Sepulang dari kerja Panji kaget melihat Arini duduk sendirian di dalam kamar. Terlihat Arini sedang melipat beberapa pakaian milik Panji dan Arkana disana. Tapi disela-sela itu, Arini sempat melamun. Matanya fokus ke satu arah dan pikirannya terlihat sedang membayangkan dan memikirkan sesuatu.
"Apa aku selama ini terlalu banyak dia. Jadi mbak Alena semena-mena sama aku."batin Arini sambil mengingat kejahatan yang sudah dilakukan Alena padanya selama ini.
"Apa aku harus memberitahunya kalau aku ini adalah saudaranya."
Diam-diam Panji sudah mengamatinya dari balik pintu kamar. Jujur Panji juga kaget melihat pemandangan seperti itu. Tapi setelah melihat beberapa kejadian belakangan ini, jelas membuat Panji memaklumi perasaan Arini sekarang yang tengah gelisah memikirkan masalah dengan Alena.
Arini masih belum sadar kalau suaminya tengah mengamatinya dari pintu. Pikirannya masih melayang-layang memikirkan perbuatan Alena dan ayahnya juga.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者