Hari ini Panji nampak menyendiri di rumah. Setelah kejadian kemarin bertengkar dengan Arini tentu itu membuat dirinya terus kepikiran. Antara perasaan bersalah dan marah bercampur menjadi satu. Dia masih marah sama Arini karena tidak terima kalau istrinya telah membantahnya. Memang dia akui kalau dirinya salah tapi itu demi kebaikan Arini juga.
"Aku melakukan ini semua demi kebaikan dia. Tapi kenapa dia semarah itu. Aku sudah minta maaf sama dia tapi dia malah begitu. Harusnya dia pikir dulu sebelum marah sama aku."ucap Panji sambil berdiri menghadap kaca jendela kamarnya. Dia masih tidak terima bila ada seorang cewek memarahinya sekalipun itu Arini.
Panji berdiri sambil menatap kaca jendela kamarnya sambil membayangkan semua kejadian yang sudah terjadi di dirinya selama ini. Bukan berarti kesalahannya kemarin malah membuat sikap Arini jadi semarah itu padanya. Hingga melupakan dia yang sekarang sudah menjadi seorang suami dan kepala keluarga.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者