"Banguuuunnnnnnn malaikat gueeee." Haekal mengguncang badan Rendra, membuat Rendra langsung membuka matanya pelan. Kaget tentu saja. Dia kira ada apaan yang menimpuk dirinya. Tidurnya terusik oleh beruang mungil alias sohibnya sendiri.
"Hm.." Rendra hanya bergumam pelan sambil berusaha melepas pelukan Haekal. Dia masih belum sadar dari tidurnya.
"Urang kangen maneh huwaaa maneh kamana wae???" Haekal melepaskan kangennya dengan mengeratkan pelukannya dengan Rendra.
"Berat anj," gumam Rendra pelan dan serak.
"Isuk keneh aing geus dikatain anjing. Tapi henteu masalah, aing mah anjing lucu gemesin dan bageur."
"Berisik lo ah masih pagi. Minggir-minggir. Gangguin Nana aja sono." Rendra sudah sadar walaupun masih 50%.
"Gak ada orangnya. Gue kangennya sama lo, huwaa udah lama banget gak ketemu maneh." Haekal benar-benar memeluk Rendra tanpa mau melepaskannya.
"Lo berat!" Rendra malah mendorong Haekal biar bisa lepas dari pelukan Haekal.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者