"Kamu sedang sibuk ngga sore ini? Bisa bantu temani aku karena ada pesta dengan teman sore ini", ujar Nathan di telp.
"Sore ini ya? Sebentar ya, kayanya si ngga. Hei kenapa ajak aku, bukankah teman wanita kamu banyak ya", balas Alexa menggoda.
"Tapi ngga ada yg secool kamu. Ayolah, temani aku. Beneran aku malas sendiri ke pesta itu apalagi White pasti meledek ku kalau aku sendiri lagi", ujar Nathan memelas.
"Oh Mr. White ada datang juga kah? tapi apa keuntungan nya buat aku?", tanya Alexa tersenyum.
"Banyak. Nanti aku perkenalkan dengan teman-teman ku yang punya banyak brand bagus biar kamu bisa pegang hak trading mereka disini", ujar Nathan menggebu.
"Aiiish kamu tau kelemahan ku ya. Baiklah. Jam berapa kamu jemput? Jemput ke kantor aja ya", ujar Alexa.
"Kamu ada gaun kah di kantormu? eh kalau ngga aku kirimkan ya, seharusnya sudah sampai di depan pintumu sekarang", ujar Nathan.
Tak lama Jason masuk dengan satu buah kotak besar yang tertulis nama Alexa diatasnya.
"Astaga kamu sudah langsung kirimkan tanpa tau aku akan setuju atau tidak ya?", ujar Alexa tersenyum lalu menghampiri kotak itu dan membuka nya.
"Aku hanya gambling aja. Kalau kamu mau kamu akan ambil dan pakai gaun itu, tapi kalau ngga, anggap aja aku kurang beruntung dan nanti aku akan mencoba lagi", ujar Nathan kemudian tertawa renyah.
"Ya sudah, jam berapa kamu jemput? Biar aku siap-siap sebelum kamu jemput", ujar Alexa tersenyum.
" Jam 18.30 aku akan menjemput mu di kantormu. Kurasa satu setengah jam cukup lah buat kamu berdandan secantik mungkin", ujar Nathan.
"Dasar, okelah. Aku tunggu ya jam 18.30 di lobby kantorku", ujar Alexa tersenyum lalu menutup handphone nya.
Dia lalu mengeluarkan gaun dari kotaknya dan memperhatikan model gaun itu. Sederhana tapi sangat elegan menurutnya sesuai selera seorang Alexa. Nathan seperti tau maunya.
"Bos akan pergi ke pesta sore ini?", tanya Jason yang ternyata masih berdiri di dekat Alexa.
"Iya. Bukankah kamu bilang kalau Hemas Group membatalkan pertemuan sore ini?", tanya Alexa.
"Iya bos. Kebetulan mereka juga akan menghadiri pesta di Pelangi sore ini juga, jadi bos bisa bertemu mereka di sana", ujar Jason.
"Hai bagaimana kamu tau kalau aku akan pergi ke pesta yang sama?", tanya Alexa bingung.
"Tadi tuan Nathan sempat konfirmasi ke saya tanya jadwal bos dulu dan saya langsung tau kalau bos akan ke pesta itu karena sekertaris tuan Hemas juga memberitahukan kalau tuan Hemas harus menghadiri pesta itu sebab itu pesta pernikahan keponakan tuan Hemas", ujar Jason panjang lebar.
"Oh pantas", ujar Alexa. Kemudian Alexa berjalan menuju ke toilet pribadinya yang ada di dalam ruang kerja Alexa untuk membersihkan dirinya sebelum mengganti pakaiannya. Saat Alexa keluar dari toilet dengan gaunnya, Jason masuk dengan seorang pria gemulai yang merupakan salah satu MUA kepercayaan di perusahaan Alexa.
"Jason, apakah perlu aku harus dirias oleh Tridy?", tanya Alexa bingung.
Tridy langsung bergerak cepat dengan membersihkan wajah Alexa dan kemudian merias Alexa serta menyanggul rambut panjang Alexa serapi mungkin.
" Perlu dong bos karena bos akan menjadi pasangan tuan Nathan dan so pasti bos akan masuk berita hot besok pagi", ujar Jason menggoda.
