Ketika Yun hua sudah sampai di sekolah, saat itu hari masih pagi. Sehingga Yun Hua masih mempunyai waktu untuk terus menghafal kosakata baru dalam bahasa Inggris sambil berlari mengelilingi lapangan sekolah.
Saat ini Yun Hua perlu meningkatkan ketahanan dan kekuatan fisiknya. Turnamen olahraga sekolah sebentar lagi akan diadakan. Bagi para siswa yang lain, turnamen ini hanya tiga hari. Persaingannya pun tidak terlalu ketat. Tapi bagi Yun Hua, turnamen olahraga sekolah ini akan menjadi titik awal kehidupan baru.
Yun Hua pun berlari memutari lapangan sebanyak sepuluh kali, kemudian ia berhenti dan mulai berjalan perlahan. Sambil berlari mengelilingi lapangan Yun Hua memegang kartu kata di tangannya. Dan kini ia telah menghafal sepertiga dari kosakata baru dalam bahasa Inggris yang ia pelajari di kelasnya. Mulai dari simbol fonetik hingga ejaan, makna, bagian dari ucapan, dan bahkan kalimat ia sudah menghafalkannya.
Setelah berjalan mengelilingi lapangan setengah putaran, tiba-tiba ada seseorang yang datang mengejar Yun Hua.
"Hua Hua, ada apa denganmu dua hari ini? Kamu mengabaikanku. Apa kamu marah padaku?" Xiao Ruyue menatap Yun Hua dengan cemas, dan ia berkata dengan keluguan dan belas kasihan di matanya.
Yun Hua pun berkedip dan menjawabnya singkat, "Tidak."
"Aku membawakanmu sarapan!" Xiao Ruyue dengan cepat menyerahkan sesuatu yang ia bawa kepada Yun Hua, "Susu kedelai dan Cakwe Zhang Ji favoritmu."
"Terima kasih." Jawab Yun Hua dengan sama sekali tidak segan.
Melihat Yun Hua menerimanya, Xiao Ruyue merasa lega dan ia pun langsung tersenyum, "AKu pikir kamu marah padaku!"
"Kenapa aku marah padamu?" Tanya Yun Hua.
Xiao Ruyue menggigit bibirnya, lalu ia berkata, "Karena Han Lulu yang menabur perselisihan. Aku tidak pernah mengatakan padanya bahwa kamu menyukai He Yuxiang. Sebenarnya dia sendiri yang menyukai He Yuxiang, kebanyakan orang yang lain pasti mengira bahwa He Yuxiang pasti bersalah!"
Yun Hua mengangkat bahunya sembari berkata, "Itu hal yang wajar, dia melindungi apa yang dia inginkan. Tapi Yueyue, Yuxiang menyukaimu, bukan?"
"Jangan bicara omong kosong." Xiao Ruyue tersipu, "Kita semua adalah teman sekelas."
Yun Hua tersenyum kemudian ia berkata, "Kalau begitu, Yueyue katakan padaku dengan jujur. Sebenarnya siapa pria yang kamu sukai?"
Xiao Ruyue hanya diam dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.
"Bukan hal seperti itu. Kamu tahu semua rahasiaku, dan aku juga ingin tahu rahasiamu. Itu namanya sahabat sejati." Ucap Yun Hua dengan terus terang, "Aku sudah mengatakan padamu bahwa aku akan tunangan dengan senior Qi Ziheng. Tapi kamu bahkan tidak memberitahuku siapa pria yang kamu sukai!"
"Bukannya begitu, memang tidak ada pria yang aku sukai." Kata Xiao Ruyue.
"Tidak mungkin!" Yun Hua tidak percaya dengan ucapan Yun Hua kepadanya. Ia pun merasa ragu sejenak, kemudian ia tiba-tiba menatap Xiao Ruyue dan berkata,
"Yueyue, kamu... Tidak mungkin menyukai senior Qi Ziheng, kan?"
"Oh, tentu saja tidak!" Xiao Ruyue dengan cepat membantah.
Kemudian Yun Hua langsung tertawa, "Aku tahu kamu yang terbaik, kamu tidak akan bersaing denganku merebut senior Qi, kan? Selain itu, aku ini ditunangkan dengan senior Qi!"
Mendengar Yun Hua seperti itu, tiba-tiba senyum di wajah Xiao Ruyue berubah menjadi semakin kaku.
"Yang aku tahu bahwa dulu Kakekku berteman dengan Kakek Qi. Tetapi aku tidak pernah tahu bahwa Kakekku pernah menyelamatkan nyawa Kakek Qi!" Ekspresi wajah Yun Hua tampak malu-malu, "Karena hal itulah, aku dan Senior Qi akan bertunangan. Ya Tuhan, sebelumnya aku hanya tahu bahwa Senior Qi adalah orang yang sangat baik. Aku baru tahu bahwa latar belakang keluarga Senior Qi juga sangat baik!"
Yun Hua memeluk lengan Xiao Ruyue dan ia berbisik dengan gembira, "Yueyue. Menurutmu, jika aku menikah dengan senior Qi, apakah hidupku seperti yang dikatakan orang lain? Burung gereja terbang menjadi burung Phoenix, Cinderella menikah dengan keluarga kaya? Ya Tuhan, aku tidak berani membayangkannya!"
Yun Hua benar-benar puas saat melihat wajah Xiao Ruyue terdiam membeku seperti saat ini. Xiao Ruyue tidak bisa berpura-pura untuk menyembunyikan apa yang ia rasakan saat ini. Jadi biarkan saja Yun Hua yang berpura-pura.
Sampai kapan kamu akan pura-pura polos? Batin Yun Hua.
Setelah itu Yun Hua kembali ke ruang kelasnya, ia mulai berkonsentrasi lagi pada pembelajaran di sekolah. Pada dasarnya kemampuannya tidak buruk, dan hal yang paling penting adalah bekerja keras. Selama Yun Hua bekerja keras, pasti ia mendapatkan hasil yang maksimal.