Sekarang Panji sudah pulang dari rumah sakit. Dokternya telah mengizinkannya pulang karena tidak ada luka yang terlalu cukup parah pada diri Panji. Tidak bisa dibayangkan kalau Panji harus dirawat di rumah sakit lagi. Dia sudah bosan harus keluar masuk kamar rumah sakit terus apalagi kalau harus dirawat di rumah sakit lagi.
Setibanya di rumah, Nyonya Diana langsung menyuruh Reihan dan Alena untuk pulang dulu. Biar Panji bisa istirahat di kamar.
"Tadi itu siapa sih. Kenapa aku begitu tidak asing dengannya."batin Panji sendirian di dalam kamarnya. Dia menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan seorang wanita yang dilihatnya di depan café tadi.
Di kamar, dia terus memikirkan siapa wanita itu. Tapi nampaknya ingatannya benar-benar belum pulih. Tapi entah kenapa untuk masalah wanita itu dia merasa ingin tahu sekali seperti ada sesuatu yang pernah terjadi antara dirinya dengan wanita itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者