"Astaga apakah masih bisa dibatalkan ya? Aku tak mau masuk berita mana pun", ujar Alexa.
"Ayolah bos. Sudah saatnya anda muncul bos. Selama ini perusahaan kita ngga pernah menampilkan foto bos, saatnya sekarang bos muncul biar Aditra makin terkenal karena mempunyai bos yang cantik tak kala dengan model-modelnya", ujar Jason menyemangati.
Alexa akhirnya hanya bisa pasrah wajahnya dan rambutnya menjadi bahan kanvas ketrampilan Tridy yang sangat terkenal dengan tangan ajaibnya.
"Bagaimana bos? Suka ngga kerja saya? ", tanya Tridy tersenyum puas melihat hasil kerjanya di wajah pimpinan nya.
"Ini beneran aku ya?", tanya Alexa melihat pantulan wajahnya di cermin lumayan besar yang dipegang Tridy.
"Bos itu dasarnya cantik makanya saya tidak kesulitan merias wajah bos. Lihatlah padahal saya hanya merias dengan warna nude tapi bos malah makin bercahaya", puji Tridy dan diangguki Jason.
"Makasih ya Tridy. Jason jangan lupa bonus Tridy bulan ini ditambah 10% ya", ujar Alexa yang tentu saja membuat Tridy berloncat senang.
"Woow makasih banyak ya bos. Akhirnya kebeli juga deh apartemen yang saya mau", ujar Tridy senang.
"Kamu mau beli apartemen dimana?", tanya Alexa pada Tridy.
"Sebenarnya mau beli di jalan X tapi katanya unitnya sudah habis makanya mau beli yang dibelakang nya", ujar Tridy.
"Aku punya 3 unit apartemen disitu. Kalau kamu mau 1, aku kasih harga beli 25% lebih murah anggap aja salah satu bonus ku untukmu", ujar Alexa.
"Benarkah bos? Mau banget bos", ujar Tridy senang.
"Jason, nanti kamu bantu urus ya kasih saja unit mana yang dia mau", ujar Alexa dan diangguki Jason.
"Terima kasih banyak ya bos", ujar Tridy lalu memeluk Alexa.
"Iya, biar kamu makin semangat kerjanya", ujar Alexa setelah Tridy melepaskan pelukannya. Alexa lalu mengambil tas tangannya dan memakai high heels yang sewarna dengan gaunnya.
"Saya permisi ya bos, ayo Jason, antar saya ke apartemen baru saya", ujar Tridy antusias.
"Entar dulu, bos masih belum selesai. Enak aja kamu mau minta saya tinggal bos", ujar Jason agak sewot.
"Uda ngga apa, tinggal aja. Ayo aku juga mau jalan, Nathan sudah sampai di Lobby", ujar Alexa kemudian berjalan menuju keluar ruangan lalu memasuki lift.
Ada beberapa karyawannya yang sebelumnya masuk ke lift yang sama memberikan salam dan kemudian saling berbisik melihat penampilan bos mereka yang berbeda.
"Bos cantik amat sore ini", puji salah satu karyawan nya diikuti anggukan yang lain.
Alexa hanya tersenyum membalasnya. Lalu ia keluar dari lift dan hampir semua mata memandang kagum ke arahnya. Alexa berjalan menghampiri Nathan yang sedang duduk di sofa sambil memandang ke arah smartphone nya.
"Sudah lama tunggu? ", sapa Alexa.
Nathan mengangkat wajahnya dan nampak wajah kagum melihat penampilan Alexa yang sangat cantik dan elegan.
"Terima kasih ya baju serta tas dan sepatunya, aku suka semuanya", ujar Alexa tersenyum.
Nathan berdiri lalu mengeluarkan satu kotak kecil dari dalam jasnya.
"Masih kurang ini", ujar nya lalu memasangkan kalung yang sangat cantik ke leher Alexa.
"Sekarang makin sempurna", puji Nathan yang membuat Alexa tersipu malu.
Alexa lalu menyelipkan tangannya dilengan Nathan kemudian bersama berjalan menuju ke arah mobil yang menunggu untuk mengantarkan mereka ke pesta.