"Hoon?" Ucap Ruina dengan mata yang terbelalak dan mengabaikan lelaki yang datang bersama Hoon dan memanggilnya calon kakak ipar.
Hoon duduk di sebelah Ruina tanpa meliriknya, setelah duduk Hoon hanya fokus dengan ponselnya. Sedangkan Ruina sibuk dengan debaran jantungnya yang mulai berdetak kencang karena Hoon berada di dekatnya
Melihat sikap Hoon, entah kenapa Ruina merasa kesal padanya yang menganggapnya tidak ada.
Tanpa fikir panjang lagi, Ruina langsung membuka mulutnya untuk bertanya pada lelaki yang berada di samping Hoon.
"Maaf, kamu siapa? Kenapa memanggilku calon kakak ipar? "Tanya Ruina seraya melirik Hoon yang seperti patung.
"Tadi, Yang Mulia mengatakan kalau saya harus menemani kakak senior saya untuk menemui calon istrinya. Itulah sebabnya saya memanggilmu calon kakak ipar." Jelas lelaki itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者