heran.

"Ini Shania ma. Shania izin pulang agak malam ya maa. Soalnya pas udah mau jalan pulang,kehujanan ma" Ucap Shania.

"Iya,gapapa. Tapi sekarang kamu pulangnya sama siapa?" Tanya mama Shania.

"Sama Kak Devan ma" Jawab Shania.

"Oh yaudah,hati hati ya" Ucap mama Shania.

"Oh iya,mama mau ngomong sebentar sama Devan" Ucap Anin -mama Shania-

"Kak mama mau ngomong" Ucap Shania sambil memberikan hp itu ke Devan.

"Hallo tante" Ucap Devan.

"Iya Devan. Tante mintak tolong jaga Shania ya,tante percaya sama kamu" Ucap Anin.

"Iya tante" Ucap Devan.

"Yaudah,tante tutup dulu ya. Assalamu'alaikum" Ucap Anin memutuskan sambungan teleponnya sepihak.

"Makasih kak" Ucap Shania. Dijawab anggukan dari Devan.

"Lo kedinginan?" Tanya Devan yang dari tadi memerhatikan Shania.

"Enggak kok kak" Ucap Shania berbohong.

Devan membuka jeket punyanya,dan di pakaikannya ke tubuh Shania agar tidak kedinginan.

"Makasih kak" Ucap Shania tersenyum.

Devan mengangguk aambil tersenyum ke arah Shania.

"Yaallah,senyumnya" Batin Shania.

Hujan tidak juga mereda,dan hari sudah semakin malam.

"Rumah gue dekat dari sini. Lo mau ikut ke rumah gue dulu atau gue antar pulang?" Ucap Devan bertanya.

"Terserah kakak aja deh" Ucap Shania sudah tak tahan dinginnya angin malam ini.

"Yaudah,kita ke rumah gue aja" Ucap Devan. Shania tidak menjawab,dia hanya ngikut saja.

Devan berjalan ke motornya,dan langsung naik lalu menghidupkan motornya.

"Naik" Ucap Devan menyuruh untuk Shania naik ke atas motor nya.

Shania naik ke motor Devan,lalu memeluk Devan untuk mencari kehangatan karena malam ini sangatlah dingin.

Devan tegang,karena Shania tiba tiba Shania memeluknya dari belakang. Dia menormalkan detak jantungnya. Sebuah senyuman terukir di balik helm fullface yang Devan pakai.

"Kenapa gue nyaman?" Batin Devan.

Tak lama Devan sadar,dan langsung menjalankan motornya memebelah jalanan pada malam hari itu.

Devan sudah sampai di depan gerbang rumah nya,dan langsung di buka oleh satpam di rumah mewah itu.

"Kak,masih jauh ya" Tanya Shania.

"Gak,ini udah sampai" Ucap Devan.

Shania mengangkat kepalanya,dan langsung turun dari motor Devan. Devan pun ikut turun,lalu berjalan menuju teras rumah,yang diikuti oleh Shania di belakangnya yang sudah sangat kedinginan.

"Eh,den...udah pulang" Ucap Bi Santi menyapa.

"Iya bi,tolong bawakan handuk bi" Ucap Devan.

"Iya,tunggu ya den" Ucap Bi Santi.

Tak lama kemudian,Bi Santi membawakan dua buah handuk yang di mintak Devan tadi.

"Pake handuknya,tukar baju lo" Ucap Devan.

"Terus gue pake baju apa dong klo gitu?" Ucap Shania.

"Pakai baju gue" Ucap Devan duluan masuk ke dalam rumahnya.

"Devan emang kayak gitu orang nya non" Ucap Bi Santi.

"Iya bi. Shania masuk dulu ya bi" Ucap Shania berjalan untuk masuk ke rumah Devan setelah di angguki oleh Bi Santi.

"Kak,bajunya mana?" Ucap Shania.

"Tunggu" Ucap Devan,lalu menaiki tangga menuju kamarnya mengambilkan baju untuk Shania.

Devan tidak tau yang mana yang cocok untuk Shania pakai,dan dia asal ambil aja. Setelah dapat,dia jalan menuruni anak tangga satu persatu dengan baju yang masih basah.

"Ini. Sorry klo gak cocok sama lo,gue gak bisa milih" Ucap Shania.

Shania mencoba mengukur bajunya ke badan nya.

"Yaallah,ini besar banget" Ucap Shania setelah mengukur baju kaos Devan.

"Yaudah,pilih aja di kamar gue" Ucap Devan.

"Serius?" Tanya Shania heran.

"Iya,ambil aja" Ucap Devan. Lalu menuntun Shania untuk ke kamarnya.

Setelah sampai,Shania kagum dengan kerapiannya kamar Devan.

"Biasanya kamar cowok gak serapi ini" Batin Shania.

Shania berjalan menuju walk in closed milik Devan. Lalu memilih baju yang cocok dengannya.

"Kak,gue minjam hoodie lo boleh gak?" Tanya Shania setelah merasa cocok.

"Ambil aja" Ucap Devan.

"Emm,itu.. emm gimana yaa" Ucap Shania ragu untuk menanyakannya.

"Apa?" Tanya Devan heran.

"Em,celana gue gimana?" Tanya Shania.

"Celana apa?" Tanya Devan.

"Oh gue peka,tunggu" Lanjut Devan.

Devan berjalan kebawah,diikuti oleh Shania yang segan di dalam kamar Devan sendirian.

Setelah sampai di bawah Shania hanya menunggu agak jauh dari Devan.

"Bun" Ucap Devan memanggil bundanya yang sedang masak.

"Eh,kamu udah pulang. Ganti baju sana,nantik masuk angin" Ucap Amanda.

"Van,itu siapa?" Tanya Amanda.

"Teman sekolah bun" Ucap Devan.

"Yakin?" Ucap Amanda menggoda anaknya.

"Udahlah bun" Ucap Devan malas.

"Bunda ada celana dalam sama BH yang baru gak?" Tanya Devan terang terangan.

"Ha?" Ucap Bunda Devan heran.

"Ada gak bun?" Tanya Devan mengulangi.

"Oh ada banyak. Untuk apa Van?" Tanya Amanda heran,kenapa tiba tiba Devan menanyakan itu.

"Untuk Shania,tadi kehujanan" Ucap Devan.

"Yaallah,kenapa gak bilang dari tadii,nantik teman kamu kedinginan!" Ucap Amanda.

"Tunggu mama ambilkan" Ucap Amanda langsung berlari ke kamarnya.

"Tunggu,lahi mama ambilin" Ucap Devan menghampiri Shania.

"Anjim,malu gue" Batin Shania menahan malu.

"Ini." Ucap Amanda memberikan yang tadi ke Shania.

"Oh iya. Makasih tan" Ucap Shania berlari ke kamar mandi.

Setelah sampai di kamar mandi,Shania mengoceh ngoceh tidak jelas.

"Anjir,malu gue"

"Astagaa,maluu"

"Udahlah,gue mau mandi" Ucap nya.

________________________________

Jangan lupa vote and comment yaa...

Aku bakal up lagi secepat mungkin kok :)