"Jadi gimana, Mil?" tanya Riana sambil menatap Emily yang sedang mencoba menelpon Nathan.
"Aneh. Teleponnya nggak aktif," gumam Emily menyerah, sambil menyimpan kembali ponselnya dalam tas.
Pelajaran hari ini sudah berakhir, dan rencananya mereka mau pergi menjumpai Bripda Iqbal di kantor polisi. Namun niat Emily untuk meminta Nathan mengantar mereka nggak kesampaian karena si sopir tidak bisa dihubungi.
"Mungkin ponselnya mati," ujar Enji. "Bagaimana kalau kita sewa taxi saja?"
"Taxi kan kecil, sementara kita berlima. Belum lagi adek-adek Riana juga ingin ikut."
"Iya juga ya. Gue ada ide, bagaimana kalau adek-adek lo dititip di rumah gue aja. Biar mereka bisa main sama si Kembar," usul Adella.
"Merepotkan nggak?" tanya Riana agak sangsi. "Kasihan nenek lo mengawasi anak-anak sebanyak itu."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者