Ada banyak cahaya senter yang mengarah pada Yun Hua. Pada saat itu, Yun Hua hanya bisa memeluk dirinya sendiri dengan erat dan sama sekali tidak bisa membuka matanya karena silau. Ia mencoba terus mundur ke belakang, sampai akhirnya ia berada di tengah rerumputan.
Meskipun demikian telah banyak pasang mata yang terus menatap Yun Hua sambil menyorotnya. Yun Hua seperti tertangkap basah dalam persembunyiannya, dan saat ini ia hanya bisa pasrah dengan membiarkan semua orang tahu tentang keberadaannya.
Sopan santun, keadilan, rasa malu dan harga diri Yun Hua kini semuanya seperti diinjak-injak. Pada saat ini, Yun Hua benar-benar ingin mati!
"Siapa nama kalian berdua? Kelas berapa? Dasar tidak tahu malu."
Suara Han Jundong terdengar sangat kejam seperti sebuah pisau yang tajam, "Laki-laki dan perempuan hanya berduaan, apalagi di tempat yang gelap di tengah malam seperti ini. Kalian baru berumur berapa? Apa ini yang diajarkan orang tua kalian? Sekolah melarang adanya cinta monyet. Sudah ditekankan berkali-kali, tapi kalian tidak mendengarkannya, bukan? Aku belum pernah bertemu siswa yang tidak tahu malu seperti kalian! Lalu kamu, siswi itu. Lihatlah dirimu sekarang. Apa kamu mengerti apa itu harga diri dan mencintai diri sendiri? Kenapa begitu mudah menginjak-injak harga diri sendiri?"
"Menjadi pelacur kecil mungkin." Terdengar ada suara ejekan dari seseorang yang ada di sampingnya.
Saat itu, sekujur tubuh Yun Hua terasa dingin bahkan giginya sampai gemetar.
"Dan kamu, siswa itu. Pacaran sampai ke tempat seperti ini. Apa ada hal yang baik saat seorang gadis yang dapat bertemu denganmu di tengah malam? Kamu tidak tahu malu!" Ujar Han Jundong dengan nada yang begitu pedas.
Seketika ekspresi wajah He Yuxiang langsung berubah, kemudian ia pun segera berkata, "Guru Han, Anda telah menuduhku sembarangan. Dia yang menyuruhku datang kemari. Kalau tidak percaya, lihatlah pesan ini. Dulu dia selalu mengikutiku. Namun aku tidak memedulikannya sedikitpun. Kali ini aku datang ke sini karena dia bilang…"
"Dia bilang apa?" Cibir Han Jundong.
Kemudian He Yuxiang memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya sembari berkata, "Dia bilang, jika saya tidak datang, dia akan bunuh diri. Apakah Anda pikir saya tidak akan datang? Selain itu, Guru Han. Siapa saya, dan juga siapa dia. Dia hanya gadis dari desa. Memangnya saya akan menyukainya?"
Han Jundong merasa curiga mendengar He Yuxiang berkata seperti itu kepadanya, "Jika dia akan bunuh diri, kenapa kamu tidak langsung memberi tahu guru saja? Apa kamu harus melakukannya sendiri? Tidak ada satupun dari kalian bisa kabur hari ini!"
Mereka berdua tertangkap di tempat. Karena kejadian ini kedua orang harus datang ke sekolah, lalu mereka dibawa ke atas panggung dalam sebuah pertemuan sekolah, dan mereka akan dikritik di depan umum.
Saat itu, Yun Congjun yang dipanggil ke sekolah merasa terhina dan dengan tega ia menampar wajah Yun Hua. Ia memarahi Yun Hua karena tidak tahu malu bahkan dengan berani mencoba menjadi seorang pelacur kecil di sekolah. Kemudian, di depan semua guru dan siswa yang ada di sekolah, Yun Congjun menjambak rambut Yun Hua dan menyeretnya ke luar sekolah.
Karena masalah itulah, Yun Hua menjadi begitu terkenal. Di SMP Nanxi, semua orang tahu tentang masalah yang ia alami. Bahkan ke mana pun Yun Hua pergi, pasti akan selalu ada orang yang menunjuk padanya.
Di antara para siswa yang ada di SMP Nanxi, ada desas-desus yang mengatakan bahwa Yun Hua bersedia menjual harga dirinya hanya untuk menggoda seorang pria. Bahkan beberapa orang ada yang mengatakan bahwa, Yun Hua sudah kotor sedari dulu. Di antara mereka yang berani menghina Yun Hua seperti itu adalah Han Lulu, yang merupakan putri Han Jundong.
Alasannya Han Lulu sangat sederhana, karena Han Lulu ingin mengejar He Yuxiang. Setelah kejadian ini, Han Lulu bersikeras mengatakan bahwa Yun Hua yang menggoda He Yuxiang. Yun Hua tertangkap basah dan harus melakukan tinjauan publik. Sejak saat itu, Yun Hua seperti sudah kehilangan muka ketika harus berhadapan dengan seluruh warga sekolah, ia benar-benar merasa sangat malu.
Jika dilihat secara keseluruhan, masalah ini terjadi karena salah Yun Hua. dan ditambah juga dengan sikap Han Lulu yang sangat dermawan, ia membantu menyebarkan rumor yang dialami Yun Hua.
Hal ini sudah cukup untuk menghancurkan Yun Hua, namun hal yang paling menyakitkan bagi Yun Hua adalah Qi Ziheng. Ketika masalah ini terjadi, Yun Hua benar-benar tidak bisa membantah sedikit pun.
Tatapan mata Qi Ziheng pada Yun Hua penuh dengan kekecewaan. Bahkan Keluarga Qi mengirim seseorang untuk memberi tahu kepadan keluarga Yun bahwa mereka akan mengakhiri rencana pertunangan antara Qi Ziheng dan Yun Hua. Hal ini benar-benar seperti petir yang menyambar di tengah teriknya siang hari.