webnovel

Di Awalin Permusuhan

17 tahun yang lalu....salju turun pada malam itu dan terasa dingin seperti menusuk kulit sampai-sampai wajah akan terasa membeku.

"ayooo seraaaaang" ungkap panglima dari kerajaan ice yang gagah perkasa.

saat itu kerajaan ice bertarung melawan kerajaan iblis yang terkenal menakutkan dan sadis terhadap musuhnya .dengan tidak memandang bulu atau jenis. apabila kerajaan iblis bertemu dengan musuhnya dia akan langsung menusuk,mengoyak,merobek, memenggal,memutilasi dan sangat tak berperikemanusiaan walaupun musuhnya sudah mati .

saat panglima perang berteriak "ayooo seraaang" lalu diikutin oleh tentara-tentara yang sudah tidak memikirkan nyawa-nyawa nya sendiri dan hanya memikirkan bagaimana perang ini akan dimenangkan oleh kerajaan ice.

'peperangan yang sengit pun terjadi'

bunyi aduan pedang pun bergema di kuping,sayatan-sayatan pun semakin banyak di tubuh,tubuh-tubuh tak bernyawa satu persatu berjatuhan dari kuda yang di tunggangi oleh tentara kerajaan ice...tentara iblis yang tak berperikemanusiaan memenggal dengan rupa yang sangat menakutkan,tubuh yang bersisik,kuku tangan dan kuku kaki yang panjang,kepala bertanduk dua dan terkadang ada bertanduk tiga ,bertubuh yang lumayan besar lebih tinggi dari kebanyakan manusia normal.

'darah yang mengucur dari tubuh panglima sudah tak sanggup dilihat karena sangking banyaknya goresan luka di tubuh panglima tetapi dia masih bertahan.dengan tubuh bercucuran darah sambil menunggangi kuda hitam dia menebas musuh-musuhnya di depan mata....tetapi apa daya dia tidak sanggup lagi menahan serangan dari musuh-musuh nya .akhirnya dia memacu kuda nya ke tempat markas persebunyiian untuk mengirmkan pesan.

dengan menahan luka dan sayatan di seluruh tubuhnya. darah lagi-lagi mengucur tidak berhenti,tangan kiri nya memegangi perut bagian kanan tangan kanan nya memegangi tali kuda untuk memacu kuda...

Di Markas.

panglima perang pun sampai di markas lalu dia pun turun dari kudanya dengan terjatuh.

seseorang dari markas dengan sigap dan berlari mendatangi panglima tersebut dan menaruh kepalanya panglima di paha nya.

"to...tolo...ng sam...pai..kan...kepa....da...(hoek..memuntah kan darah)..raja..maafkan aku" ucap panglima tersebut .

berselang beberapa detik panglima tersebut sudah tak bernyawa.

"komandan....komandan" panggil tentara yang menjaga markas itu...

tetesan air mata pun tak terasa membasahi pipi tentara tersebut